☁︎ Bab 35 ☁︎

231 11 0
                                    

Kalau membicarakan soal cinta, menurut Samu cinta itu sulit dijelaskan. Cinta melibatkan kasih sayang, tapi tidak sekadar kasih sayang, cinta lebih dari kata kasih sayang. Kemudian, ada juga yang bilang kalau cinta itu datang tanpa alasan. Jika kita suka dengan seseorang karena fisiknya, itu bukan cinta, tapi nafsu. Jika kita suka dengan seseorang karena sifatnya, itu juga bukan cinta, melainkan kagum. Namun, kalau kita suka kepada seseorang tanpa alasan yang jelas, itulah cinta.

Nah, karena definisi-definisi itu, Samu menjadi takut, takut jika Kai tidak benar-benar mencintainya, walaupun ia belum tahu pasti bagaimana perasaannya kepada Samu, tapi Samu melihat sesuatu yang berbeda pada mata Kai saat Kai melihatnya, dan itu membuat Samu bertanya-tanya soal perasaannya kepadaku. 

Samu mempertanyakan masalah cinta bukan tanpa alasan, tapi mereka dinikahkan karena kepercayaan kedua orang tua mereka kepada mereka, orang tua mereka yakin kalau mereka dapat membuat keluarga yang kompak bersama, jadi seharusnya mereka tidak mematahkan ekspektasi orang tua mereka, mereka harus berusaha semaksimal mungkin untuk membahagiakan orang tua mereka. Samu dan Kai benar-benar harus membuat keluarga yang diharapkan oleh orang tua mereka.

Maka dari itu, agar pernikahan ini dapat terus berlanjut, mereka harus menghadirkan rasa cinta, karena cinta adalah sumber dari kekokohan dan kebahagiaan dari sebuah hubungan, jika ingin membuat keluarga yang kokoh, maka harus terdapat cinta di dalamnya.

Omong-omong, sekarang Samu sedang menunggu Kai di parkiran motor Universitas Cliton, Samu tahu jika ia terkenal, maka dari itu ia memakai masker hitam dan helm dengan kaca yang berwarna hitam agar tidak dilihat oleh anak-anak kampus, karena belum waktunya para mahasiswa Cliton tahu tentang hubungan Samu dan dosennya.

Cewek dingin real

Kamu di mana, Sam?

18.26

Di bawah pohon semangka

18.26

Ngawur.

18.27

🤣🤣

18.27

Bawah pohon rambutan Kaiii

18.27

Oke.

18.27

Tak lama kemudian, Samu melihat Kai berjalan mendekatinya, seketika jantung Samu berdetak lebih kencang dari sebelumnya. Saat Kai sudah berada di hadapannya, Samu langsung memberikan helm kepada Kai dan Kai langsung memakainya tanpa basa-basi.

Mereka pun berjalan menuju rumah mereka menggunakan motor Samu. Sambil berjalan, mereka pun berbincang-bincang untuk mengisi kekosongan. "Oh iya, tadi siang saya ditembak sama adek tingkatmu," kata Kai.

"Hah? Yang bener aja, hahaha!" ucap Samu sambil berkendara.

"Betul, Sam. Pas saya lagi enak-enak makan di kantin, saya didatangin sama dia terus dia ngajak saya ketemuan di dekat air mancur habis saya makan," kata Kai.

"Terus kamu turutin?" tanya Samu penasaran.

"Iya, soalnya saya penasaran, kan. Terus kami ketemuan di dekat air mancur, terus dia ngenalin dirinya ke saya, habis itu dia bilang kalau dia suka sama saya, terus dia bilang saya mau jadi pacarnya atau nggak, terus saya bilang nggak, tapi dia agak maksa, dia pamerin privilege yang dia dapat, tapi tetap saya tolak, habis itu dia nyerah, tapi dia minta biar dia bisa nyium saya sebelum kami bubar, tapi saya tolak, terus habis itu ya sudah, selesai," jelas Kai dengan nada bicara yang datar seperti biasanya.

OH MY LECTURE || ICELLERINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang