Chapter 13 : Idol

57 13 2
                                    

Akhirnya hari yang ditunggu tiba. Hari perilisan album terbaru BTS. Kali ini BTS mengeluarkan album Anthropology yang berisikan kumpulan lagu-lagu hits mereka serta dua buah lagu baru spesial. Salah satu lagu barunya berjudul RUN BTS yang sempat mereka perdengarkan padaku saat perjalanan menuju Everland dulu bersama dengan Jin. 

Ah sungguh suatu masa yang indah pikirku, rasanya masa-masa itu sudah terjadi pada masa yang begitu lampau. Perilisan album terbaru BTS berjalan sukses seperti biasa. Angka pre-order penjualan album saja sudah menembus angka dua juta lebih kopi. Sungguh hasil yang fantastis dan seperti yang diharapkan oleh BTS. Saat ini para member pasti disibukkan dengan kegiatan promosi mereka di berbagai acara.

Aku tengah asyik mengobrol dengan para rekan kerjaku di kantor sambil membahas kesuksesan comeback BTS kali ini. Beberapa rekan ku agak sedikit khawatir dengan comeback UCT Dreamy yang sepertinya berdekatan dengan comeback BTS. Tidak ada seorangpun yang mengetahui bahwa aku berkencan dengan salah satu member BTS di kantorku. TIba-tiba saat itu ponselku ku pun berdering menandakan ada telepon masuk dari Jimin, "Sayang, kau dimana?"

"Dikantor, ada apa Jim?" tanya ku.

"Aku lupa memberitahumu kalau malam ini ada acara after party usai presscon nanti," Jimin mengabariku, "Apa kau bisa ikut sayang?"

"Huh? Kau tidak salah?" tanyaku takut salah dengar kalau Jimin mengajakku ke acara after party nanti. Aku dan Jimin sepakat untuk menjalin hubungan kami secara diam-diam jauh dari jangkauan publik, terutama media. Aku tidak ingin ada artikel kencan tentang Jimin yang dapat menyebabkan reaksi pro dan kontra di tengah karir BTS saat ini, itulah setidaknya alasan yang kusampaikan kepada Jimin.

Meski demikian sebenarnya aku tidak berbohong, sebagian besar dari diriku sungguh mengkhawatirkan reputasi Jimin dan BTS apabila sampai ada artikel kencan tentang kami yang dirilis di tengah karir mereka seperti sekarang. Sebagian lagi karena aku tidak ingin privasi ku sendiri terganggu oleh para fans BTS yang fanatik, sebagian dari mereka pasti akan mencari tahu tentang kehidupan pribadiku . Namun sebagian lagi karena sebenarnya aku tidak yakin kalau hubunganku dan Jimin akan bertahan lama.

"Tidak sayang," jawab Jimin meyakinkanku, "Acara ini private dan eksklusif untuk member, staf terkait, dan orang terdekat mereka saja. Hanya terdiri dari orang-orang yang bekerja sama dengan kami saja. Tidak ada wartawan satupun."

"Ah pantas saja kau mengajakku," aku mengangguk pelan.

"Bukankah kau yang ingin berhati-hati dari publik sayang?" tanya Jimin dengan nada curiga, "Dari awal aku tidak keberatan jika hubungan kita terungkap ke publik. Tapi kau yang takut privasi mu akan terganggu. Apa sekarang kau berubah pikiran?"

"Eh tidak-tidak, bukan begitu maksudku." Aku beranjak menjauh dari para rekan kerjaku. Aku membungkuk sekilas ke arah mereka dan keluar dari ruangan kafetaria, "Sudah kubilang aku melakukannya demi kebaikanmu. Aku tidak mau ada artikel pacaran yang nanti pasti akan menimbulkan reaksi pro dan kontra. Aku tidak mau mengganggu karirmu."

Jimin terkekeh pelan, "Aku tahu, sayang aku hanya bercanda kok. Kau tenang saja, acara malam ini benar-benar eksklusif. Kami diizinkan untuk mengajak orang-orang terdekat kami oleh perusahaan." Jimin memelas dan menggunakan aegyo-nya ke arahku, "Tidak Ada satupun pihak media yang diundang untuk acara malam ini, kau tidak perlu khawatir."

"Benarkah?" tanyaku dengan nada tidak percaya, "Bagaimana dengan Ivy?" Aku sengaja menggoda Jimin.

Dari seberang telpon aku dapat mendengar Jimin tertawa terbahak. Ada suara dentuman juga yang terdengar dari kejauhan, aku menduga Jimin pasti sedang terjatuh dari kursinya lagi karena tertawa, "Mungkin Ivy juga adalah pengecualian. Nah jadi kau ikut kan sayang? Kau tidak akan tega meninggalkanku sendirian di pesta itu kan?"

I Choose You : Moon || KSJ x PJM x NJM [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang