seorang pria dewasa yang terlihat ingin menyeberangi jalan melihat sekeliling nya dengan was was, ia sangatlah berhati hati saat menyeberangi jalan yang sedang ia pijak. saat sudah dirasa aman, ia berjalan terburu buru agar mempercepat waktunya.
tetapi entah datang dari mana, tiba-tiba saja ada mobil besar yang berada di depan matanya sedang mengklakson. pria itu ingin menggerakkan kakinya tetapi entah karena apa kaki nya sekarang sangat lah susah digerakkan, seolah ada beban berat yang sedang dipikulnya.
karena memang pria tersebut sudah mendekati ajalnya, pria tersebut tertabrak mobil yang sedang berada di dekatnya. dan pandangan pria tersebut tiba tiba menjadi hitam tanda ia sudah tidak sadarkan diri.
"argh!" seorang anak kecil mengerang kesakitan karena merasakan rasa pusing di kepalanya, 'ini ada di mana? aku pasti tertabrak mobil saat pulang kerja part-time' pikirnya, ia membuka mata sayunya melihat dimana ia sekarang 'tetapi tunggu dulu... aku masih hidup?'
seorang pria lain yang sedang membawa nampan sedikit, lalu memanggilnya dengan sebutan 'tuan muda' dengan reflek pun ia menjawab panggilan tersebut "apa?" ia menyernyitkan alisnya tanda kebingungan 'ini... pasti dirumah sakit kan?'
tiba-tiba saja pria yang membawa nampan berteriak dengan girang "tuan! nyonya! tuan muda adik sudah bangun!" seolah mendengar teriakan pria tersebut, beberapa orang dengan terburu-buru mendatangi kasur yang sedang ia tempati sekarang.
masing-masing dari mereka menampilkan wajah gembira dan khawatir secara bersamaan, "jewu, kamu masih ingat mummy kan?" seorang wanita cantik dengan berlinang air mata menutup mulutnya dengan tangan cantiknya, terlihat ia sedang menahan isak tangis bahagianya.
'aku ini kan park justin, dan kenapa semua orang menangis?' terlihat terdapat sebuah papan bertuliskan 'stress meningkat 1' di depan pandangannya, sungguh papan tersebut seperti papan pemberitahuan yang hanya ia yang dapat melihatnya.
"dek jewu, coba katakan sesuatu pada kakakmu ini!" kedua anak laki-laki yang sepertinya kembar berbicara secara bersamaan membuat ia bingung 'hah? kenapa mereka memanggilku dengan sebutan adik? bukankah aku lebih dewasa dari mereka?'
ia mencoba menggerakkan tangannya dan sedikit berbicara tetapi itu membuatnya terkejut, mengapa tangannya berubah menjadi ukuran kecil? dan! mengapa ia tidak dapat berbicara sekarang, rasanya kepalanya kembali pusing.
'kehilangan kesadaran akibat tingkat stress meningkat' setelah papan pemberitahuan itu muncul, ia kembali pingsan karena pusing dikepalanya yang merajalela.
"adek"
"jewuu!"
'ah... itu lizzy-ku' anak kecil yang sedang duduk santai dikebun kerajaan yang luas, diketahui sekarang namanya adalah jeongwoo route. seorang anak kecil berperawakan kecil dan sedikit lucu, memiliki tidak banyak tingkah dan kelakuan yang elegan. ia sangat menjaga tutur katanya.'aku masuk ke dalam tubuh anak berusia 5 tahun, saat tahu. aku hanya bisa menangis dan hilang kesadaran dalam seminggu' pikirnya, sangatlah lucu mengingat anak ini yang tubuhnya sedang ia singgahi pertahanan tubuhnya sangat lemah.
datang kedua kembar yang sedang berjongkok dibelakangnya dengan tangan yang penuh dengan bunga, si kembar tersebut bernama junkyu root dan doyoung root.
"aku akan membuat bunga mahkota dari ini, pasti cocok untukmu" doyoung root dengan senyum mengembang diwajahnya.
"jangan ganggu doy! aku yang main dengan dek jewu!" junkyu root berseru tak mau kalah dengan kembarannya.
"tidak! jeongwoo itu adekku. benar kan, adek?"
"hei doyoung! dek jewu saja tidak menggubrismu, jewu itu adekku!" keduanya bersitatap melayangkan pandangan tajam kearah satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Deny The Route || HaJeongwoo
Fantasyseorang pria dewasa yang mengalami kecelakaan tiba tiba bereinkarnasi menjadi seorang anak kecil bangsawan yang berada di keluarga route, bangsawan yang sangatlah terkenal. namun pria tersebut baru menyadari kalau dunia tempat nya berasal dan dunia...