SM 7

2.4K 165 0
                                    

2 bulan sudah Jennie bekerja sebagai sekretaris pribadi Limario. Banyak sekali yang memandang tidak suka pada Jennie, namun ia tidak peduli akan hal itu.

Dalam 2 bulan itu juga Limario selalu merecoki kegiatan Jennie hingga terkadang membuat Jennie emosi dengan tingkah Limario itu.

"JENNIE...." Teriak Limario.

Jennie mendengus kesal "Ck! Tidak bisakah sehari saja tidak menganggu ku!" Gerutu Jennie sembari berjalan keruangan bosnya itu.

"Kenapa cemberut seperti itu? Ini masih pagi!" Ucap Limario menahan tawanya melihat raut wajah cemberut sekretarisnya itu.

Jennie memaksa senyumannya "Tidak pak, hanya perasaan bapak saja!"

"Apa agenda saya hari ini?"

"Ini agenda bapak hari ini..." ucap Jennie memberi map berisi jadwal kerja Limario hari ini.

"Baik, setujukan semuanya!"

Jennie mengangguk "Baik pak, saya akan konfirmasi ulang kepada setiap perusahaan..."

"Jennie... tunggu!"

Langkahnya terhenti kala Limario memanggilnya kembali, ia pun menoleh kearah atasannya itu.

"Ada yang bisa saya bantu lagi pak?"

"Bagaimana keadaan ibumu? Apa dia baik?" To the point Limario.

Jennie menyunggingkan senyuman "Ibu saya baik-baik saja pak..."

Limario mengangguk "Tidak usah menyiapkan sarapan untuk hari ini, saya akan makan diluar. Apa kau ingin ikut?" Tawarnya lagi.

"Ah tidak pak, saya sudah ada janji untuk makan bersama teman saya..."

"Baiklah, semangat dan selamat bekerja, jika lelah istirahat dan tidak perlu dipaksa"

Jennie mengangguk sebagai jawaban dan berlalri meninggalkan ruangan Limario. Sedikit heran, mengapa tingkah Limario berbeda dari sebelumnya.

"Huh! Tumben sekali itu manusia tidak berulah..." Jennie menghela nafasnya "Syukurlah paling tidak hari ini aku aman" celoteh nya sembari menghubungi setiap perusahaan untuk mengkonfirmasi meeting mereka bersama Limario.

Kehidupan Jennie sedikit demi sedikit mulai berwarna kembali dan ceria kembali. Ia mencoba untuk melupakan kesedihannya selama ini dan menata kembali kehidupannya.

⬇️⬇️⬇️

Waktu jam istirahat pun telah tiba, pekerjaan Jennie pun telah selesai. Ia memang meminta untuk kerja paruh waktu saja, ia tak masalah gajinya hanya setengah. Penting baginya untuk menemani sang ibu dirumah agar tidak kesepian. Tapi hari ini Jennie tidak menemani ibunya untuk makan siang, Karna ia telah ingin berbincang dengan kedua temannya yang jarang sekali bertemu walaupun satu kantor.

Drrt... drrtt.. drrtt...

"Hallo ibu..."

"Ibu, hari ini aku pulang sedikit terlambat, ibu makan saja duluan, hm. Aku ingin kumpul bersama Irene dan Eunwoo, Bu!"

"Oh baiklah, hati hati pulang nanti!"

"Baik Bu, jangan lupa makan Bu..."

Jennie memutus sambungan teleponnya dan bergegas keluar dari ruangannya, pikirnya kedua temannya pasti sudah menunggu kehadirannya.

⬇️⬇️⬇️

"Mr.CEO..."

Limario menoleh "Kenapa kau ada disini, bukankah kau meminta cuti untuk 1 Minggu?" Ketusnya

"Ada yang ingin aku sampaikan?" Serius bambam yang langsung duduk dikursi kebesarannya itu.

Semenjak kehadiran Jennie sebagai sekretaris Limario, membuat bambam sedikit lebih santai. Ia sengaja mengambil waktu libur untuk merilekskan otot dan otaknya setelah bekerja penuh.

Bambam menatap raut wajah temannya itu "Apa ada masalah?"

Limario mengerutkan dahinya "Kenapa?"

"Oh tuhan! Kau justru bertanya balik!" Kesal Bambam.

Limario melemparkan tatapan tajam pada orang yang dihadapannya. Seolah-olah meminta kejelasan maksud dan tujuannya untuk datang kekantor.

"Aku beberapa hari ini kemarkas, dan tadi ada yang memberitahu ku bahwa ada yang melebarkan bendera peperang di markas!"

"Siapa?"

"Biasa grup sebelah yang merasa paling berkuasa!" Remeh Bambam tersenyum licik.

"Ck! Mereka tidak akan ada kapoknya!"

BRAK!

Limario dan Bambam Yaang tengah berbincang pun sontak terkejut ketika mendengar pintu ruangan terbuka dengan kasar. Mereka melihat sosok pria paruh baya yang mendekatinya dengan amarah.

"APA INI!!! KENAPA KAU TIDAK BECUS DALAM MENGERJAKAN PROYEK INI!!! KAU LIHAT BERITA INI!!" Ucap seseorang itu dengan amarah dan menghidupkan televisi yang tersedia diruangan Limario.

Terlihat dalam berita sebuah bangunan proyek yang hancur karena keteledoran memilih bahan bangunan yang tidak kuat dan mengakibatkan beberapa pekerja mengalami cedera dan sebagian dilarikan kerumah sakit.

"Appa..." panggilnya.

"Tuan kita bisa bicarakan ini baik-baik." Lerai Bambam untuk menenangkan tuan besar brüschweiler itu.

Brüschweiler Manoban yang datang penuh amarah menghampiri putranya dikantor. Ia tak menyangka proyek yang ia beri pada anaknya ternyata tidak berjalan sesuai yang ia inginkan.

LM Company merupakan perusahaan bisnis keuangan dan investasi banyak dari semua kalangan mengetahui perusahaan tersebut. Perusahaan itu semakin merambat pesat hingga menjadi nomor satu di Eropa.

"AKU SUDAH MEMPERCAYAI PROYEK INI PADAMU LIMARIO! TAPI KAU MENGECEWAKAN KU! AKAN AKU AMBIL ALIH PROYEK INI!!!" Tegas brüschweiler langsung bergegas meninggalkan ruangan putranya itu tanpa mendengar penjelasan dari sang anak.

ARGHHHH!

"SIAPA YANG MELAKUKAN SEMUA INI!" Frustasi Limario menghancurkan ruangannya itu hingga barang barang berserakan dilantai.

"INI KALI PERTAMANYA APPA MEMBENTAKKU!"

Bambam yang melihat raut wajah tidak bersahabat dari Limario pun bergegas keluar, ia sangat tahu jika temannya ini dipenuhi amarah, dia tidak ingin diganggu.

"Bersabarlah Lim, aku akan mencari tau siapa dalang dibalik semua ini!" Gumamnya menatap pintu ruangan temannya itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'm For You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang