Four

68 9 1
                                    

"Harry" panggil Liam hingga si empunya mendongak tanpa ekspresi.

"Apa?" tanya Harry datar.

"Aku tau dimana gadismu" ujar Liam yang berhasil membuat Harry membeku di tempat.

"Dimana dia?"

"Salah satu mata mataku mengatakan bahwa gadismu ada di rumah Niall"

"Niall? siapa dia?" tanya Harry bingung.

"Niall adalah salah satu temanku. Well, aku tidak terlalu dekat dengannya tapi dia sama sepertiku. Pekerjaannya sama denganku dia adalah orang terpecaya selain diriku dari boss ku, dia hebat, licik dan selalu berhasil menjalankan misi"

"Astaga, bagaimana ini?" Keluh Harry frustasi dan hampir putus asa.

"Aku tidak tau Harry"

"Aku ingin bergabung dengan kantor mu itu, Liam"

"Apa?"

"Aku ingin menjadi pembunuh bayaran" ulang Harry dengan nada tegas.

"Kau yakin? menjadi pembunuh bayaran tidak semudah yang kau bayangkan Harry"

"Apa kau tidak pernah melihatku membunuh manusia, hm?" tanya Harry yang berhasil membuat Liam bungkam.

"Tapi lawanmu di sini cukup hebat Harry, bukan manusia biasa yang kau bunuh"

"Itulah idenya Liam!" Pekik Harry yang membuat Liam terlonjak kaget sambil menaikkan salah satu alisnya.

"Kau bilang kepada bos mu kalau aku harus di latih oleh orang yang kekuatannya sama sepertimu dan Niall salah satunya, kau sendiri harus pergi dengan tugasmu bukan?"

"Ya Harry kau benar, akan ku usahakan" ucap Liam yang hanya di balas anggukkan mantab oleh Harry.

Aku akan datang.....Kayla.

***

Kayla mengamati sekelilingnya dalam diam. Halaman inikah yang di katakan Niall, Kayla di temukan di taman yang hijau dengan rumput yang baru tumbuh itu. Saat itu Kayla berlumuran darah? Apa itu sengguhan?

Kayla hanya dapat begidik ngeri membayangkan tubuhnya yang berselimut oleh darah segar. Apa yang harus Kayla lakukan? Kayla bukanlah orang yang pendendam.

Melupakan semua kisah romantis dengan Harry, dan menumbuhkan rasa benci untuk Harry. Itu bukanlah Kayla

Mungkin Kayla benar benar harus melupakan Harry, tapi tidak untuk membencinya. Melupakan orang yang di cintai itu sudah menjadi tugas yang berat untuk Kayla, Kayla tidak mau menambah itu semua dengan menimbulkan perasaan benci. Apalagi, pria itu kembali hadir di hadapannya, seperti ingin mendobrak pintu hati Kayla. Kayla berpikir bahwa.cepat atau lambat Harry akan masuk lagi ke dalam hidupnya, tapi kali ini ia tidak sendiri mungkin Niall akan melindunginya kali ini. Entahlah, Kayla merasa mulai menyukai lelaki berambut pirang itu, tapi sekuat tenaga Kayla mendorong kembali perasaan aneh itu agar peristiwa pahit tidak menghampirinya. Lagi

***

"Kayla" panggil Niall setelah menyelesaikan makan malamnya.

"Ya" ucap Kayla seraya membawa piring kotor ke arah wastafel.

"Hm, apa kau masih ingat alamat rumah mu?" tanya Niall yang berhasil membuat Kayla berhenti mencuci piring.

'Niall akan mengusir ku?' pikir Kayla, dengan cepat Kayla mengenyahkan pikiran anehnya itu. Tidak mungkin Niall mengusirnya

Kayla bernafas lega saat Niall menjawab "Jangan berfikir aku akan mengusirmu. Aku hanya bertanya Kay"

Kayla terkekeh mendengarnya "Kau dapat membaca pikiran ya? hm, aku ingat tapi aku masih belum siap Niall"

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang