Satria mendengus kesal melihat istrinya yang mencueki dirinya dan malah asyik mengobrol dengan kala, sungguh satria tidak akan membawa adiknya, kala, ke rumahnya lagi ia tidak suka chika cuek dan lebih banyak berinteraksi dengan kala ketimbang dirinya, suaminya.
Ya. Kala dan kedua orangtuanya berkunjung ke rumah barunya yang ada di hutan, kedua orang tuannya heran kenapa satria memilih tinggal di hutan yang jauh dari pemukiman warga dan sangat menyeramkan.
Mereka mengobrol banyak hal satria mengobrol bisnis dengan papahnya sesekali melirik istrinya yang asyik mengobrol, sedangkan mamahnya tidur di kamar tamu karena kecapekan.
"Kamu tidak ada niat untuk pindah ke rumah lama kam----"
"Enggak pah, satria enggak mau pindah chika juga sudah betah di sini" potong satria malas.
Indra mengangguk pasrah. "Yasudah yang penting kalian berdua baik-baik saja kalau ada apa-apa langsung telpon papah" ucap indra yang langsung satria angguki.
Satria melirik jam yang sudah menunjukkan pukul sembilan malam. "Papah mau nginep atau pulang?" Tanya satria menatap papahnya.
"Pulang aja besok harus keluar kota" jawab Indra.
"Syukurlah satria bisa berduaan sama chika tanpa diganggu" lega satria.
"Dasar anak durhaka" sinis indra.
**
Satria menyodorkan paper bag ke chika menatap chika yang keheranan
"Buka, ini hadiah dari gue karena lo udah sabar hadepin sikap keras gue" ucap satria.Chika langsung mengambil ia mengeluarkan isi dari paper bag matanya membulat sempurna Melihat hadiah yang tidak masuk akal menurutnya. "Ini baju cuman benangnya doang, ish, mesum banget" kesal chika memasukan kembali ke papar bag.
Satria menatap chika. "Ayolah ini baju gue yang langsung beli, masa kamu enggak mau terima hadiah aku sih" kata satria berpura-pura sedih.
Chika mendengus kasar. "Aku enggak mau oakai baju itu, dingin enggak enak" ucap chika.
Satria cemberut. "Tega banget sama suaminya, tidak menghargai perjuangan suami yang malu membeli baju ini" ucapnya dengan nada suara lirih namun masih terdengar jelas di kuping chika.
Chika menarik napas panjang ia mengambil paper bag dari tangan suaminya membawanya masuk kedalam kamar mandi, menggantinya dengan ragu sebenernya ia tidak mau menggunakan baju yang sangat arghhhhh!.
Sedangkan satria tersenyum lebar berteriak keras dalam hati. "Cl! Polos banget istri gue" batin satria gemes sendiri.
Cklek..
Satria menoleh menatap istrinya dari atas sampai bawah tidak lupa senyum di bibirnya terlihat jelas, berjalan menghampiri istrinya. "Makin cantik aja" bisik satria tepat di telinga chika.
Chika bergidik ngeri ia mendorong tubuh satria menjauh darinya. "Mesum banget udah ah aku mau tidur" ucap chika langsung merebahkan tubuhnya di kasur menarik selimut sampai menutupi setengah tubuhnya.
Satria terkekeh kecil ia memeluk chika mengelus perut rata chika. "Masa gue di anggurin gini" ucap satria pura-pura sedih.
"Terus mau ap.....eh mau apa kak?" Panik chika menatap suaminya yang melepaskan pakaian di tubuhnya.
Satria langsung menindih tubuh chika menciumnya Seperti orang kesetanan, menatap wajah chika. "Boleh ya?" Izin satria.
"Apa?" Tanya chika berpura-pura tidak paham.
Satria mendengus kasar. "Jangan pura-pura tidak tau" ucap satria langsung melakukannya dengan lembut mencium bibir chika rakus. Chika terbawa buaian suaminya ia mengalungkan tangannya di leher satria membalas ciuman satria Membuat sang empu tersenyum miring.
Mereka melakukannya sampai jam dua pagi, Chika yang lemas ia langsung tidur diatas tubuh satria. Sedangkan sang empu terus mengelus punggung chika, sialnya ia tidak bisa tidur gara-gara ia minum obat, Satria menatap chika dari bawah. "cantik banget sih lo bocil" gemas satria.
Satria menurunkan tubuh chika ke kasur ia berjalan menuju pintu memasukan password rahasia yang hanya ia tahu, otomatis laci kecil terbuka satria menganggam satu botol alkohol. Rumah yang mereka tempati penuh dengan rahasia yang tidak chika tahu, itupun demi kebaikan chika.
Satria kembali ke kasur sambil meminum alkohol yang sudah lama ia tidak minum, mumpung chika tidur pulas kalau bangun ia tidak bisa minum alkohol.
"Ummm, kak Satria hwaaa, aku mau peluk" tangis chika menendang-nendang selimut. "aku mau peluk, hiks" isak chika celingukan mencari satria.
Satria buru-buru menyembunyikan botol alkohol ia menarik chika ke pangkuannya, menatapnya lekat. "Tidur lagi, gue abis ke kamar mandi" ucap satria sambil memeluk chika supaya chika tidak mencium aroma alkohol yang sangat menyengat.
Chika mengangguk ia menyenderkan kepalanya di dada satria, melingkarkan kedua kakinya ke pinggang satria, Sedangkan snag empu menahan mati-matian untuk tidak tergoda.
Satria yang setengah mabuk ia menyenderkan kepalanya di sandaran kasur, masih dengan memeluk chika yang tidur pulas. "Chika" gumamnya.
***
Chika melahap nasi goreng buatan suaminya, sangat enak di lidahnya.
"Pintar masak sepertinya kakak cocok jadi koki, hehe" kekeh chika.Satria menatap sinis chika. "Enak aja gue CEO masa di samain sama koki sih" kesal satria.
Chika terkekeh kecil. "Maksudnya koki khusus untuk aku" jelas chika tersenyum manis.
Satria geleng-geleng kepala.."dasar bocil" ledek satria. "Lo mau ikut gue ke kantor enggak?" Tanya satria.
Chika mengangguk cepat. "Boleh, aku siap-siap dulu" pamit chika sebelum beranjak dari duduknya ia menyempatkan mencium pipi satria Membuat sang empu melotot kaget namun langsung tersenyum malu, Chika langsung lari ke kamar Meninggalkan suaminya yang senyum-senyum sendiri.
"Arghhhh! Gue salting" umpat satria.
Tidak lama mereka langsung pergi ke kantor chika menatap luar jendela sedangkan satria fokus menyetir, sesekali melirik chika yang fokus menatap luar jendela. Satria mengelus pipi chika membuat sang empu menoleh dan tersenyum tipis.
Mereka sampai di kantor satria langsung keluar mobil membukakan pintu untuk istrinya, menarik pinggang chika lebih dekat dengannya. "Jangan sok cantik" kesal satria melihat istrinya senyum pada karyawan laki-laki.
Chika mendengus. "Ish, aku enggak sok cantik orang itu harus ramah jangan galak-galak nanti enggak ada temannya" ucap chika sinis.
Satria Terkekeh. "Gue enggak masalah enggak punya teman asalkan lo sama gue----"
"Tega! Kita dilupain guys" teriak jaka.
"Mentang-mentang udah punya istri" imbah karyo.
"Sombong" imbah ragel.
Chika tersenyum lebar ia melambaikan tangannya. "Hallo kak jaka, kak karyo, kak ragel gimana kabarnya? Udah lama enggak ketemu" tanya chika.
"Hello dedek gemes, kami kabarnya ba----"
"Coba ulangi tadi lo bilang apa sama istri gue?" Tanya Satria dengan tatapan tajamnya.
Jaka menggeleng cepat. "E-enggak. Maksudnya kabar kira baik sem.....ahk satria sialan sakit" teriak jaka mendapat tendangan maut satria.
Sedangkan sang pelaku langsung menarik istrinya masuk ke ruangan, sungguh satria malas bertemu teman-temannya yang menyebalkan itu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
protective Devil [TAMAT]
Teen FictionSatria Kalandra biasa dipanggil satria pria berprofesi sebagai CEO muda di perusahaan miliknya, Satria official. Sekaligus mafia terkejut. Terobsesi dengan gadis cantik yang tidak sengaja ia temui. Chika kayara gadis berusia 21 tahun harus menerima...