suddenly

74 5 0
                                    

"Yoshh,"



Setelah Ten mengambil mobilnya dari parkiran sekolah, kini Ia menuju halte yang tidak jauh dari sekolahnya untuk menjemput teman-temannya. Di sana sudah terlihat Karin, Hono, Rei, Rena dan juga Hikaru.

Ten sih ngga akan lupa untuk mengajak Hikaru. Ya gimana ya, Hikaru jadi orang pertama yang diajak Ten untuk datang dan bermain di rumahnya hari ini. Tidak ada acara spesial apa-apa sih, Ten cuma ingin mengajak bermain teman-temannya, karena menurutnya sudah lama mereka semua tidak pergi bersama. Mungkin terakhir kalinya adalah ketika mereka kelas dua, karena saat itu mereka semua berada di kelas yang sama.

Setelah sampai di depan halte, Ten membuka kaca samping mobil dan menyuruh teman-temannya untuk segera masuk. Sebelum benar-benar masuk, ada perdebatan kecil di luar sana yang membuat Ten mau tidak mau harus menunggu sedikit lama.

"Reiii lo aja yang duduk di depan gihh," sahut Hono sambil hendak menarik tangan Rei namun dengan cepat gadis itu berangsur mundur.

"Gue? Engga ah. Karin aja tuh,"

"Ihh, jangannn. Karin harus sama gue," Yang disebut-sebut namanya hanya diam melihat kedua temannya bertengkar.

"Yaudah aku aja," Rena akhirnya menyerahkan dirinya untuk duduk di depan dan menemani Ten, namun dengan cepat Rei menahan gadis itu.

"Kamu mau kemana?" tanya Rei posesif. Rena menunjuk kursi depan mobil dengan wajahnya.

"Duduk di depan dong Rei. Abis kalian ngga ada yang mau ngalah,"

"Enggaa Renaaa~"

Hono yang akhirnya menyadari ada Hikaru yang sejak tadi diam, pun tersenyum jahil. Tepat sekali Hikaru berada di sebelahnya, Hono pun menarik tangan Hikaru lalu membukakan pintu samping mobil untuk Hikaru. Tangannya mendorong pelan tubuh mungil Hikaru agar gadis itu bisa segera masuk, namun Hikaru menahannya.

"Hono kau--"

"Hii-chan yang di depan yaa. Dah masuk sana,"

Hikaru memberengut kesal melihat kelakuan Hono. Mau tidak mau dan agar semua perdebatan ini selesai, Hikaru pun masuk ke dalam. Disambut oleh senyuman hangat dari Ten yang selalu Ia lihat setiap kali Hikaru berada di dekat Ten.

"Haii Runn."

"Ten.."

"Iya?" Ten membalas panggilan Hikaru dengan suara lembutnya.

Sungguh, rasanya Hikaru ingin berlama-lama diposisi ini. Ia sangat-sangat menikmati bagaimana Ten memperlakukannya bak tuan putri. Melihat cara Ten tersenyum kepadanya. Dan memperhatikan setiap pergerakan bola mata bulatnya yang indah dan lembut itu. Manik mata yang selalu menyaratkan rasa sayang itu terus ada di mata Ten dan Hikaru selalu mendapatkannya.

"Udah kali tatap-tatapannya. Ayo jalann.."

Kalau aja bisa nendang satu orang dari mobil ini karena udah ganggu momen mendebarkan antara Ten dan Hikaru, rasa-rasanya Hono lah yang akan kena usir Ten karena anak itu benar-benar menyebalkan. Yang ditatap dari kaca tengah mobil alias Hono sih hanya bisa tersenyum lebar merasa tidak bersalah karena udah ganggu moment tadi.

Hikaru yang sadar akan perubahan raut wajah Ten tertawa dalam hati. Lucu banget sih? Begitulah kira-kira isi hati Hikaru saat ekor matanya menangkap wajah samping Ten yang kesal. Tangannya terulur mengusap lembut bahu Ten agar gadis tinggi itu bisa segera mengubah isi hatinya lagi dan menjadi sedikit lebih baik. Agar rasa kesalnya pada Hono bisa berkurang.

Ten yang sadar dengan sentuhan lembut dari Hikaru pun menoleh. Ia mengangguk pelan dan tersenyum. Seolah tahu bahwa Hikaru sedang menenangkannya.



ConfessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang