🎉 🎂 part 16. ulang tahun 🎉🎂

57 11 0
                                    

Malam🌃

"Selamat ulang tahun!!"

"Happy birthday Ridys Axelion!"

"Happy birthday Reisa Axelia!!"

"Semoga kalian berdua panjang umur!"

"Hm thanks" cuek Ridys.
"Macih kalian cemua!" imut Reisa.
"Tiup lilin nya" titah sang Papa.
"Okey" balas Reisa sambil mengangguk paham, sementara Ridys hanya berdehem.
"Yeay Isa Rid pintar" puji sang Mama.
"Mama bisa kah kita sudahi saja Ridys mau pulang main game ayolah Ma plis ya" mohon Ridys.
"Tidak bisa Ridys kita sedang merayakan ulang tahun mu dan Isa jadi nanti saja kita pulang" sela sang Papa, Ridys menggerutu.
"Cih padahal aku tidak suka di rayakan seperti ini sangat kekanak-kanakan" gerutu Ridys.
"Tapi Isa suka!" ricuh Reisa.
"Kita beda Isa beda level" celetuk Ridys.
"Hei jangan gitu sama Reisa" tegur sang Mama.
"Happy birthday Isa" lirih Vanter, terlihat ia sedang membawa kue kesukaan 2 adiknya.
"Ini kuenya buat Isa semua Kak?!" tanya Reisa antusias.
"Buat Ridys juga Isa" jawab Vanter.
"Tapi kayaknya Lidys tak suka kue kak jadi buat Isa aja" cetus Reisa.
"Aku suka kok ya sudah sini kue coklatnya!" Debat Ridys, ia berusaha merebutkan kue yang masih ada di tangan sang kakak.
"Nda boleh ini buat Isa!" rengek Reisa.
"Ck kalian berdua tidak dapat kue jika ribut!" tekan Vanter jengah.

Semua orang terdiam hanya Shera yang masih sibuk menguyah cemilan nya, Nayeon pun segera menyenggol lengan Shera.

"Sut Hera apa yang kamu lakukan?" tanya Nayeon berbisik.
"Makan cemilan enak tau Nay" jawab Shera enteng.
"Bagi dong" bisik Shoujo.
"Nih buat Shoujo" balas Shera, Shoujo memekik senang.
"Jangan berisik kalian berdua" tegur Kaiga, sementara yang ditegur malah cengengesan.
"Hehehe maaf kak Kai" cengir Shoujo
"Ya sudah Isa minta maaf! Kalena Isa dah maaf jadi kue coklat ini buat Isa kan" oceh Reisa.
"Buat kamu satu nya lagi buat Ridys" serah Vanter.
"Yes!" senang Ridys.
"Lidys main apa? Isa boleh ikutan?" tanya Reisa.
"Anak kecil tidak boleh main ginian jadi Isa aku saja" jawab Ridys melarang.
"Kita sama sama anak kecil Lidys!" sebal Reisa merenggut.
"Kamu cadel aku tidak Isa ble Isa cadel" sombong Ridys mengejek.
"Hua Papa!! Liat Lidys ejek Isa Pa!" adu Reisa.

"Ridys!" peringat sang Papa, Ridys berdecak kesal.
"Maaf Pa dasar Isa tukang ngadu" rutuk Ridys.
"Hihihi enak kak Leynold mau?" tawar Reisa pada seorang anak laki-laki.
"Makan saja aku tidak suka coklat" tolak Reynold.
"Kenapa tidak suka dengan coklat kamu?" tanya Zella.
"Alergi" jawab Reynold singkat+jelas.
"Sama dong kayak Vanter" kekeh sang Mama, Vanter mendengus sebal.
"Memang nya salah aku alergi terhadap coklat?" tanya Vanter.
"Aneh soalnya tidak ada yang namanya alergi coklat kecuali kamu sama Reynold" jawab Rayen.
"Semua orang punya alergi masing-masing" ujar Vanter ketus.
"Jian Koko ada di Jian kan? Balikin Kiki jadi sedih tau gara gara Jian ambil Koko dari Kiki" suruh Shera.
"Nanti aku kembalikan" balas Jian.
"Awas kalau Jian bohong sama Shera, Shera tidak mau bagi-bagi coklat orang misterius ke Jian" ancam Shera, Jian mengangguk paham.
"Paham ya Queen" hormat Jian.
"Koko?" bingung Rayen.
"Boneka koala Shera" jelas Shera.
"Jika itu boneka Shera kenapa ada di kamu?" tanya Luca sambil menunjuk Jian.
"Pinjam sebentar" jawab Jian.
"Isa enak banget bagi dong masa kamu makan sendirian" pinta Ridys.
"Oke tapi ndak boleh ejek Isa cadel lagi" perintah Reisa.
"Siap Isa" balas Ridys nurut.
"Papa Mama Isa Lidys dah tiup lilin" beritahu Reisa.
"Isa mau buka kado sekalang" lanjut nya.
"Boleh" balas mereka berdua.

Reisa langsung semangat ia membuka hadiah dari semua nya, Ridys juga tak mau kalah dia juga ikutan.

Skip 💌

"Huft Shera hari ini lelah banget! Nda tau kenapa yang penting Shera lelah" keluh Shera.
"Main permainan?" tanya Sherly.
"Iya tapi Shera bingung mau main apa Sherly" jawab Shera bingung. Bgtu xdpt
"Ah kita main permainan lempar boneka aja" usul Naomi.
"Boneka siapa?" tanya Jian.
"Shera! Tapi Koko masih di Jian kan kita buat pernikahan Kiki sama Koko nanti bakal seru loh!" jawab Shera riang.
"Bentar Kiki perempuan?" tanya Nayeon.
"Kiki itu boneka kucing Nayeon jadi bisa perempuan atau laki-laki" jawab Naomi, Nayeon nyengir manis.
"Lagi main apa?" tanya Rayen datar.
"Kenapa tidak mengajak kami?" tanya Luca juga.
"Harus bayar jika mau main sama kita" jawab Nayeon sembari menatap sinis ke arah Luca.
"Terserah mu lah kurcaci" acuh Luca.
"Ih sudah Nayeon bilang berhenti memanggil Nayeon kurcaci!" protes Nayeon.
"Siapa suruh kecil nanti ke injak raksasa" jahil Luca, Nayeon mulai menangis Rayen melihat itu tak tega.
"Berhenti lah menjahili nya Luca kamu lihat dia menangis" tegur Rayen.
"Hoh ayolah cengeng sekali" ejek Luca.
"Nayeon nda cengeng! Hua kak Bryan!!" tangis Nayeon.
"Jangan menangis" lembut seseorang, dia memeluk Nayeon dengan erat.
"Kak Bryan?" beo Nayeon.
"Hm iya Nayeon sayang" balas Bryan.
"Dia mengatai Nayeon terus" tunjuk Nayeon pada Luca.
"Aku akan mengurus nya, Luca bisa kah jangan mengganggu gadis kecil ku?" tanya Bryan.
"Tidak bisa itu terlalu asyik" jawab Luca santai.
"Kak Bryan!!" teriak Nayeon mengadu.

Mereka semua menutup telinga karena teriakan Nayeon, Bryan kembali menenangkan nya sedangkan Luca tangannya mengepal amarah.

° ∆ -------- ••• ------- ∆ °° ∆ -------- ••• ------- ∆

短いですよね?言葉が足りないので、時間があればアップロードしてください

バイバイ、サヨナラ😘

Cat Witch Girl and Werewolf[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang