Hari ini Jisoo berencana untuk tidak bekerja,ia sedikit mengeluhkan karena baginya bekerja meskipun itu paruh waktu itu adalah hal yang tidak bisa ia sepelekan karena dengan begitu dari mana lagi ia bisa menghidupi dirinya, meskipun dirinya mempunyai kekasih yang mampu bisa menghidupinya,ia tidak ingin di kasihanin orang lain,selagi dirinya mampu kenapa harus mengandalkan orang lain. Itu lah perinsif yang gadis itu pegang .
Alasan di balik ia memutuskan untuk tidak bekerja ialah tidak lain tidak bukan karena ke inginan kekasihnya siapa lagi kalau bukan Jennie Kim,gadis itu meminta nya untuk tidak bekerja dan beralih menghabiskan waktunya bersama dengan Jennie di salah satu kediaman nya di Hongdae.
Terlihat saat ini sosok Jisoo tengah bergelut dengan peralatan dapur nya,gadis itu tengah menyiapkan makanan untuk kekasih nya setiba nya di rumah, mengingat Jennie saat ini tengah di curi dulu oleh ayah nya untuk ikut andil dalam rapat perusahaan. Kesal memang dirinya memutuskan untuk tidak bekerja hanya untuk Jennie namun gadis itu malah di bikin sibuk oleh perusahaan ayah nya. Meski begitu ia hanya bisa pasrah. Karena itu setibanya di rumah Jisoo sudah menyiapkan makan.
Setengah jam Jisoo menyiapkan makanan hingga punggung nya terasa pegal,ia mengistirahatkan sebentar tubuh nya di atas sofa,ia melirik jam dinding,waktu kini menunjukkan pukul 5 sore dalam benak nya ia berharap Jennie segera pulang. Terlihat dari sini Jisoo sudah terlihat seperti seorang istri yang tengah menunggu kepulangan suaminya.
Sedangkan di sisi lain Jennie tengah memainkan sebuah pena di jemari nya,raut wajah nya gadis itu tampak bosan,sedari tadi dirinya memperhatikan seorang pria tengah berbicara panjang lebar mengenainya diapragma dari sebuah layar. Saat ini gadis itu tengah berada di sesi rapat perusahaan yang di nauingi ayah nya, terlihat pria paruh baya duduk di tengah-tengah para pegawai,yang tidak lain adalah ayah Jennie. Ke hadiranya di sana bukan ke inginan nya semata namun ayah nya lah yang memaksanya untuk ikut mengingat Jennie lah yang akan meneruskan perusahaan keluarga,karena sedari dini dirinya sudah di asupi permasalahan perusahaan.
Raut wajah Jennie kini mulai kesal,ia sudah tidak tahan mendengar celotehan pria-peria berjas itu,ia mengambil ponsel berniat mengirim pesan kepada kekasihnya.
"Aku sudah tidak tahan sayang :(("
Pesan singkat itu tidak lama terkirim,Jennie menghembuskan nafas berat,setelah itu ia merasakan hp nya bergetar , terlihat pesan masuk dari Jisoo.
"Tidak tahan untuk apa Jen?"
Membaca pesan balasan dari kekasihnya itu,Jennie sesaat kebingungan sendiri.
"Mendengar celotehan pria-pria tua ini Jisoo-ya,aku merindukanmu"
Jisoo yang berada di sebrang sana terkekeh membaca pesan dari Jennie,dirinya hampir saja memikirkan yang tidak-tidak. Sepertinya dirinya sudah terkontaminasi pemikiran mesum dari Jennie.
"Ohh aku kira yang lain kkk"
Jennie tersenyum geli,ia menduga jika gadis di sebrang sana tengah memikirkan yang tidak-tidak akibat ulah pesan singkat nya.
"Yang lain apa maksudmu?". Gadis itu bertanya seakan otak nya menjadi polos. "Apa yang kau maksud bercinta dengan mu sooya?kkkkk. Astaga ternyata kekasihku mesum juga ya"
Tidak lama setelah pesan teks itu terkirim,Jisoo dengan cepat membalasnya. "Yak.. Kim Jennie"
Obrolan via chat itu membuat tanpa Jennie sadari rapat sudah berakhir. Menyadari hal itu Jennie bangkit dari duduk nya, membungkuk hormat kepada para pegawai yang tengah berbincang sebagian bersama sang ayah . "Ayah aku pulang dulu anyeong". Setelah mengatakan hal itu Jennie dengan segera berlari pergi seraya mengirim teks kepada Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOME SHORT STORIES
FanficBerbagai bagain kecil cerita dari JenSoo(Jennie x Jisoo) yang di buat dengan hangat dan di dukung juga oleh beberapa peran pendukung lainya. So on going↪Some short stories🍀