6

1.8K 118 1
                                    















Feni shani dan azizi sedang menikamti makanan di kantin

20 menit waktu yang di berikan untuk mereka beristirahat sebelum kembali lagi berkumpul untuk pengenalan lingkungan sekolah

Untunglah , sekarang tidak ada lagi yang namanya ospek-ospekan

Ya , hanya berkumpul untuk mengenali kawasan lingkungan sekolah

Tak lama , Beberapa siswa mengenakan almamater osis memasuki ruangan kantin

Saat hendak mengambil gelas minumannya, tak sengaja shani menatap salah satu osis tersebut

"Kayaknya kayaknaya kenal" lirih Shani pelan

Zee dan feni sontak menatap shani heran

"KIW KIW... RAMBUT PENDEK JANGAN SAMPE LEPAS... " Celetuk nyaring shani yang membuat atensi seisi kantin mengarah padanya

"Anjir shan, baru sehari sekolah, jgn malu-maluin sat" umpat feni menutup wajahnya dengan tangannya

"NENGOK KIRI DONG KAKAK RAMBUT PENDEK, KIW KIW" Celetuk azizi yang sontak menatap shani dan membuat mereka tertawa bersama

"Sumpah , gue pen masuk bawah meja gini caranya" ucap feni frustasi

Anggota osis berambut pendek sebahu seketika menengok ke arah mereka

Tampak Shani dan Zee memasang senyum Tengilnya

"AAAAAA..... SHANIIIII , ZEE......." Teriak osis tersebut berjalan cepat menghampiri meja mereka

Ya, osis tersebut adalah Anin, teman Sd Shani dan zee

"Kok kalian jadi maba?, Harusnya seangkatan dong kita!" Girang anin

"Gue kecelakaan , jadi cuti dulu setahun, lu jadi osis sini, jgn buli buli gue lagi lu ya, gue bukan bocah halu!" Peringat Shani

Anin menatap heran,

Bukankah, setelah shani kecelakaan dan menciumnya saat itu anin tidak pernah lagi membuli nya

"Hah?" Heran anin

Azizi yang menyadari bahwa mamah angkat mesum di sampingnya ini mengalami hilang ingatan, seketika menepuk dahinya

"Abaikan aja nin, biasa otaknya mamah gue sengklek" ucap zee

Anin menggeleng gelengkan kepalanya, sesaat anin memberi kode agas zee agak bergeser

Zee yang peka pun berpindah duduk dan memberi kursi di samping shani

Shani menatap sedikit heran, anin yang tiba-tiba duduk di sampingnya, namun saat pandangan shani tertuju pada sesuatu yang agak bergelombang di dada anin membuatnya senyam senyum sendiri

"Awas netes liur mah!" Ketus zee yang tau arah pandang shani dimana

"Ini nih yang gue males kalo kumat" pasrah feni memutar bola matanya yang paham pikiran mesum shani

"Hay kakak anin" sapa shani tengil

"Kok?" Heran anin

"Bener kan, lo kakak kelas gue sekarang" ucap shani yang tak luntur senyumannya

"Nomer Wa nya dong kakak" pinta shani

"Elah, lu katanya mau mampir kerumah gue waktu lulusan sekolah, kok gk mampir-mampir sih.!" Kesal anin

Shani mengeringitkan dahinya bingung, kapan dia mau mampir, seingatnya mereka tidak pernah berteman, bahkan anin selalu membulinya

Namun , shani mencoba menepis fikirannya

Apa lagi melihat anin bernada manja yang sekarang ini, ah... Jauh berbeda dari anak sd dahulu

Lihat lekuk tubuh anin yang sangat sexi sekarang, ingin sekali shani terkam sekarang juga

"Nanti malam kalo gk sibuk aku mampir deh" sahut shani

"Beneran ya" timpal anin

Tak lama ,



"ANINNNNN!"

Suara melengking membuat anin menoleh kebelakang

"APA SIH GRE!" Balas anin berteriak

Zee dan feni lagi lagi terkesiap mendengar suara gracia lalu menoleh ke arah shani yang masih fokus memperhatikan dada anin sedikit menganga

"CEPAT SURUH ANAK-ANAK KUMPUL, WAKTU ISTIRAHAT UDAH HAMPIR ABIS!' Titah gracia lalu kembali membalikan badannya

"Ck, punya ketos kek singa, ngamuk mulu" oceh Anin yang bangkit berdiri

"Shani,?" Kaget Anin melihat shani yang ternyata sedari tadi fokus memperhatikan dadanya

"Puas udah liatinnya?!" Ucap datar anin yang menyilangkan tangannya di depan dadanya

Shani tersadar dari lamunan mesum nya dan menatap cengengesan ke arah anin

Anin menggeleng geleng, tingkat kemesuman shani seiring bertambah umur juga bertambah meningkat

"Yok dah, buru abisin makanan kalian, abis ini kumpul di gedung yang itu ya" tunjuk anin pada gedung di hadapan kantin mereka

Shani yang di iringi feni dan zee pun mengangguk.
























Setelah berkumpul di dalam gedung

Dan lagi lagi mendengarkan beberapa pidato guru-guru

Kembali staf sekolah berdiri di hadapan mereka

"Sebelumnya, suatu kehormatan bagi sekolah kita, bahwa ada salah satu murid yang berprestasi mau menempuh pendidikan di sini" ucap staf tersebut yang mendapat riuh tepuk tangan dari siswa siswi si sana

Seketika shani merasa risih saat tatapan mata seluruh ruangan tertuju padanya

Shani menatap ke arah feni dan zee namun mereka hanya acuh

"Siswa yang mendapatkan juara sain tingkat smp mewakili provensi , bukan hanya itu jika saya sebutkan seluruh prestasinya, ah mungkin waktu 1 minggu tidak akan cukup" lanjut staf

"MAJU!"

"MAJU"

"MAJU"

Desak siswa siswi yang mendesak agar staf menyuruh siswi tersebut maju






"Tenang tenang, kalian semua juga pasti sudah tau kan, kita panggil aja ya, Silahkan Untuk 'SHANI INDIRA' maju kedepan"












next.

CHEATER 2 (GRESHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang