❖ Chapter 5

836 74 14
                                    

-----------------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----------------------------------------------------------

Orter menghentikan mobilnya saat mereka sampai di mansionnya, dia melihat Calista yang masih tak sadarkan diri. Dia pun membawa Calista kedalam mansion menggendongnya dengan lembut. Di balik kacamata itu dia bisa melihat dengan jelas, Calista yang dahulu hanya seorang gadis kecil kini telah menjadi wanita dewasa yang sangat matang. Orter merasa tenang saat tubuh Calista yang hangat itu terdapat di pelukannya, dia tak akan membiarkan siapapun mengambil Calista dari dirinya.

Orter berjalan masuk dan sepanjang lorong di mansion, kaldo mengawasi dari belakang dengan senyuman yang sangat mencurigakan.

"Akhirnya kau membawanya juga"

Orter dengan tajam menatap kearah kaldo, dia berusaha menutupi wajah Calista agar dia tak dapat dilihat oleh Kaldo.

"Tenanglah, aku tak akan merebut wanita mu."

"Jam kerja mu sudah berkahir hari ini, kenapa kau tak pulang dan menikmati wanita yang sudah kau ambil kakinya itu"

Mata Kaldo yang tertutup seketika terbuka, memperlihatkan mata merah nya yang mantap orter dengan tajam. Dia merasa tersinggung saat mendengar kata-kata Orter.

"Sekali lagi kau menghina istri ku aku tak akan segan-segan membunuhmu, walupun kau adalah atasanku."

"Terserah." Orter dengan acuh tak acuh mengabaikannya dan berjalan pergi dengan Calista yang ada di dekapannya.

Rayne hanya bisa memandangi dibalik kegelapan, mereka berdua sama saja, otak mereka benar-benar sudah tidak sehat. Baik itu Orter maupun Kaldo. Rayne yang berada disini karena pekerjaan harus berusaha menjaga sikap profesional nya dan mengabaikan kedua orang yang tergila-gila dengan wanita itu.

Semua kegilaan ini memang bersumber darinya Kaldo Gehenna, orang terpercaya Orter yang merupakan anak dari yakuza terkenal. Karena membisikkan Orter hal-hal gila tentang cara mendapatkan wanita yang dia inginkan walupun harus melakukan segala cara. Orter yang semula adalah pria yang acuh tak acuh menjadi sangat terobsesi ingin memiliki segalanya.

Kaldo pun juga sama, dia dengan tega melukai kaki wanitanya secara permanen supaya dia tak akan pernah meninggalkannya. Rayne berusaha untuk selalu menjaga jarak dari mereka supaya dia tak tertular kegilaan mereka.

Rayne pun berjalan keluar dari kediaman Orter Madl, karena pekerjaannya kini sudah selesai dia ingin pulang. Lagipula pasti adiknya Finn akan khawatir jika kakaknya tak pulang kerumah tanpa menghubunginya.
Saat hendak pergi, Rayne bertemu dengan Kaldo di luar.

"Rayne-kun mau pulang." Sapa kaldo dengan ramah.

"Iya."

"Heh.. dinginnya." Kaldo hanya tertawa ringan melihat sifat Rayne yang terlihat acuh dan tak peduli.

"Penulis buku ini ternyata cantik juga."

Rayne langsung membulatkan mata melihat buku yang dipegang oleh Kaldo, dia tahu benar siapa penulis buku itu. Dia langsung memasang tatapan sinis pada Kaldo.

Crazy Love ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang