CAPTER 03

802 89 4
                                    

Setelah menyelsaikan laporan dan menyerahkannya pada boram, jam makan siangpun tiba,

Semua orang berhamburan keluar kecuali jimin dan enjung,

"Jimin mau makan bersama....?"

Jimin sedikit terkejut, pasalnya sejak pagi tak ada satu orangpun yang mengajaknya bicara,

"Ahhh baiklah seunbe, mari..!!"

Jimin menjawab dengan gugup, tapi tetap tersenyum manis,

"Panggil saja aku eunjung, atau kau juga boleh memanggilku nunna, aku tiga tahun diatasmu,...!"

Jimin terkejut hingga membulatkan matanya, terlihat begitu lucu dan menggemaskan bagi eunjung, pasalnya eunjung terlihat lebih muda dari usianya,

"Kau menggemaskan sekali jimin....!!"

Eunjung tertawa gemas lalu menggandeng jimin untuk pergi bersama,

"Nunna kenapa kau mau mengajakku...??"

"Apa kau kasihan melihatku tak punya teman..??"

Jimin mencoba akrab dengan teman barunya ini,

"Aku juga tak punya teman, makanya aku mau berteman denganmu,....!!"

Wajah eunjung begitu serius, dan lagi-lagi jimin terkejut hingga mata dan mulutnya membulat, membuat eunjung tertawa terbahak-bahak,

"Hahahaaa kau ini, kenapa lucu sekali eoohhhh..?!!"

"Nunna yang benar kalau bicara, mana mungkin kau tak punya teman...!!"

Jimin membuat wajah kesal tapi itu justru menambah keimutan diwajah jimin,

"Aku serius jimin, wajahmu lucu sekali hahahaha....!!"

Eunjung masih saja menertawakan keterkejutan jimin, hingga mereka berada di lantai tiga, tempat kantin dan kafe berada,

"Bukan itu, tapi kenapa kau mau mengajakku, padahl yang lain pergi begitu saja, tak mungkin kau tak punya teman, kau begitu ramah..!!"

Jimin mulai bernai nyerocos panjang lebar karena eunjung terus saja tertawa,

"Wahhh kau cerewet juga ya jimin.....!!"

"Haeiiii aku....!!"

Brukkkkkk....

Belum sempat jimin menyelsaikan kalimatnya ia dikejutkan dengan seorang anak kecil yang menabraknya, dan menumpahkan es cream di celana kerja jimin,

"Maaf...!!"

Anak kecil itu memtnta maaf dengan nada jutek dan sekarang tengah sibuk mengocek isi tas kecilnya, kemudia mengulurkan selembar uang,

"Caaaaa.....!!!"

Jimin berjongkok dihadapan anak itu dan tersenyum lembut, bagaimana bisa anak sekecil ini begitu angkuh menyodorkan uang pada orang dewasa saat dia baru saja melakukan kesalan,

"Kenapa kau memberiku uang..?"

"Terima saja, aku sudah mengotori celanamu kan..?"

Hana meletakan uang tadi di pangkuan jimin lalu berbalik dan meninggalkan jimin,

"Heiiii tunggu dulu nak..!!"

Jimin mengejar anak kecil itu lalu mengembalikan uangnya,

"Dengar ya anak manis, kalau kau berbuat salah seharusnya kau minta maaf dengan tulus, bukannya memberi uang lalu pergi ...!!!"

"Tapi mommy mengajariku, kita bisa melakukan dan mendapatkan apapun dengan uang, jadi terima saja uangnya untuk membeli deterjen,...!!"

Jimin dibuat ternganga dengan jawaban anak kecil itu,

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang