Our story: 21

1.1K 148 16
                                    

Saat ini Jimin berada didalam taxi, ia menatap keluar jendela, melihat rintikan hujan yg jatuh membasahi jalan malam Kota New York, sesekali ia menahan nafasnya, sungguh tidak sabar untuk segera bertemu dengan seseorang.

Taxi pun berhenti di depan sebuah gedung Apartement mewah, Jimin segera turun dari taxi setelah selesai dengan pembayaran nya.

Banyak pasang mata yg memandang bingung sekaligus takjub dengan perawakan nya yg sederhana namun terlihat Elegan.

Tring...

Pintu lift terbuka tepat di lantai 30, Jimin langsung di sambut oleh beberapa pria yg berpakaian formal serba hitam, yg sedang menatap aneh kearahnya.

"Nona, mengapa anda datang kemari semalam ini.?"

"Aku ingin bertemu dengan yoongi, apa dia ada didalam.?"

"Silahkan masuk, tuan muda sedang berada di kamarnya"

Dengan ragu-ragu, Jimin melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam Penthouse yg sudah lama tidak ia kunjungi.

"Nyonya Marline pun ada didalam" ucap Samuel

Samuel yg menyadari tidak ada pergerakan dari Jimin, ia langsung menoleh kebelakang dan mendapati Jimin hanya diam mematung.

"Beliau sudah tidur" lanjut Samuel lagi

Samuel hanya bisa mengantar Jimin sampai ruang tamu saja, gugup yg dia rasakan saat ini, apa sekiranya yg akan ia lakukan jika bertemu dengan yoongi.? Setelah pertengkaran mereka beberapa jam yg lalu.

Tepat di depan pintu kamar, jimin mengetuk nya terlebih dahulu namun sama sekali tidak ada tanggapan dari dalam sana, maka terpaksa Jimin membuka pintu kamar tersebut.

Kosong...

Itu yg dilihat oleh Jimin saat ini, dikamar tersebut tidak ada siapapun, namun mata Jimin terkunci pada pintu balkon yg terbuka, dia berjalan perlahan ke arah balkon, dan disana ia bisa melihat seseorang yg berdiri di pinggir pembatas balkon.

Saat Jimin berniat untuk menyapa Yoongi, seketika tertahan ketika dirinya melihat pria itu meneguk minuman sekaligus dari botolnya.

Untuk pertama kalinya ia melihat yoongi seperti itu.

"Yoongi, cukup.!!" Jimin berlari kearah Yoongi dan menahan tangan nya yg masih ingin menegak minuman ber alcohol tersebut

Pria itu terlihat sangat kacau, rambutnya berantakan, mata yg merah dan sembab, kemeja baju nya terlihat kusut dengan 2 kancing yg terbuka dibagian atasnya.

"PERGIII..!!!" Yoongi berteriak sembari melempar botol minuman nya ke lantai hingga pecah, hal itu membuat Jimin terkejut dan meringis karena pecahan botol itu mengenai kakinya, hingga terluka dan mengeluarkan darah

"Jimin.." ucapnya di barengi kekehan yg sedikit samar

"AAARRGGHHH..... JIMINI...!!!" teriak Yoongi sembari memutar tubuhnya untuk memunggungi Jimin

Luka di kaki Jimin tidak ada artinya, ia lebih sakit melihat yoongi yg seperti ini, ternyata ia sama sekali belum mengenal Yoongi sepenuhnya, dibalik sifat egois dan keras kepala pria itu, ternyata dia bisa sehancur ini.

Dengan sekuat tenaga, jimin menarik lengan Yoongi hingga membuat pria itu langsung menghadap padanya, tanpa basa-basi, Jimin melingkarkan kedua lengan nya pada leher Yoongi, sebelum menjatuhkan bibirnya pada bibir tipis milik pria itu.

Jimin mencium Yoongi untuk pertama kalinya, Jimin melakukan nya dengan sangat tulus dan cukup lama, hal itu membuat Yoongi diam membisu.

Setelah itu, Jimin mencium pipi nya, lalu naik ke kedua kelopak matanya, gadis itu sedikit berjinjit agar bisa menempelkan kening nya dengan kening yoongi, tangan nya membelai lembut rahang tegas sang pria yg sedikit tertutup oleh jambang.

Our Story (Yoongi,JiminGs) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang