"Dari semua yang pernah datang, cuman kamu yang paling baik."
- Grabiella Queenie.
Haikal keluar dari toilet lengkap dengan jersey nya. Kemudian lelaki itu berjalan menuju kelas Ella guna menjemput gadisnya untuk mengantarkan dia pulang ke rumah, baru setelahnya dia akan latihan basket untuk mewakili DIS melawan SMA Merdeka.
Setelah kejadian semalam Haikal beristirahat dengan tidur hanya 2 jam, itu sudah cukup untuk dirinya.
Kaki Haikal terus melangkah, tapi belum sampai memasuki kelas Ella, gadis yang dia tuju sudah keluar terlebih dahulu bersama ketiga sahabatnya. Haikal tersenyum melihat Ella yang juga tengah menatapnya.
"Baru aku mau samperin kamu." satu tangan Haikal terulur untuk mengelus kepala Ella lembut. Dia mengambil alih tas yang ada di punggung Ella, memindahkan ke punggung miliknya.
Ella sedikit terkejut, dia berusaha mengambil tasnya kembali agar dia saja yang membawa tas berwarna soft pink itu, "loh kak, itu tas Ella biar Ella aja yang bawa."
Sudut bibir Haikal terangkat membentuk senyuman tipis, satu tangannya terulur untuk menyelipkan rambut Ella kebelakang telinga agar tidak menganggu gadis itu saat berbicara. "gapapa biar aku aja, aku nggak mau kalau kamu kecapean nanti."
Cuman bawa tas nggak bakal capek kali kal, beda lagi kalau dalem tasnya itu beban hidup😭🙏
Ella mengerucut, namun kepalanya juga mengangguk pelan menatap Haikal dari ujung rambut hingga ujung kaki. "kak Haikal mau latihan basket ya?"
Haikal mengangguk singkat tanpa menatap Ella sebab dia tengah sibuk menautkan jari-jemarinya dengan jari lentik Ella. "iya sayang, tapi anter kamu pulang dulu."
Ella menunduk sebentar menatap jemarinya yang sudah bertautan dengan jari besar milik Haikal, kemudian gadis itu kembali mendongak menatap Haikal yang lebih tinggi dari nya. "eh, nggak usah kak, Ella mau belajar kelompok dulu di ruman Vani. Jadi, sekalian ikut Vani aja kak."
Lelaki pemilik tatapan teduh itu nampak berpikir, "Vani bawa mobil apa motor?"
"Bawa mobil kak, kak Haikal tenang aja Vani kalau nyetir mobilnya pelan-pelan kok nggak kebut-kebutan." Ella sudah hafal betul bagaimana ke - posesifan Haikal kepadanya.
"Yaudah deh kalau gitu, tapi nanti kalau pulang kamu chat aku ya, biar aku jemput." ucap Haikal setelah sekian detik berpikir.
"Nggak usah kak,nanti Ella naik taksi aja." Ella tidak ingin merepotkan Haikal.
Ella hanya tidak ingin membuat Haikal semakin lelah jika harus menjemputnya juga. Pasalnya setelah Haikal selesai latihan basket dia juga harus cepat bersiap untuk bekerja bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Tanpa Jendela [VER LENGKAP DI NOVELTOON]
Teen FictionVERSI LEBIH LENGKAP ADA DI NOVELTOON, GRATIS!!! "Untukmu Haikal Mahendra, lelaki hebat yang tertawa tanpa harus merasa bahagia." - Rumah Tanpa Jendela. "Gue nggak boleh nyerah sebelum denger kata sayang dari mama papa." - Haikal Mahendra. [PEACEABLE...