T/w: darah, luka, kehilangan anggota tubuh, orang disekap sampai meninggal ⚠️
Bukan bab yang soft-reader friendly
Artwork: @Vzmck7 on Twitter (18 Oct 2023)
_____________Ruangan gelap nan sesak mengaburkan jiwa akan raga mana sebenarnya yang dia tempati. Aroma amis darah dan bau makanan busuk memenuhi seantero ruangan hingga seekor kucing berekor dua pun enggan untuk sekedar mengintip. Rengkel besi memborgol kedua tangannya dan kedua kakinya dikekang dengan lempeng besi. Rambut yang sudah kelewat panjang kini sudah menjadi kusut dan banyak memiliki noda kering lumpur menghalangi jarak pandang kedua matanya. Bibirnya kering dan akhirnya robek dan berdarah. Untuk yang kesekian kalinya juga dia seolah diingatkan bahwa dia sudah tidak lagi memiliki kedua jari jempol tangannya untuk dia sekedar gerak-gerakkan. Tulang hidungnya patah dan darah kering masih setia memamerkan diri di sekitaran wajahnya. Kulit wajahnya pucat dan dia sudah tidak lagi mempunyai cukup tenaga untuk bahkan sekedar menggerakkan satu jari telunjuknya saja.
Dia tau waktu sudah tidaklah tersisa banyak untuknya. Nafasnya kian memendek dan tenaga kehidupan seolah kian berangsur-angsur ditarik keluar lewat ubun-ubun kepalanya. Saat itu, bahkan kakinya pun sudah berubah mati rasa. Dia pikir, sekiranya pun seekor burung gagak datang menghampirinya dan mematuk-matuk kaki atau bahkan mencakar dan merobek kulit serta daging di bagian kakinya dia tidak akan bisa merasakannya. Di waktu yang dia tau kian menipis itu pula, di situlah dia mulai mengingat-ingat kembali apa sebenarnya awal mula yang membuatnya berakhir di tempat seperti ini, dan segera akan mati dengan cara yang semenyedihkan serta setragis ini.
Apa yang dia lupakan? Apa sebenarnya yang seharusnya ada di pikirannya sekarang? Pikirannya begitu kosong hingga yang singgah di dalam sana hanyalah bayangan samar-samar akan bagaimana dunia kematian itu nanti kira-kira akan terlihat. Alam seperti apa yang akan menyambutnya, dan siapa yang akan menyambutnya.
Apakah dia mempunyai keluarga? Kenapa dia tidak bisa mengingat apapun saat ini? Dia bahkan berangsur-angsur semakin melupakan namanya sendiri.
Kade ... Apakah namanya benar Kade? Atau itu hanya sebuah sisa ingatan akhir yang muncul dan terdistorsi sebelum dia benar-benar kehilangan napas terakhirnya?
Pada akhirnya, roh nya benar-benar ditarik keluar lewat ubun-ubunnya. Dimulai dari dia kehilangan perasaannya akan keberadaan detak jantungnya, lehernya yang terasa tercekat, oksigen yang seolah dirampas darinya sepenuhnya, lalu, sekeliling yang secara seketika sudah berubah gelap sepenuhnya.
Dia meninggal di dalam sel tahanannya.
Pada usia yang menginjak angka dua puluh tujuh tahun. Pada bulan Norva, tanggal 27 tahun 1381, Kade Rosen meninggal di sel tahanannya, setelah memperoleh hukuman kurungan seumur hidup atas pembunuhan tingkat satu kepada ibu asuhnya.
Di dalam penantiannya akan pemandangan dari sebuah alam setelah kematian, di dalam kegelapan yang hampa dan menyesakkan. Sebuah pendar cahaya muncul tampak menghampirinya. Lalu, dia pikir dia mendengar sebuah suara. Bergema menggetarkan jiwanya.
"Ada sebuah tugas yang kau sama sekali belum selesaikan." Dia mendengar suara itu berkata. "Alam kematian belum mau menerimamu untuk turut berada di dalamnya. Maka sebelum itu, tinggal lah kembali di duniamu. Dan tentukan sendiri masa depan yang kau mau."
"Masih ada banyak pelajaran yang belum kau dapatkan. Dan keberadaanmu akan memberikan pelajaran kepada mereka yang akan ada di sekelilingmu."
"Kade Rosen, atas kebijakan Dewa Thearfa, kau akan kembali hidup sebagai manusia. Sampai kau memenuhi tugasmu, baru pada saat itu roh mu akan diterima oleh Mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kade | BL 케이드 [𝐎𝐍 𝐆𝐎𝐈𝐍𝐆] | yoggu033🎐| 욕구033
Historical Fiction🎐 @yoggu033 | Setelah mati kelaparan dan kehausan di sel tahanannya dengan kondisi kaki yang juga sudah akan segera membusuk, dia mendapati dirinya diperintah untuk hidup kembali sebagai seseorang bernama Kade Zester. Yang merupakan seorang Inrant...