Numb 2 *The Hogwarts*

138 14 0
                                    

4 tahun kemudian

Lulu sedang duduk di pavilion taman keluarga Hamilton di Yunani sambil menikmati secangkir teh bersama dengan Jay yang duduk di dekat kakinya. Ia tersenyum membaca surat dari sahabat-sahabatnya yang sudah mendapatkan surat jika mereka akan bersekolah di Hogwarts. Dan mereka akam ke Yunani untuk menghadiri acara ulang tahun Lulu yang ke 11 beberapa hari lagi.

Lulu menundukan kepalanya sambil mengusapi kepala Jay. Ia belum menerima surat dari sekolah manapun karena belum berulang tahun pasti dalam beberapa harj ia akan mendapat surat dari tempatnya menuntut ilmu.

Ia memegang rambut panjang bergelombang miliknya mungkin ia harus mengecat rambutnya menjadi warna hitam.

"Apa yang kau fikirkan sayang?"

Lulu menoleh melihat Mr.Hamilton datang sambil tersenyum padanya. Ia memeluknya sebentar lalu duduk di hadapan snag putri.

"Nothing dad mana mom?."

"Mommymu mengabaikan Daddy karena harus mengurus sesuatu di kementrian."

Mr.Hamilton memasang wajah memelas membuat Lulu tertawa kecil.

"Akhir-akhir ini mom sibuk sekali ya."

"Benar tapi kau jangan khawatir saat ulang tahunmu yang ke 11 akan tetap di adakan sesuai rencana oke."

"Sebenarnya aku tidak perlu acara yang mewah dad cukup dengan keluarga dan teman saja."

"No no no ini acara terakhir sebelum kau bersekolah di asrama tahun depan saat ulang tahun kau tidak akan berada di rumah. Ahh rasanya daddy menjadi sedih."

Lulu tersenyum menberika tisu pada sang ayah yang menitihkan air mata.

"Lagi pula jika daddy tak merayakan ulang tahunmu seperti 2 tahun yang lalu bisa di pastikan daddy akan mati oleh tangan kedua kakek nenekmu."

Lulh kembali teringat ulang tahunnya yang ke 8 dia memaksa agar di rayakan sederhana. Namun kedua kakek dan neneknya marah pada sang ayah dan menceramahinya selama berjam-jam. Meski lulu sudah bilang jika itu keinginannya mereka tetap mengomeli sang ayah.

"Oke aku akan menuruti perkataan kalian."

Mr.Hamilto sangat tau ada yang menganggu fikiran sang putri namun ia tak mau memaksa lulu untuk mengatakan padanya ia akan menunggu sampai lulu mengatakannya sendiri.

.............................

Lulu terusik dari tidur lelapnya ketika merasakan seseorang terus menoel pipinya. Perlahan ia meregangkan tubuhnya dan membuka matanya. Ia mendapati 3 anak laki-laki dan 1 anak perempuan yang menatap sambil tersenyum padanya.

"HAPPY BIRTHDAY LU."

Lulu tersenyum dan membenamkan wajahnya pada bantal karena malu. Kemudian ia bangkit dan duduk di ranjangnya.

"Kapan kalian sampai?."

"Kami sampai tadi pagi. Mrs.Hamilton bilang kau baru tidur pukul 3 karena bereksperimen ramuan jadi kami tak membangunkanmu."

Pansy menjelaskan sambil memegang sebuah cake cantik berwarna putih dengan ada tulisan namanya di sana.

"Oke sekarang tiup lilinya. Tapi sebelum itu ucapkan doa dulu."

Lulu tersenyum menautkan kedua tangannya dan memejamkan matanya berdoa dalam hati, kemudian ia membuka mata dan meniup lilin angka 11 di sana.

Ke 4 anak itu bertepuk tangan dengan heboh. Sambil mengeluarkan masing-masing sebuah kotak hadiah.

"Ini dariku."

Pansy memberikan sebuah kotak berukuran sedang dengan pita di atasnya. Lulu dengan antusias membuka nya dan melihat sebuah sepatu bermerek yang sangat indah.

Twin Sisters Of The Choose One (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang