SM 10

2.5K 170 1
                                    

DOOR!
DOOR!
DOOR!

Jam sudah menunjukkan pukul 02.00 malam, suara tembakan saling bersahutan. Dua kubu saling beradu kekuatan tanpa ada yang mau mengalah.

"KAU INGIN HANCUR HARI INI??" Tanya Limario tersulut emosi yang menggebu.

BUGH!

Pria itu terkekeh walaupun sudah dipukul dan dihantam oleh Limario. "Aku tak akan membiarkan kau mengalahkan ku, Limario!"

"BRENGSEK!"

BUGH!
BUGH!

Limario terus membabi buta musuhnya itu, ia menerjang kuat pria itu hingga terpental jauh. Darah yang keluar dari mulut pria itu sangat banyak.

Uhukk! Batuk pria tersebut sembari menyeka darah yang penuh dimulutnya itu

Limario mendekat dan mencengkram kerah baju pria itu. "Jangan bermain-main dengan ku!"

BUGH!

Satu tinjuan mengarah tepat dipipi Limario yang membuat ujung bibirnya robek. "Ck! Selesaikan aku yang mati hari ini atau kau yang mati!"

BUGH!

Satu tinjuan ia balas untuk pria yang terbilang sudah tak berdaya tapi masih bisa berdiri dengan kuat. Cukup menganggumkan, Limario telah membabi buta pria itu. "Kau cukup kuat rupanya!"

"Mari kita selesaikan!" Tegasnya lagi.

"LIM CUKUP!!"

Limario tak memperdulikan perkataan itu, mereka terus membabi buta satu sama lain.

Bambam berdecak sebal, akhirnya ia terpikir ide yang membuat Limario berhenti.

"JENNIE MENGHUBUNGI KU! IA TERUS MENGHAWATIRKAN MU, DATANG DAN TEMUILAH DIA!" Teriak bambam dengan nafas yang tersengal-sengal.

Deg!

Jantung Limario seakan bergerak lebih cepat dari biasanya kala asistennya itu menyebut nama gadisnya itu.

Ia segera melepaskan cengkraman tangannya pada pria dihadapannya yang sudah tak sadarkan diri itu. Dengan cepat ia bergegas keluar dari gedung kosong itu dengan tergesa.

Bambam menggelengkan kepalanya "Dasar budak cinta!"

"Bereskan semua kekacauan ini, bakar semuanya kecuali DIA!" Tunjuk Bambam pada pria yang mengenaskan itu.

Perlu kalian tahu di balik berparas tampan pria yang dingin, kejam, tegas dan tidak tersentuh itu serta sangat sulit didekati apalagi dengan seorang perempuan. Kecuali Jennie R. Jane.

Di balik itu semua, Dia adalah pimpinan mafia yang terkenal di berbagai negara. Mafia yang terbentuk berdasarkan klan keluarga, Limario menempati sebagai raja mafia paling terkenal terutama di belahan Eropa. Hanya saja ia sengaja memilih menyembunyikan identitasnya tersebut.

⬇️⬇️⬇️

Bambam datang dengan membawa kabar yang baik untuk Limario, pikirnya begitu.

Cklek!

Saat ia sampai dan masuk diruangan sekretaris itu, bambam terkejut melihat Limario yang memejamkan matanya dipangkuan Jennie sembari memeluk gadis itu .

"Aisshhh.... Aku ketinggalan berita hot sepertinya!"

Bambam mendekat dan menarik paksa Limario yang tertidur itu. Hingga membuat Jennie tersentak "Tidak bisakah membangunkannya baik-baik?"

Bambam tersenyum kecil kala melihat tatapan mematikan Jennie tersebut. "Maafkan aku, Jennie!"

"KAU!" Marah Limario.

Bambam berdecak kesal "Ck! Sebelum kau marah-marah tidak jelas, aku ingin memberikan kabar baik. Mau dengar tidak?"

"Apa?" Ketusnya kembali menyandarkan dirinya dibahu Jennie.

Bambam menghela nafasnya "Benar dugaanku bahwa yang menyabotase proyek kita itu adalah SCORPIONS!"

Tanpa ekspresi Limario menjawab "Aku tau!"

Jennie yang mendengar pembicaraan antara CEO dan Asistennya itu tak mengerti, ia pun hendak pergi kepantry untuk menemui kedua temannya.

"Mau kemana?" Tahan Limario.

"Ke pantry, pembicaraan kalian sangat serius, jadi aku pikir keluar saja..."

Limario mendengus "Hanya sebentar Jennie, tunggu saja disini!"

Bambam menatap heran perubahan bosnya itu, "Kau berbicara padanya Lembut, tapi dengan yang lainnya sangat ketus..."

Limario menarik Jennie duduk kembali disampingnya dan menyenderkan kepalanya dibahu gadisnya itu. Aroma khas tubuhnya selalu bisa menenangkan dirinya.

"Kumpulkan anak-anak, nanti malam kita ngumpul dimarkas!" Tegas Limario menatap Jennie seolah meminta persetujuan.

Jennie menatap heran dan mengangguk kecil, "Jangan terluka sedikitpun,hm?" Bisik Jennie.

"Kalo begitu aku pulang..."

⬇️⬇️⬇️

Limario turun dari mobil mewahnya itu saat tiba didepan rumah gadis yang terus membuatnya tidak sedikitpun membiarkan Jennie hilang dari pikiran Limario.

Saat ingin memencet bel rumah tersebut dia melihat kearah jam tangannya, waktu menunjukkan pukul 04.00 pagi jelas Jennie masih tertidur.

Ia pun mengurungkan niatnya dan kembali kemobil untuk pulang ke apartemen miliknya untuk membersihkan diri dari bau amis darah dan wajahnya yang penuh luka.

"Aku mana mungkin bertemu denganmu dengan kondisi seperti ini..." gerutunya dengan kesal karna tak menuruti perintah dari Jennie untuk tidak terluka.

"Maafkan aku, Aku akan selesaikan masalah ini dan kita mulai hubungan yang lebih dari ini!" Ucapnya lagi melihat kearah balkon kamar milik gadisnya itu.

Limario melihat sosok gadisnya yang tau keberadaannya disini, ia pun melambaikan tangannya untuk pergi dari rumah tersebut.

Limario melihat sosok gadisnya yang tau keberadaannya disini, ia pun melambaikan tangannya untuk pergi dari rumah tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'm For You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang