One

144 16 6
                                    

Pantulan sinar yang begitu terang membuat seorang gadis membuka matanya perlahan, setelah mengerjapkan mata sang gadis mengamati lingkungan di sekitarnya dengan perasaan kaget.

Yang ia lihat hanyalah gelap selain tempat dimana ia duduk karna hanya ada satu lampu di atas kepalanya.

Sang gadis ingin berdiri sebelum sadar bahwa tangan dan kakinya di ikat menjadi satu dengan kursi yang di dudukinya.

"Astaga!" Pekik gadis itu saat cahaya lebih terang mulai menyilaukan matanya.

"Ternyata kau sudah sadar, babe." suara berat seseorang dari sudut kegalapan, sang gadis hanya menganga kaget saat melihat pria itu, matanya perlahan mengerjap dan menemukan wajah seorang pria yang tak asing lagi baginya.

"Apa yang kau lakukan, lepaskan aku!" Teriak gadis itu dengan suara bergetar

"Lalu membiarkanmu melaporkanku ke polisi, ohh aku tidak sebodoh dirimu, love" ucap Lelaki itu sambil tersenyum sinis.

"Apa yang kau inginkan, huh?!" Teriak gadis itu dengan nada yang bergetar hampir menangis.

"Aku ingin kau mati sekarang!"

Aura membunuh pria itu nyaris membuatnya ketakutan

"Mengapa? Mengapa kau begitu jahat padaku?!" Ucap gadis itu sambil menangis.

"Aku mencintaimu sayang, tapi waktu hidup mu sudah habis"

"Apa maksudmu?!"

"Aku mendapatkan dare untuk menjadikanmu kekasihku sebelum aku membunuhmu, darl" Tangan pria itu mengusap lembut pipi wanita yang basah karna air mata.

"Harusnya aku tak pernah jatuh cinta padamu, Asshole!"

Lelaki itu hanya tersenyum evil, "Apa kau siap mati, babe!"

"..." hanya suara isakan sang gadis yang keluar dari mulutnya.

Lelaki itu tersenyum mengejek betapa lemah nya gadis itu."Apa ada pesan terakhir?" Ucapnya lalu mengambil sebuah sapu tangan.

"Apa yang akan kau laku-" ucap gadis itu terpotong saat lelaki itu membekap mulutnya dengan sapu tangan.

"Apa aku akan mati dengan cara menyedihkan seperti ini?" Batinnya sebelum gelap menyambut.

***

Hangat, itulah yang Kayla rasakan sekarang. Entahlah, sepertinya Kayla telah mengalami mimpi buruk semalam, tapi mengapa rasa sakit itu seperti nyata? Menggerakkan tubuh saja rasanya sangat sulit.

Perlahan tapi pasti, Kayla coba untuk membuka mata mengerjab beberapa kali, hingga pandangan seperti biasa Kayla mengamati pemandangan sekitar kamar—

Wait, What? Dimana aku? Ini bukan kamarku! Pikirnya kaget.

Reflek Kayla membuka selimut hingga perut, mencoba untuk duduk hingga terasa sakit yang tiba tiba menyerang di daerah perut, uggghh...sangat sakit. Kayla sandarkan perlahan tubuhnya lalu melihat sekeliling kamar yang nampak asing baginya.

"Syukurlah kau sudah sadar" ucap seseorang dari ujung ruangan ini.

Kayla menoleh ke arah seorang pria yang sedang jalan mendekat, "Maksudmu?" Kayla mengernyit saat merasakan tenggorokannya  kering dan perih setelah mengeluarkan suara.

"Kau telah tertidur selama dua hari nona" ucapnya datar lalu duduk di sebelah Kayla.

"Apa? Dua hari" pekik Kayla tak percaya.

Kayla shock, selama itu kah aku tidur? Astaga! Setelah melihat lelaki tampan di depannya mengangguk Kayla kembali menatapnya "Memangnya aku kenapa?"

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang