Di Ruang UKS.
"Shan, bangun Shan!" hawatir anin yang entah berapa kali menepuk-nepuk pipi shani agar tersadar
"Sory Nin, Gue gk tau anak ini punya riwayat sakit" sesal gracia
"GK papa gre, dia tahun kemarin kecelakaan, ada gumpalan darah di otaknya yang mengharuskan dia selalu check up tiap bulan, saat kecelakaan dia terlalu banyak kehilangan darah, katanya sih ni anak sering begadang jadi kayak kurang darah begitu, gk ngerti juga sih gue" jelas anin yang menatap sangat hawatir kearah shani
Gracia menatap nanar ke arah shani sambil mengucap beribu kata maap di hatinya
namun, ada hal yang mengganggu pandangan gracia setelah sedari tadi menatap Shani
gracia mendekat ke arah shani lalu menyingkap sekilas kerah baju nya
'Jleb'.
seakan ada sesuatu yang menancap di hatinya,
matanya sangat merah, sangat ingin gracia menangis sekarang
"Habis Apa saja kalian berdua semalam?!" pertanyaan yang terdengar menuntut terdengar sangat dingin di indra pendengaran Anin
"Hah?, eh" Anin seketika kikuk
jelas saja anin tahu, jika Gracia memeriksa tanda kissmark yang menjadi maha karyanya di leher shani.
Namun, saat ingin mencari alasan, anin tersentak melihat punggung Gracia yang bergetar seolah menahan emosinya
"Gre?" panggil anin seraya menyentuh punggung gracia
gracia melepaskan kasar tangan anin, lalu beranjak berdiri tanpa menunjukkan wajahnya ke hadapan anin
"Mulai sekarang, Lu jauhin dia, terserah lo mau percaya atau gk, tapi dia isteri gue." ucap datar Gracia dan berlalu pergi meninggalkan ruang UKS.
"Eh, i-iya gre, m-maap" ucap anin
seakan mengingat kembali keadaan waktu sekolah SD dahulu, jujur saja, bukan kali ini anin di labrak gracia, waktu masih sekolah SD dahulu, beberapa kali juga anin di marahin gracia karena mencoba mendekati shani yang memang mengaku jika akan menikahi gracia jika dia besar nanti.
namun terkadang anin hanya menganggap itu angin lalu atau ya ocehan anak kecil lah tidak menanggapi serius.
Bukan menuju kelas, namun gracia lebih dulu melangkahkan kakinya menuju WC
ia menangis terisak sesaat setelah menutup dan mengunci pintu wc tersebut
"kenapa kamu mengacuhkanku shani, hiks.. jika pun kamu lupa tentangku, seharusnya kamu juga lupa tentang anin, bukankah kita satu sekolah yang sama dulu hiks.... " gracia menumpahkan kekecewaannya
"Bahkan Azizi lebih mengenaliku dan menyapaku, tapi kenapa kamu seolah olah tidak pernah mengenalku hiks..." Gracia terus meracau tentang kekesalannya pada Shani
ia terus mengurung diri di dalam sana hingga merasa keadaannya sedikit tenang, namun
bayang kissmark di leher shani dan juga di leher Anin lagi lagi menyeruak di dan membuat perih hatinya
"Kelakuan mu selalu saja masih berengsek Shani!" Kembali kekecewaannya ia lontarkan,
sangat jelas yang mereka lakukan semalam, bahkan mereka sama-sama telat hari ini, sepertinya hari ini ia tak mungkin melanjutkan kegiatan sekolahnya dengan mata yang membengkak seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHEATER 2 (GRESHAN)
FanfictionKalian pernah gk berimajinasi kembali lagi ke masa-masa kecil dengan pola fikir se dewasa sekarang dan memerbaiki satu per satu kehidupan yang tidak bisa kalian raih pada masa itu?