Tujuh

87 3 0
                                    

"Ya?kenapa sayang?"tanya Jordan.

"Dad...I kill"

"Huh?"

"I kill Dad, I killed someone!"

"Shit..."

"Where are you?"

"School"

"Okay...listen, lihat keadaan apakah ada saksi mata atau tidak setelahnya pergi!menjauh dari tkp"Levi menurut ia menatap sekeliling yang gelap dan sepi.

"Menjauh dari TKP sekarang juga, Daddy berangkat sekarang oke?!"sambungan telepon terputus, Levi masih melihat ke sekeliling lalu ia dengan langkah cepat menuruni tangga rooftop.

    Dengan langkah pelan dan penuh kehati-hatian Levi berjalan membelah lorong sekolah yang cukup gelap, Levi merasakan langkahnya di ikuti oleh seseorang tapi ia tak berani menengok tapi setelah menghembuskan nafasnya Levi langsung berbalik dan ia menemukan seorang pria dewasa yang juga mengenakan topi seperti dirinya.

Pria itu bergerak cepat, membungkam mulut Levi dengan telapak tangannya dan memojokkan Levi dinding. Jari telunjuk pria itu diletakkan didepan hidung dan mulut menyuruh Levi untuk diam.

"Saya bakalan lepasin asalkan kamu nggak teriak"Levi menganggukan kepalanya, pria itu benar-benar melepaskan telapak tangannya dan langsung mengandengan tangan Levi agar Levi mengikuti langkahnya.

Levi dibawa ke gerbang belakang dimana Levi masuk ke sekolah tadi, Levi tidak membawa mobil tadi ia kemari menaiki Buss...Levi harus berjalan kaki dulu untuk bertemu jalan besar.

"Naik"pria itu sudah naik ke motor matic yang terparkir disitu, Levi lagi-lagi menurut ia juga malas jika harus jalan dulu untuk menemukan jalan besar.

"Lo siapa?"tanya Levi ia berpikir jika orang ini adalah orang suruhan Jordan.

"I'm your step father"Levi menatap wajah pria itu dari kaca spion, Ayah sambungnya?suami dari Ibu kandungnya?akh jika tidak salah namanya adalah....Galang?

"Om Galang?"pria itu menganggukan kepalanya, ada banyak pertanyaan yang ingin Levi sampaikan hingga Levi binggung sendiri harus bertanya yang mana dulu.

"Kenapa om bisa ada disana?"Galang terdiam sebentar lalu.

"Saya ngikutin kamu"

"Hah?"Galang menghentikkan motornya di samping jalan raya yang sangat penuh di trotoar banyak sekali orang jualan.

"Mau turun dulu?kita ngobrol-ngobrol sebentar"Levipun menganggukan kepalanya setuju dan turun dari motor.

"Aku mau beli itu, wangi-nya enak"ujar Levi sambil menunjuk orang jualan nasi goreng, Galang langsung menghampiri dan memesan nasi goreng juga es teh disamping penjual nasi goreng tersebut.

"Duduk"Levipun duduk di kursi kayu yang disediakan, Galang menatap Levi dengan pandangan intens membuat Levi sedikit tidak nyaman dengan hal tersebut.

"Can you call me, Papah?"Levi tersenyum dan mengangguk.

"Off course, Papah!"jawab Levi dengan sangat semangat.

"Kamu udah besar"tangan Galang terulur untuk mengusap puncak kepala Levi, Levi terdiam mendapat perlakuan tersebut.

Levi mendengar dari Grandpa-nya jika Galang adalah orang yang harus bertanggung jawab atas keputusan yang Ibunya ambil, tapi Levi tidak berpikiran benar akan hal tersebut apalagi kini melihat secara langsung bagaimana perlakuan Galang pada dirinya...tatapan kasih sayang yang Galang berikan, nyata adanya dan dapat Levi terima dengan baik.

The Main CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang