Chap.8:Sick

46 5 0
                                    

Jam istirahatpun tiba.Saat Bintang keluar kelas,anak-anak terlihat berlari kearah lapangan parkir.Karena penasaran,Bintangpun ikut berjalan.

"Ada apaan tuh?"Tiba-tiba Dinara muncul disamping Bintang.

"Gak tau."sahut Bintang sambil berjalan beriringan menuju lapangan parkir.

Sesampainya disana,Dinara & Bintang buru-buru menahan tawanya.Disana orang-orang melihat sebuah mobil CR-V putih telah berlumuran tanah liat.Rio sipemilik mobil itu dan pacarnya-Tania,kini tengah heboh.Rio meraung-raung melihat mobil kesayangannya sekarang tampak mengenaskan,dan Tania mencoba menenangkan.

"Lucu banget ya mereka..."Bisik Dinara senang tapi tatapannya masih tertuju kedepan.Bintang menoleh lalu tersenyum."Yaa...lucu banget..."

"SIAPA YANG BERANI NGELAKUIN INI SAMA GUE???!?"Seru Rio lantang.Tidak ada yang menyahut.

"Kira-kira siapa ya orang yang ngelakuin hal kayak gitu?"Tanya Bintang pura-pura tidak tahu kepada teman-teman yang ada disana.

"Pasti orang itu keren...eh maksud gue parah banget deh..."Sahut Dinara dengan gaya meledek.

"PASTI KALIAN KAN ORANGNYA!"Tunjuk Rio kearah Bintang dan Dinara.

"Punya bukti apa lo berani nuduh kita?"Tanya Bintang menantang.Rio terdiam.

"Lo gak punya bukti apa-apa!Makanya kalo ngomong mikir dulu pake otak lo!Jangan cuma dipake buat ngibulin cewek doang!"Kata Bintang ketus.Rio dan siswa-siswa yang ada disekeliling hanya diam.

"Ayo kita cabut!"Ajak Bintang pada Dinara yang tadi ikut menatap Bintang tak berkedip.Dinara segera membuntuti dari belakang.

"Tang!Lo keren abizzz tadi!"Dercak Dinara.

"Iya dong!Siapa dulu?Gue~"Sahut Bintang bangga.

"Eh,Tang!Btw,ke kantin nyok!Laperzzz"

"Lo kalo laper jadi alay yaa?"

"Bodo."

"Dasar Tukang Makan!Bisa gendut lo!"

"Gue makan sebanyak apapun,gak gendut-gendut."

"Serius?"

"Iye!"

"Padahal cewek kan anti banget ya kalo makan banyak."

"Terkecuali gue!Rugi gue kalo makan dikit!"

"Lo emang beda ya."

"Hah?"

"Yaudahlah,ayo kita ke kantin!Gue yang traktir!"

"YEAH!"

***

"Nana Dalem!"Panggil Bintang didepan motornya.

"Ini disekolah!Ya kalee lo manggil gue dengan panggilan itu disini!"omel Dinara.Bintang cuma nyengir.

"Ayo naik!Gue mau buru-buru balik!"Kata Bintang

"Yaelah!buru-buru bener!Emang ada apaan dah?"

"Gak tau.Tapi nyokap gue tadi nyuruh gue pulang cepet.Paling minta anterin belanja."

"Jiah nax mamah.Yaudah ayo!"Dinara menaiki motor dan merekapun melaju cepat.

Selama diperjalanan,tiba-tiba Dinara merasakan kepalanya sakit sekali.Dan lagi-lagi sakit dikepala bagian belakang.

"Tang..."

"Hmm?"

"Kepala gue..."

"Kenapa kepala lo?"

"..."Dinarapun pingsan dan iapun tersandar kepunggung Bintang.

"Na!"

"..."Tidak ada sahutan.Bintangpun meminggirkan motornya dan berhenti.

"Na!Nana!Bangunn!"Panggil Bintang sambil menepuk pipi Dinara.Bintangpun membawa Dinara ke Rumah Sakit dengan cara memanggil taksi.Lalu ia mengikuti taksi tersebut dari belakang.

Lima belas menit berlalu.Mereka sampai di Rumah Sakit terdekat.Perawat datang dan membawa Dinara ke UGD.

Bintang mondar-mandir menunggu dokter keluar.Tak berapa lama seorang dokter keluar dari ruangan.

"Dok,gimana keadaan temen saya?"Tanya Bintang khawatir.

"Apa kamu tau Dinara mengidap Kanker Otak?"Tanya dokter.Mendengar perkataan dokter membuat Bintang terkejut.

"Kanker otak?"

"Iya.Dan ini sudah masuk stadium 3.Dia tidak boleh terlalu lelah dan dan banyak pikiran.

"Apa...bisa sembuh?"

"Selama pasien masih memiliki semangat hidup dan kondisi pasien tidak memburuk tentu ia bisa selamat dari kanker otak.Dukungan dari keluarga dan para sahabatnya seringkali membantu proses pemulihannya,seraya ia menjalani pengobatan."

Bintang terdiam ditempat.

"Sekarang Dinara masih tertidur.Kalo begitu saya permisi dulu."sang dokter berlalu.

Bintang masih tak dapat menyangka dengan apa yang dokter katakan barusan.Gadis heboh dan ceria itu mengidap kanker otak?Gadis yang selalu hiperaktif itu sakit?

Bintangpun menelpon Ibunya Dinara untuk datang kerumah sakit.

***

"Bintang..."Panggil seorang wanita yang umurnya sekitar 40 tahunan.

"Oh,iya tante..."

"Gimana keadaan Nana?"

"Dia masih didalem,tante.Masih belum sadar.Tapi...apa sebenarnya tante tau tentang penyakit Nana?"

"Ya,sangat tau."

"Tapi kenapa tante biasa aja setiap aku ajak jalan Nana?Bukannya tante seharusnya ngelarang saya?"

"Nana gak mau bermanja-manja dengan penyakitnya.Dia mau kayak anak-anak biasa.Tapi tante minta sama kamu untuk rahasian ini dari Nana ya.Anggap aja kamu gak tau."

"Iya,tante."

"Makasih banyak ya,Bintang."

***********

Haaiiiii hello eperibadehhh
Sorry bingits baru update.hehe i'm so busy now*gegayaan*

Mana nih vote dan komennya??koq kalian gitu sich sm q?hiks.(sumpah gue alay banget-_-)

Pokoknya maaf kalo banyak typo dan makasihh buat yg suka baca cerita aku.

Bad DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang