Yeseo dibawa ke suatu ruangan di Gedung Seoul Korea Exhibition. Seojin dan Joonsang mengikutinya di belakang. Pakaian yang dikenakan bukan lagi dress putih seperti yang pernah dipakainya dulu, yakni turtleneck putih dan celana bootcut putih. Namun, Seojin sudah membelikan bando lain bermotif bunga dengan bahan dasar metal. Warnanya perak, sehingga Yeseo terlihat lebih terang dari biasanya. Ia tidak memasang make up yang cukup menor seperti dulu, melainkan make up sederhana tanpa foundation, blush on, maskara, dan lipstik merah. Yeseo mengenakan bedak anti-jerawat dan menggambar alis tipis. Ia mengenakan liptint berwarna pink nude.
Ya, semua sangat sederhana. Pernikahan yang tertunda kian lama akhirnya diadakan kembali. Tidak ada andrawina besar-besaran seperti dahulu. Hanya pernikahan sederhana yang melibatkan keluarga inti masing-masing pasangan, saksi, dan pendeta. Mempelainya, Kim Sucheol sudah berdiri di mimbar dan menanti kehadiran Kang Yeseo di sebelahnya.
"(Hyunseung-a, aku merindukanmu...)" batin Yeseo.
Hati Yeseo sudah berpaut pada jenderal yang dulu menyelamatkannya. Kakinya yang keras berjalan dengan anggun menyusuri ruang inisiasi sembari diantar Joonsang. Seusai diantar Joonsang ke mimbar, Yeseo sendu meratapi kerinduannya terhadap Hyunseung. Malahan, Yeseo dapat menebak apa yang dipikirkan Sucheol - rasa amarah pada Yeseo.
"(Ya, aku pantas menerimanya.)" Yeseo membatin lagi, dan ia menerima konsekuensi berupa dipandang sinis oleh suaminya itu.
Kedua mempelai itu telah menghadap ke pendeta di mimbar. Pendeta itu menyambut mereka dengan muka ramah, dihadapan para saksi dan keluarga.
"Silahkan kedua mempelai berlutut." katanya.
Seorang pembantu pendeta memasangkan bantal kecil untuk menjadi tumpuan lutut. Pakaian Yeseo yang sederhana cukup nyaman digunakan untuk berlutut di atas bantal. Dengan perlahan, tanpa mengibaskan helai pakaian apapun, Yeseo dan Sucheol berlutut dengan khusyuk. Pembantu pendeta itu menyodorkan sebuah teks berisikan tulisan.
"Pilihan adalah hak yang dimiliki semua manusia di seluruh dunia. Dalam menuntut pilihannya, semua manusia memilih untuk memajukan nusa dan bangsa, memajukan kesejahteraan masyarakat. Di hadapan negara, kedua mempelai ini telah menyelesaikan semua rangkaian tes dan pencobaan, yang membuktikan mereka ini layak disebut sebagai orang yang mengabdi pada nusa dan bangsa." kata pendeta itu sebagai pengantar.
Pendeta itu membawa dua helai surat yang berisi surat keputusan masing-masing mempelai. Surat keputusan Yeseo keluar agak belakangan dikarenakan faktor hilangnya Yeseo pasca pemilihan pasangan.
***
"Maka dari itu, berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga, dengan Ketua Pelaksana Program Emas Putih Provinsi Gyeonggi dengan nomor surat 06.562/K-KGK/X/2050, menyatakan bahwa:
Nama: Kim Sucheol;
Tempat, Tanggal Lahir: Seoul, 10 Desember 2029;
Asal: Seoul;
Nama Ayah: Kim Sanseon;
Nama Ibu: Im Yeonra;
Jenis Kelamin: Laki-laki;
Nomor Seri: XY-8216;Telah diperiksa, dites, dan dianalisis berdasarkan kemampuan, ketahanan, dan bakat-minatnya pada:
Tanggal: 30 September 2050;
Lokasi: Seoul Korea Exhibition;
Cabang: Kota Khusus Seoul;Maka dari itu, nama yang bersangkutan ditugaskan untuk berkarya sebagai:
Profesi: Teknisi Pengembangan Inovasi dan IPTEK;
Lokasi Karya: Dinas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Provinsi Gyeonggi;
Tanggal Intensif: 17 November 2050;Demikian surat keterangan ini dibuat dengan penuh pertimbangan banyak pihak, dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Hormat kami,
Ketua Pelaksana Program Emas Putih Provinsi Gyeonggi;
Kepala Dinas Kesetaraan Gender dan Keluarga;
KAMU SEDANG MEMBACA
White Gold Family Program: Behind the Wall - Kim Hyeyoon
FanfictionWhite Gold Family Program, atau Program Keluarga Emas Putih adalah suatu program wajib yang diselenggarakan seluruh dunia yaitu menerapkan suatu ritual yakni Ritual Inisiasi. Program wajib ini dapat diatur sendiri oleh konstitusi negara masing-masin...