✴️20.

1.3K 217 22
                                    




Rose izin pergi makan keluar saat jam istirahat. Jennie mengatakan agar Rose tak perlu kembali kantor karena dia pun akan pulang cepat hari ini. 

Sebenarnya Rose ada janji bertemu Jeon, pemuda itu menjemput untuk yang mengajaknya makan seafood di kafe dermaga. Ternyata di sana sudah menunggu Mingyu dan DK yang  memesankan makan untuk mereka berempat.

Restoran terbuka itu berada di daerah pelabuhan jadi sambil makan pengunjung dapat memandang laut dan dermaga yang terlihat sibuk.

Jeon memberitahukan berita bagus kalo film pendek miliknya didaftarkan oleh paman dia ke festival film di Toronto dan ternyata dinominasikan untuk mendapat penghargaan. Itulah sebabnya Jeon mengajak mereka makan dan Rose merasa senang karena poster buatannya kini terpampang sampai ke festival luar negeri.

"Aku janji pada Eunha akan mengajaknya ke Toronto aku merasa bersalah dia terkena cacar dan tak bisa ikut kita waktu itu"

"Wah syukurlah dia sudah sembuh" Rose senang mendengarnya.

"Oh ya, aku juga sudah dengar berita Eunwoo...meskipun aku tak begitu menyukainya tapi aku juga prihatin dan mengkhawatirkan dia. bersyukur semuanya selamat" ucap Jeon yang diangguki oleh Mingyu serta DK yang tampak lega. 

Mereka akhirnya membicarakan kegiatan terbaru mereka masing-masing.

"Jadi setelah audisi kemarin apa kau berhasil mendapatkan peran pertamamu?" tanya DK kepo. Mingyu malah tertawa sebelum menjawab.

"Apa tampangku ini cocok jadi mafia..aku berhasil mendapatkan peran sebagai kaki tangan si pemeran antagonis" Mingyu menepuk dahinya tak habis pikir membuat ketiga orang yang berkumpul menertawakan tingkahnya.

Rose mendadak berhenti tertawa saat matanya bersitatap dengan seseorang yang tak lain adalah Nyonya Cha.


Ibunya Eunwoo pergi ke sana bersama asisten rumah untuk membeli abalon dan seafood kesukaan Eunwoo. Besok hari anaknya pulang dan dia ingin menyediakan makanan yang dapat segera memulihkan kondisi Eunwoo. 

Rose segera berdiri dan mendekat walaupun jarak mereka cukup jauh. Ia ingin menyapa tapi Nyonya Cha malah berjalan semakin menjauh ke arah parkiran. "Nyonya, aku tak mengira akan melihat anda disini" sapa Rose berusaha menjajari langkah Nyonya Cha, wanita itu berhenti sebentar.

"Rose, aku tak menyangka...kau masih bisa tertawa-tawa seperti itu disaat anakku sedang berusaha mati-matian bertahan hidup"

"Nyonya?" Rose tak menyangka akan ditegur begitu.

"Beginikah kelakuanmu di belakang Eunwoo?"

"Nyonya apa maksud anda? aku hanya...aku"

"Jangan bicara padaku!" wanita itu pergi Rose mengejarnya sampai parkiran.

"Nyonya anda salah sangka mereka semua temanku... Kami hanya sedang membicarakan proyek pekerjaaan"

"Oh ya siapa yang percaya itu Rose?... kamu membohongiku soal hasil pemeriksaan dokter dan mungkin saja kau berbohong tentang hal lain....ah sudahlah" teriak Nyonya Cha tiba-tiba jadi emosi.

"Nyonya kumohon! anda tahu pasti aku bukan orang seperti itu...anda tak seharusnya bicara begitu"

"Oh ya lalu aku harus bicara bagaimana? kamu bersikap sedih di dalam rumah dan ternyata di luaran kamu bisa tertawa lebar seakan tak ada beban...aku jadi tahu orang seperti apa dirimu Rose"

"Tapi..tapi nyonya..."

"Jangan merengek padaku...aku jadi meragukannya anak siapa yang sedang kau kandung melihat tingkah mu seperti ini di luar rumah" Rose tertegun dan tangannya mencoba menahan Nyonya Cha yang akan masuk mobil tapi ditepis kasar. Rose tak menyangka dan bersitatap dengan pak Shin yang juga terkejut tapi tak bisa berbuat apa-apa.

MATE'S [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang