#14

100 10 9
                                    

Rencana awal adalah membuntuti Aqilla melalui pelacak yang terpasang di ranselnya, tapi tidak di sangka Aqilla malah menitipkan tas sekolahnya kepada Rudy.

"Ck, kalau macam ni terpaksa kita guna Aro tuk ikuti dia." ucap Khai sambil membenarkan letak kacamatanya,

"maaf Khai, lagi bagus kalau kau mulai ikuti budak tu. Tengok batang hidungnya dah tak nampak," komentar Jet seraya menunjuk ke arah wc umum.

"Aik, dah hilang?!" kaget Khai yang mulai memonitor melalui iPadnya,

"ck, buat lah betul-betul." cibir Rudy yang geregetan melihat Khai tidak mengikuti Aqilla dengan benar,

"sabar la, dia cepat sangat aku tak boleh kejar." sahut Khai membela diri sambil terus berusaha mencari keberadaan Aqilla yang menghilang di ujung jalan,

"oy, kat mana kau ni?." tanya Chris seraya menatap lekat layar ipad Khai,

"entah, eh ni kan taman kanak-kanak." Khai menggerakkan Aro untuk mengitari taman itu,

Seluruh sudut taman sudah dia periksa tapi tidak ada hal aneh sedikitpun.

"Sudah, budak tu mesti dah pegi markas Black Code." Rudy yang emosi dengan sengaja menendang kuat tong sampah di belakang mereka,

karena tidak mau menarik perhatian banyak orang, mereka berkumpul di samping gedung minimarket dan terus menonton layar ipad Khai yang terhubung dengan penglihatan Aro.

"Dah lah tu, jom balek. Budak tu nanti mesti balek lagi ke minimarket, sebab tak mungkin dia tinggalkan kita. Jadi kita tunggu je kat dalam mini-"

"Jet diam!." tegur Chris,

"Khai, coba kau pegi dekat bawah bangku yang ada di samping semak-semak tu." lanjut Chris,

Walaupun tidak mengerti apa tujuan Chris menyuruhnya pergi ke bawah bangku yang dekat dengan tempat gelap, Khai tetap menurutinya.

"Sapa diorang ni?," Rudy langsung melihat apa yang di lihat oleh Chris.

"Eh?!" kaget Jet dan Khai yang baru sadar.

Aro berhasil menemukan sekumpulan orang mencurigakan yang sedang membahas sesuatu, untuk mendapatkan gambar serta suara yang jernih dan jelas, Khai menggerakkan Aro untuk lebih dekat.

Karena sisi yang mereka dapat tidak bagus, Aro hanya bisa menampilkan lima orang pria yang dua dia antaranya sedang duduk di tepi jalan lalu ada seorang yang berdiri menutupi orang ke enam yang keberadaan nya baru saja mereka sadari, tapi sayang tidak terlihat.

"...........tak de satu orang pun dari kami yang masuk kawasan kau. Kalaupun ada pengacau yang ganggu kau, itu bukan urusan kami." hanya sepotong obrolan yang berhasil mereka rekam.

"Apa yang sebenarnya diorangni cakap," gumam Khai.

Tak berapa lama orang ke enam terlihat meninggalkan tempat itu, ke lima pria masih tetap pada posisi mereka, untuk memastikan mereka bukan orang jahat Khai masih terus mengawasi mereka. Tapi seketika layar bergerak tidak stabil dan muncul wajah seorang pria di dalam rekaman menatap tajam ke kamera.

"Alamak!! Aro tetangkap!!!" panik Khai yang langsung melepaskan pegangan pada ipad.

"Mana kau nak pegi?, jangan gegabah!." cegah Rudy sambil menahan lengan Khai,

"aku kena selamat kan Aro," sahut Khai berusaha melepaskan diri dari genggaman Rudy.

"Tenang Khai, diorang tak mungkin serang Aro sebab dia robot, jadi jangan risua." ucap Jet sambil menahan Khai yang ingin lari mendatangi gejet kesayangannya,

Black Code (Lima)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang