28. what i need is forever

579 42 4
                                    

Rosé terbangun dengan lengan Chanyeol melingkar di tubuhnya. Pelan-pelan Rosé beranjak, tidak ingin membangunkan Chanyeol. Gadis itu menyingkirkan tangan Chanyeol dari tubuhnya dengan gerakan halus. Pria itu hanya bergerak sebentar lalu kembali terlelap.

Melihat jam, ternyata masih dini hari. Tiba-tiba saja cerita Chanyeol kembali terngiang di kepala Rosé. Pria itu sedang menghadapi masalah berat dan merasa sendirian. Chanyeol bahkan tidak berani memberitahu Jennie.

Rosé tahu bukan tempatnya untuk ikut campur dengan masalah ini, apalagi untuk memberitahu Jennie. Tapi rasanya ia harus berbuat sesuatu. Bagaimana pun, Jennie adalah adik Chanyeol. Ia harus tahu masalah orang tuanya.

Menimbang-nimbang dengan ragu, Rosé mengambil ponsel. Sejenak ia hanya memainkan ponselnya tidak tentu. Batinnya berkecamuk untuk menghubungi Jennie atau tidak. Haruskah ia ikut campur?

Beberapa menit berlalu, Rosé masih bergeming di tempatnya. Ia mengetik beberapa kalimat untuk Jennie, tapi menghapusnya lagi. Kepalanya penuh dengan banyak hal yang akan terjadi jika ia memberitahu Jennie.

Apakah Chanyeol akan marah?

Apakah Jennie akan menerima berita ini dengan baik?

Apakah hubungan Jennie dan Chanyeol akan memburuk jika Rosé memberitahu berita buruk ini?

Setelah membuat pertimbangan, akhirnya Rosé mengetik pesan kepada Jennie.

Rosé
I think you need to come here
Chanyeol kinda needs you
Don't ask why I know this
Just come and I'll explain everything

Kirim.

Rosé menghela nafas berat. Setidaknya ia punya waktu paling tidak sampai besok siang. Jennie pasti sudah tidur mengingat waktu di LA sudah menunjukkan tengah malah. Gadis itu mungkin akan membaca pesannya besok pagi.

Jika Jennie langsung pergi ke New York di pagi hari saat ia membaca pesannya, maka paling tidak Rosé masih punya beberapa jam untuk memberitahu Chanyeol. Ia juga masih punya heberapa jam untuk mempersiapkan diri menjelaskan kepada Jennie hubungannya dengan Chanyeol. Memikirkannya saja membuat perut Rosé diremas kuat.

Membayangkan reaksi Jennie begitu Rosé menjelaskan kisahnya dan Chanyeol membuat kantuknya seketika menghilang. Sahabatnya pasti akan sulit menerima. Atau mungkin Jennie akan marah besar padanya? Chanyeol saja sangat marah saat mengetahui Jennie berhubungan dengan Kai.

Oh, sial. Kenapa ia harus terjebak dalam situasi seperti ini?

•••

Entah kapan Rosé akhirnya bisa kembali terlelap. Ia terbangun saat merasakan hembusan nafas Chanyeol di tengkuknya yang diiringi beberapa kecupan di kepalanya.

"Good morning," sapa Chanyeol di belakangnya.

Rosé hanya menggumam karena kesadarannya belum terkumpul semua.

"Kau tidur nyenyak?" tanya Chanyeol begitu Rosé sudah terbangun sepenuhnya.

Gadis itu berbalik dan menatap wajah Chanyeol. Ia tersenyum tipis. "Tidak juga," jawabnya datar.

Ekspresi Chanyeol berubah kecewa. Bibirnya menekuk. "Well, I slept like a log." Chanyeol bersuara. Ia mengecup bibir Rosé singkat. "Ini pertama kalinya aku bisa tidur nyenyak setelah sekian lama."

Bibir Rosé tersungging. "Maybe you just need sex," cibirnya.

"Aku bisa dengan mudah mendapatkannya dan tetap tidak akan mengubah apa pun," sela Chanyeol lembut. "All I need is you."

Ever You | chanrose (YOU SERIES BOOK 2) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang