HARAPAN

10 1 0
                                    

Ryan menatap layar komputer dengan mata lelah. Dia sudah berjam-jam mengamati data yang diperoleh dari teleskop ruang angkasa, mencari tanda-tanda kehidupan di luar sana. Dia adalah seorang peneliti yang bekerja di observatorium terpencil di pegunungan, jauh dari keramaian kota. Ryan menyukai pekerjaannya, tapi dia juga merindukan keluarga dan teman-temannya yang tinggal jauh di kota. Dia sering berkomunikasi dengan mereka melalui video call, tapi itu tidak cukup untuk mengobati rasa rindu.

Suatu hari, dunia berubah. Mahluk misterius datang dari luar angkasa menyerang Bumi dengan kekuatan yang luar biasa. Mereka menghancurkan kota-kota, membunuh jutaan manusia, dan mengubah bumi menjadi lautan api. Ryan hanya bisa menyaksikan kehancuran itu dari layar komputer, tanpa bisa berbuat apa-apa. Ryan sangat takut, dan sedih. Dia mencoba menghubungi keluarga dan sahabatnya, tapi tidak ada jawaban. Dia berharap mereka selamat, tapi dia tidak yakin.

Ryan tidak tahu apakah ada manusia lain yang masih hidup di luar sana. Dia mencoba menghubungi observatorium lain, tapi tidak ada jawaban. Dia berusaha menghubungi pemerintah atau militer, tapi tidak ada jawaban. Dia merasa sendirian dan putus asa. Dia ingin meninggalkan observatorium, tapi dia khawatir akan bahaya di luar sana. Dia bertahan di dalam laboratorium yang menjadi tempat kerjanya.

Ryan tidak tahu sudah berapa lama dia di sana. Mungkin beberapa hari, mungkin beberapa minggu atau mungkin beberapa bulan. Dia saat ini hanya punya sedikit makanan dan air. Dia tidak punya harapan. Dia hanya menunggu kematian yang pasti datang.

Suatu hari, Ryan mendengar ketukan di pintu laboratorium. Dia terkejut. Siapakah itu? Apakah ada manusia yang selamat? Apakah ada bantuan yang datang? Ryan berlari ke pintu, berharap ada seseorang yang bisa membantunya. Tapi yang dia lihat hanya membuatnya terkejut dan berteriak.

Ryan terkejut melihat makhluk asing yang mengerikan di depan pintunya. Makhluk itu memiliki tubuh yang kuat dan berotot, kulit yang bersisik dan gelap, kepala yang menyerupai kadal, dan mata yang merah. Dengan tatapan yang menyeramkan yang bertemu dengan mata Ryan, ia merasa ngeri dan tak berdaya, ia merasa pusing lalu jatuh pingsan.

Ryan terbangun di dalam tabung berisi air. Dia merasa sesak napas, tapi dia bisa bernapas dengan alat yang menempel di mulutnya. Dia melihat sekelilingnya, dan terkejut. Dia tidak sendirian. Di sekitarnya, ada banyak tabung lain yang berisi manusia-manusia lain. Mereka tampak tidak sadar, dengan mata yang tertutup dan tubuh yang lemas. Ryan mengenali beberapa wajah di antara mereka. Mereka adalah keluarga dan sahabatnya yang dia kira sudah mati. Tapi mereka tidak tampak bahagia. Mereka tampak seperti mayat hidup.

Tapi di mana dia berada? Apa yang terjadi padanya? Dia mencoba mengingat apa yang terjadi sebelum dia pingsan. Dia hanya ingat makhluk asing itu datang ke tempatnya. Sepertinya makhluk itu yang membawanya ke sini, tapi apa tujuannya? Apa yang akan mahluk itu lakukan?

Ryan tidak punya jawaban. Dia hanya merasakan ketakutan yang menghampirinya. Ryan melihat sekeliling dan melihat sesuatu yang membuatnya semakin takut. Di depan tabung-tabung, ada alien-alien yang seperti sedang meneliti manusia. Mereka memasang alat-alat aneh di kepala dan tubuh manusia, dan membaca data yang muncul di layar. Mereka tampak tertarik dengan otak dan emosi manusia. Ryan juga melihat alien yang sama dengan yang menyerangnya. Alien itu datang dan menatap Ryan dengan mata merah yang dingin. Ryan merasa seperti binatang yang terperangkap di kandang. Alien itu berbicara bahasa yang asing, tapi Ryan bisa merasakan nada sinis dan ejekan di suaranya. Alien itu menatap Ryan dengan tatapan yang mengerikan. Ryan merasa seperti akan mati.

Ryan tidak tahu apa yang diinginkan oleh makhluk itu. Apakah ia akan mati di tangan makhluk itu. Apa yang akan menimpa dirinya dan orang-orang lain yang masih hidup. Dia hanya bisa berharap. Berharap ada kesempatan untuk lolos. Berharap ada harapan untuk hidup. Berharap ada akhir yang baik.

Tapi akhir yang baik tidak pasti datang....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Last ObservatoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang