HAIIII I'M BACKKKKK HEHEHE SORRY YA KALO CHAPTER INI PENDEK HEHEH SEKIAN
*******"kopi itu tempat pelarian gue"
-Leonel GemantaraH-1 sebelum mpls, semua persiapan untuk mpls telah selesai dari jadwal kegiatan hingga game-game seru untuk kelas 10 esok. Jujur saja Gema sangat stress dengan mpls ini apa lagi dia salah satu panitia yang menjadi wakil gugusnya, sungguh ia sangat gugup besok, ia takut berbuat konyol saat mpls dan berakhir mempermalukan dirinya sendiri Gema sangat takut itu terjadi. Saking gugupnya Gema hanya bisa diam di saat teman yang satu gugusnya berdiskusi. Rio dan Nala adalah teman satu gugus dengan Gema, Rio dan Nala yang bingung melihat kelakuan cowok itu, Gema yang biasanya cerewet dan banyak tingkah tiba-tiba diam mematung dengan pandangan yang kosong.
"Ciluk ba," ucap Rio didepan Gema yang sedang ngelamun.
"ASTAGFIRULLAH,RIO BAU JIGONG LO."
"Lo ngelamunin apa si Gema? Tumben ga ngereog lo, Kenapa lo bro? Laper lo makanya diem gitu? " Tanya Rio kepada Gema yang melihat tingkah temannya itu.
"Ga, Gua ga laper kok. Gua cuman belom siap buat mpls besok takut gua buat salah terus kalian kena hukum gara-gara gua kan ga seru," ucap Gema sambil tertunduk lesu.
"Selow ma, lo gabakal buat salah kok besok, jadi gausah terlalu dipikirin oke?" Kata Nala meyakinkan Gema sedangkan Gema hanya mengangguk lesu.
"Oke, kanjeng ratu Nala sayang," Ucap Gema sambil tersenyum.
Nala hanya bisa beristigfar dan meminta pertolongan kepada tuhan agar bisa dikuat kan imannya dan dijauhkan dari buaya ganteng ini. Jujur saja Nala dulu pernah menyukai seorang Leonel Gemantara, namun perasaan itu terus di tepis oleh Nala. Mahluk hidup mana sih yang tidak jatuh dalam pesona Leonel Gemantara.
*******
Menit demi menit berlalu, matahari mulai menempatkan dirinya ditengah langit dan hawa panas mulai terasa di ruang osis walaupun ada kipas angin, akan tetapi panas masih terasa dan fokus mulai berkurang, itulah yang terjadi pada Gema serta anak osis lainnya yang berada di dalam ruang osis."Panas banget wyoilah, minimal tambahin lah kipas angin lagi satu," keluh salah satu anak osis.
"Enak banget ya, tinggal ngomong minimal minimal otak mu yang ku jadi kan kipas angin. Bayar uang kas sulit ngeluh elit," ucap bendahara osis yang membuat seisi ruangan tertawa.
"Udah-udah dik adik, dari pada ribut mending selesai in rapat terus pulang ya ga kak?" Ucap Gema sambil menunjukkan senyum tengilnya pada sang ketos tersayangnya. Sang ketos hanya memutarkan matanya lalu melanjutkan penjelasannya untuk mpls besok.
Setelah selesai menjelaskan setengah materi untuk mpls besok dan apa yang harus dilakukan, sang ketos memberikan istirahat untuk makan, minum dan sholat kepada anak osis. Tentu saja Gema tidak membuang kesempatan yang diberikan oleh ketos kesayangannya itu.
"Ga salah pilih ketos ternyata gw dulu," ucap Gema dalam hatinya.
"Gema, lo mau pergi beli makan ga? atau nitip sama gue aja, lo ditunggu sama Nala di bawah pohon depan ruang guru."
"Nitip dulu bro, lagi mager naik motor gue. Oiya nitip kopi sama snack aja gue," Kata Gema sambil melangkah menuju tempat Nala menunggunya.
Rio hanya menggeleng - gelengkan kepalanya melihat kelakuan Gema yang selalu minum kopi, tetapi jarang makan nasi. Gema selalu minum kopi sejak smp saat ia sedang mengalami stress atau banyak masalah. Rio yang khawatir dengan sahabatnya itu hanya bisa diam melihat Gema. Gema sangat jarang menceritakan masalahnya pada orang lain termasuk ke Rio, ia hanya akan menjadi pendengar cerita teman-temannya dan memeberikan solusi yang menurutnya benar. Setelah selesai melamun Rio langsung melangkah kan kakinya ke gerbang sekolah lalu pergi mencari indomaret terdekat untuk membeli makanan dan titipan Gema tadi.
"Kiw kiw cewe," Kata Gema menggoda Nala yang sedang duduk sendiri di bawah pohon
"Cekurukuk, hahhaha sini ma," Ucap Nala sambil mengeserkan tubuhnya agar Gema duduk disampingnya.
"Kenapa cantik? Ada apa memanggil hamba kesini?" Ucap Gema sambil menaikan alisnya menggoda Nala lagi, jujur saja Gema sangat suka menganggu Nala baginya menganggu Nala adalah hobinya sejak masuk osis.
"Jadi gini ma, gue mau bahas buat mpls besok. Kata kak Kiran tadi kita harus buat yel-yel tiap gugus, menurut lo yel-yel apa yang bagus buat gugus kita?"
"Santai Nal, masalah yel-yel serahin gue aja terus Materi jaka mandala gue serahin ke lo ya? Sisanya kasih ke si Rio Rio itu."
"oke."
Hening. Tidak ada lagi yang memulai pembicaraan lagi, mereka sibuk dengan pikiran masing - masing. Tak lama kemudian Rio datang membawa kresek indomaret yang tentu saja berisi makanan dan minuman.
"Nih titipan lo. Gaada kopi, gue liat-liat lo udah sering minum kopi, hari ni puasa dulu," Kata rio kepada Gema sambil menyodorkan kertas plastik itu pada Gema.
"Terus lo beliin gue susu gitu ya? Bagus-bagus gue terima aja soalnya full cream ini."
"Nal makan juga nih, gue beliin buat kita bertiga," tawar Rio kepada Nala. Nala hanya membalas dengan anggukan saja, lalu mengambil salah satu snack yang sudah ada di kertas plastik itu.
Mereka makan sambil mengobrol membahas masing-masing tugas untuk mpls besok. Setelah jam istirahat selesai mereka kembali dipanggil untuk mempersiapkan segala kebutuhan mpls esok hari yang benar-benar sangat ribet, tapi bagi seorang Leonel Gemantara itu sangat seru karena dapat mengahabiskan harinya bersama teman-temannya.
Anak osis berada disekolah sampai malam, kalau tidak diusir satpam mereka tidak akan ingat waktu dan tetap melanjutkan pekerjaan mereka. Setelah melakukan evaluasi dan berdoa para osis pun pulang kerumah masing-masing termasuk Gema yang biasanya tidak langsung pulang, namun kali ini Gema langsung pulang ke rumahnya ia kangen dengan kasur di kamarnya, Gema merasa ingin cepat-cepat rebahan dikasur kesayangannya itu.
LANJUTNYA KAPAN" YAW THANK YOUUUU AND LOVE U GUYSSS
KAMU SEDANG MEMBACA
Gemantara
Fanfiction"Saat kita bersama kita bagaikan bintang dan bulan, namun saat kita berpisah kita bagaikan matahari dan bulan yang tak akan bisa bersatu, akan tetapi kita tetap saling membantu." *******