Salah satu alasan kenapa farra menjadi seseorang yang pendiam, pemendam, moodyan. ya, karena dia kehilangan jati dirinya, karena seseorang yang sangat mencintai dia pergi merantau untuk melanjutkan pendidikannya setelah lulus SMA. Walau, ternyata dia sudah sedikit berdamai dengan dirinya sendiri, karena dia merasa ada dia dan gak ada dia, hidup farra akan terus berjalan. maka dari itu, farra memilih buat tetap kuliah bersama kedua sahabatnya di Bandung. Zifarra Thahara kadang merasa terpukul saat transisi SMA berakhir begitu saja, dia merasa kehilangan banyak hal, padahal teman temannya masih menyayangi dia, memperhatikan dia setiap dia sedih, selalu merangkul dia saat kecewa, tapi dia hanya membutuhkan seseorang yang dia mau untuk memeluknya, namun sudah tak bisa. Semenjak kuliah di kampus ternama di Bandung, ia menjadi orang yang tertutup dan moodyan, susah walau hanya sekedar mengajaknya bercerita tentang keseharian dia dan kedua temannya, Alel dan Aras.
***
tringggg, Handphone farra berbunyi dengan nada dering lingkaran, terlihat nama alel bocah langit, menjadi alasan untuk farra membuka handphone-nya."ra, lu masih di Lab? gua sama aras kesana ya? gue mau ketemu aja, kita udah lama gak nongkrong bareng" Pesan alel ketika terbaca pada lockscreen Handphone farra.
"gua udah kelar, tempat biasa lel, langsung jemput gua aja. gua males ke basement" balasnya.
Alel hanya memberikan symbol ceklis berwarna biru yang menandakan pesan farra sudah dibaca, biasanya alel sudah bersiap siap untuk pergi dari basement dan jemput sahabatnya.
Farra bergegas untuk membereskan buku dan tempat pensil yang berserakan diatas meja kelasnya, biasanya apabila ada kelas lagi farra lebih baik diam di kantin sambil ngerjain tugas lain daripada harus pulang dulu ke kos-nya. Namun, hari ini kelas farra hanya sampe jam 10 pagi, dan tidak ada kelas tambahan. Farra menunggu di depan gedung laboratorium, karena searah dengan gerbang keluar.
Mobil hitam bmw milik alel sudah berhenti tepat di depan farra, rencananya mereka bertiga akan pergi ke cafe di jalan gatot subroto.
"lel gue mau bluetooth playlist spotify gue di mobil lu ya, gue lagi galau mampus!" Ucap Farra.
"Playlist lu alay farr, tapi gue suka! gue kalo di rumah suka dengerin lagu kaya gini!" ledek aras saat dia mendengar lagu dj yang diputar farra saat itu. "yaudah lu kalo suka mending diem deh, gue lagi capek banget deh anjing tadi praktikum dari jam 8-10 gilaaa!" tukas farra. Sambil menyilangkan tangan di dadanya, lalu merebahkan badannya di jok belakang mobil alel.****
Secangkir hot matcha di meja, menandakan bahwa mood farra sedang tidak baik baik saja. Sebab, Farra selalu memesan hot matcha saat dirinya merasa pusing kuliah dan masalah pribadinya sedang melanda."Ras, Lel, gue kangen banget sama lino. gue ngerasa gak punya tempat buat cerita, dan jati diri gue hilang secepat itu! padahal gue udah mencoba buat nyibukin diri gue sendiri, tapi tetep aja gue butuh temen buat cerita. Kalian tau kan gimana jati diri gue dulu yang selalu iya-in saat kalian ngajak gue main dan nongkrong. sekarang gue gak ada energi sama sekali buat itu, gue ngerasa ada yang hilang dalam diri gue!" Ucap farra, seraya membuka obrolan setelah ia memendam itu sekian lama.
Waw! Alel dan Aras, baru saja mendengarkan kalimat yang sangat ia tunggu tunggu. Mereka tau betul farra tidak akan cerita meski dipaksa seribu kalipun. Mereka tau betul bagaimana perjuangan farra buat lupain mantan kekasihnya, Lino. Farra mati-matian buat nyibukin dirinya di berbagai macam perlombaan sains, nyibukin diri buat ikut organisasi kampus, dan lain lain. Mereka sangat menyukai kisruh temannya itu, tidak sama sekali mereka ikut memarahi farra.