~Masa Lalu Sheira~

2K 116 6
                                    

Hari ini merupakan hari pertama Sheira dan Bella mulai bekerja lagi. Sheira sedang berada diruangannya dan dia sedang bersiap untuk menjemput Bella setelah mengecek laporan keuangan dari kafenya. Saat dia sedang beberes, ada yang mengetuk pintu dan terlihat siapa orang yang telah membuka pintu dan masuk keruangan Sheira.


Sheira pov

Aku terkejut setelah melihat siapa yang masuk dalam ruanganku. Dia adalah Kak Jessi, orang yang pernah aku sukai sewaktu kuliah, tapi dia malah menghinaku karena aku suka sesama jenis. Setelah kejadian itu aku selalu menghindar dan berhenti menyukainya.

Aku heran kenapa dia kesini dan bisa tau aku disini. Padahal sudah sangat lama kami tidak bertemu dan kami juga tidak terlalu mengenal satu sama lain.

“Shei..”. panggilnya memecahkan lamunanku.

“Silahkan duduk kak”. Ucapku mempersilahkannya duduk disofa, sedangkan aku mengambilkan air minum.

“Gak usah repot-repot Shei”. ucapnya setelah aku meletakkan air minum di meja. Kemudian aku duduk di single sofa agar tidak satu tempat duduk dengannya.

“Gak repot kok kak. Ada apa ya kak?”. Tanyaku.

“Kamu masih inget aku kan Shei?”. Tanyanya tanpa menjawab pertanyaanku.

“Iya kak”. Jawabku.

“Shei maaf karena dulu aku berlaku gak baik sama kamu. Maaf aku udah ngehina dan ngerendahin kamu. Jujur Shei saat aku tau kamu suka aku, sebenernya aku bahagia banget karena rasa suka aku terbalaskan, tapi aku takut kalau aku akan dijauhin dan dihujat sama sahabat aku karena aku suka sesama jenis”. Jelasnya. Aku masih terdiam karena aku tidak tau harus berkata apa, lebih baik aku mendegarkannya.

“Aku marah sama diri aku sendiri karena aku udah kayak gitu, tapi setelah kamu ngehindar aku sedih banget Shei. Apalagi kamu dingin banget ke aku gak seperti kamu yang biasanya”. Lanjutya.

Aku menghela nafas lalu menjawabnya.

“Aku udah maafin kakak, lagian itu juga udah lama. Jadi gak perlu dibahas lagi kak”. Ucapku.

“Tapi Shei aku mau bilang kalau aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu Shei. Ayo kita sama-sama”. Kata Kak Jessi yang membuatku terkejut.

“Maaf kak aku gak bisa. Aku udah gak punya perasaan itu lagi sama kakak dan sekarang aku udah menikah kak”. Ucapku sambil menunjukan cincin pernikahan ku.

Aku dapat melihat kekecewaan dan kemarahan pada matanya. Tiba-tiba dia berdiri dan duduk dipangkuan ku dan memelukku erat yang membuatku tidak dapat bergerak dan melepasnya. Aku sangat terkejut dan tidak menyangka jika dia akan melakukan hal ini.

“Kak tolong jangan kayak gini. Aku udah menikah kak, aku udah punya istri!”. Ucapku berusaha melepaskan pelukannya.

“Aku gak peduli Shei gimanapun keadaan kamu yang pasti kamu harus jadi milik aku”. Ucapnya.

“Kak tolong lepasin aku. Sebelum aku pake kekerasan buat ngelepasin kakak”. Ucapku yang masih berusaha untuk melepasnya.

“Gak akan Shei sebelum kamu mau jadi milikku”. Ucapnya kekeh.

Aku mulai kesal dan kesabaranku habis. Mau tidak mau aku akan menggunakan cara yang sedikit kasar. Aku langsung melepaskan tangan yang melingkar di leherku setelah itu aku mendorongnya sehingga dia membentur pinggiran sofa kemudian aku berdiri.

“Aku udah peringatin ke kakak, tapi kakak gak mau dengerin!”. Ucapku dengan kesal.

“Sekarang kakak keluar dari sini dan pergi dari kafe ku sebelum aku menyeret kakak untuk keluar. Aku harap kakak gak nemuin aku lagi karena sampai kapanpun kita gak akan bersama!!”. Ucapku sedikit berteriak.

“Lihat aja Shei, aku akan temuin kamu lagi. aku akan cari cara agar bisa sama kamu. Aku akan lakuin apa aja”. Ucapnya dan setelah itu dia keluar dari ruanganku.

Aku kembali duduk dan bersandar disofa kemudian memijat kepalaku. Aku berusaha untuk menenangkan diriku. Setelah beberapa menit aku tersadar jika aku harus menjemput istriku. Aku melihat ke arah jam dan ini sudah lebih 30 menit dari waktu seharusnya aku menjemputnya. Aku buru-buru mengambil barangku dan pergi ke butik.

Sesampainya dibutik, aku dapat melihat jika butik sudah sepi. Aku segera menuju keruangan istriku. Aku masuk keruangannya dan tidak melihat keberadaan istriku, tapi aku mendengar jika kran kamar mandi menyala. Aku yakin kalau Kak Bella berada dikamar mandi. Aku menunggunya dengan duduk disofa. Tak lama pintu kamar mandi terbuka dan Kak Bella keluar dengan wajah yang basah dan sembab.

“Kamu kenapa sayang?”. Tanyaku setelah aku menghampirinya.

“Aku gapapa”. Jawabnya sambil menepis tanganku yang ingin menyentuhnya.

Aku merasa aneh karena tidak biasanya dia seperti ini. Biasanya dia akan memelukku, tapi sekarang disentuh pun dia tidak mau.

“Maaf aku terlambat jemput kamu, tadi saat aku mau jemput kamu ada orang yang mau bicara sama aku”. Jelasku.

Dia menghiraukanku dan melangkah keluar. Aku segera mengikutinya dari belakang. Aku semakin merasa ada yang janggal, tapi aku masih berpikiran positif, mungkin pekerjaan hari ini membuatnya bad mood.
Ketika diperjalanan pulang, dia diam saja dan menoleh kearah samping melihat jalanan. Biasanya Kak Bella akan menghadapku dan kita akan mengobrol, tapi kali ini tidak. Aku ingin mengajaknya bicara, tapi aku takut. Aku akan memberi waktu untuk dia menenangkan diri dulu. 

Sesampainya dirumah, Kak Bella segera turun dari mobil dan meninggalkanku. Saat masuk ke kamar, aku tidak melihatnya. Aku melihat pintu kamar mandi yang tertutup, ternyata Kak Bella ada dikamar mandi. Aku memilih rebahan disofa sambil menunggu Kak Bella keluar dari kamar mandi.

Sheira pov end


Setelah beberapa saat, akhirnya Bella keluar dari kamar mandi. Ternyata Bella habis mandi. Sheira yang melihat itu makin heran karena biasanya Bella akan mandi setelah Sheira. Bella tidak melihat ke arah Sheira, tapi dia menuju lemari untuk menyiapkan pakaian ganti untuk Sheira.

Setelah meletakan pakaian Sheira di kasur, Bella keluar dari kamar tanpa berkata satu kata pun. Sheira yang melihat itu sangat sedih karena dia diabaikan oleh Bella, tapi dia ingin memberikan waktu untuk Bella menenangkan diri. Sheira segera menuju kekamar mandi dan berendam.


♡__*To Be Continued*__♡


Sorry for typo🙂🙏

Choice of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang