Love Letter From Hyuk

209 20 1
                                    

Seluruh lampu dimatikan, hanya ada cahaya dari televisi. AC dinyalakan karena malam ini cukup hangat untuk cuaca panas di Seoul. Alhasil suasananya seperti di bioskop. Sepasang insan sedang duduk di sofa yg besar dan empuk menghadap ke televisi.
"Aneh juga malam-malam begini ada Spongebob." Kataku sambil menyuapkan popcorn ke dalam mulut.
Han Sanghyuk mengangguk setuju tanpa berpaling ke layar televisi dan tertawa seperti anak kecil melihat tingkah konyol Spongebob dan Patrick. Aku menengadah dan berganti menontoninya, Untunglah wajahnya cukup imut untuk bersikap seperti anak kecil, pikirku. "Aku mau popcorn." Sahutnya tiba-tiba. Aku menyodorkan satu wadah besar penuh popcorn. Hyuk hanya memandanginya dengan alis terpaut. "Wae?"
"(Y/N)-ah.. Suapin dong..." Ia membuka mulut, manja.
"Baiklah, big baby!" aku menjumput beberapa popcorn dan, "Aaa!" popcorn berakhir di mulut Hyuk.
"Hei hei hei! Hyuk-ah, kenapa kau jepit jariku?" Jari telunjukku terjepit diantara mulut Hyuk. Tapi untungnya tidak sampai di gigit, hehehe.
Ia menyilangkan kedua tangannya. NO! Isyaratnya.
"Paboya~ Geli!" Hyuk mengisap jariku layaknya bayi. Sudah kubilang ia itu big baby, ckckck. Aku menyikut pinggangnya. "Omo!!" Hyuk berteriak dan artinya jariku bebas. Yiha! Aku tertawa puas sampai perutku sakit.
"Oke, jagiya... Kamu menang." Ia merengut.
"Jangan cemberut Hyuk-ah~ Ayo kita menonton lagi." Aku bersandar di bahunya. Tak butuh waktu lama Hyuk sudah tersenyum lagi dan menikmati film kartun kesukaan kami.

#~~~~~~~~~#
Spongebob dan Patrick sedang berkirim pesan melalui gelembung sabun. Spongebob di seberang dan Patrick di seberang lain. Kebetulan, di tengah-tengah mereka ada Squidward yang selalu jengkel dengan kedua sahabat itu.
Squidward punya ide untuk menggangu mereka. Ia meniup gelembung sabun lain dengan pesan yang isinya ejekan-ejekan. Gelembung tersebut melayang kearah Spongebob yang dikiranya itu pesan dari Patrick, dan sebaliknya. Terjadilah kesalah pahaman dan mereka bertengkar sedang Squidward tertawa senang.

Aku menyadari sesuatu. Sambil tersenyum penuh arti aku mencolek pipi Hyuk. "Hyuk-ah... Kamu ingat itu?"
"Ingat apa?" Tatapnya heran.
"Aish. Benar-benar lupa? Waktu pertama kali kita bertemu?"
Hyuk menerawang, mengingat sambil menatap ke langit-langit.
"Kita seperti mereka." Aku menunjuk ke layar televisi.
Saat itu saat yang tak terlupakan dan berkesan tetapi aku tak bisa menahan tawaku.

One Years Ago, In the class.

Love Letter From HyukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang