BAGIAN KETUJUH BELAS

9 5 0
                                    

Announcement

Haii semua, maaf baru up sekarang
Soalnya tugas akreditasi nya ga selesai² huhu
Happy reading all:)

Ku harap Selamanya Abadi

Bagiku, dirimu adalah rumah
Dan aku adalah penghuninya
Bagiku mencintaimu adalah anugrah
Yang pantas ku-syukuri setiap harinya

Cinta...
Engkau hadir dengan tiba-tiba
Melukis kisah tanpa terduga
Memberi aroma semerbak bahagia
Mengores cerita duka beraduk suka
Juga mengayomi kisah berdua

Cinta
Telah beribu cara kita lewati
Untuk memberantas kekesalan hati
Beribu kisah kita sebrangi
Untuk mengubur rasa egois kembali
Kau adalah tempat perteduhanku
Tempat ku mengadu, tempat berhayalku
Tempat kuberlabuh atas  serangan gundahku
Juga sebagai pengisi rumah kosongmu

Aku bersedia cinta
Sebagai pengangummu
Sebagai pengisi kekuranganmu dengan kelebihanku
Sebagai pengisi kekuranganku dengan kelebihanmu
Sebagai tempatmu berpulang
Juga kadang aku berperan layaknya lawan argumenmu

Kamu adalah ilusiku
Yang akan selalu kulukiskan dalam indahnya hidupku dengan dirimu
Yang akan selalu kubahagiakan dengan sehenap ragaku
Dalam heningnya malamku
Aku akan selalu mendoakanmu dan akan selalu mencintaimu
Selamanya.
Sampai ujung hayatku

Sejuk sore mengudara di  penghujung menyambut malam, aku sudah tidak sabar lagi menunggu kehadiran samuel dengan tujuan yang sangat membuat jantungku tak karuan. Aku sangat penasaran bagaimana nantinya jika samuel dan orang tuaku berinteraksi untuk yag pertama kalinya.

Raa, Aku udah sampai. Aku Deg-degan banget.”

Aku segera berlari menuju ruang tamu untuk membukakan pintu untuk samuel.

Silahkan masuk tuan” godaku pada samuel

Duhhh! Bagaimana aku memulainya, tolongin aku pliss”

Tiba-tiba  ada teriakan dari ruang dapur

Pacar kamu udah sampai yaa?” ucap mama aku yang segera datang untuk menyambut samuel

Hallo tante” wajah Samuel tampak kaku

Samuel dengan sigap segera menyalim tangan mama ku

Perkenalkan tante saya pacarnya Raini. Asal saya dari Gajapokki tante.”

“Ehhh gantengnyaa kamu nak. Oooo asal kamu dari gajapokki yaa, kebetulan tante punya banyak kenalam disana”

Samuel yang duduk berada persis bersebelahan denganku memberikan kode dengan bentuk senggolan-senggolan kecil karena dia merasa gugup saat  berkomunikasi dengan mamaku.

Sudah berapa lama menjalin hubungan dangan Raini nakk?”

“Heheh sudah jalan  Tiga tahun tante, maaf yaa baru bisa datang sekarang untuk silaturahmi

“Yauda tidak apa-apa kok. Ngomong-ngomong kamu kuliah dimana?”

Aku sebelumnya tidak pernah menceritakan segala kisah percintaanku kepada siapapun kecuali ke buku diary mungiilku, karena aku takut jika nantinya mama tau kategori pendidikan samuel saat ini mama akan marah besar kepadaku karena latar belakang keluargaku yaitu tanteku tidak lain adalah seorang biarawati ( suster/ serupa dengan pastor/ dan tidak menikah).

Maaf sebelumnya tante, saya seorang seminari (calon pastor) tante hehe?”

“Hah? Seminari?”

Mama terdiam sejenak karena terkejut akan jawaban samuel. Mama mencoba untuk tetap bersikap tenang  dan melanjutkan pertanyaan barikutnya kepada samuel

Nak, hubunganmu dengan Raini sudah cukup lama. Kenapa baru sekarang kalian menceritakan tentang hubungan kalian?"

Jantungku juga ikut berdegup kencang saat mendengar kalimat yang di ucapkan mama. Aku yakin mama pasti tidak akan metestui hubungan ini karena mama tidak mau panggilan Samuel untuk pendidikannya lebih penting dibandingkan Cinta kami berdua.
Aku saling bertatap-tatapan dengan Samuel dengan raut wajah yang murung, bagaimana tidak pertemuan di awal saja sudah menimbulkan suatu pertikaian kecil tentang restu dari orang tua.

"Sam, bagaimana dengan kejelasan hubungan kita. Aku takut Sam, benteng Cinta kita dipisahkan oleh restu kedua orang tua"
~Raini~

***BE CONTINUED***

Give Up for LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang