•
•
•Taehyung meringis mendengar suara hentakan pisau di atas talenan. Padahal kalau Taehyung lihat, Jennie sedang memotong sayur tapi potongnya heboh sekali. Taehyung tidak bodoh sehingga tidak tahu kalau Jennie masih marah soal sikapnya yang semena-mena.
Semalam sebelum mereka berangkat pergi dinner, Jennie mengambil ponselnya yang tersimpan di atas meja yang ada di kamar Jiel untuk ia bawa. Sejak bangun dari tidur siang, ia belum sempat memainkan ponselnya lagi. Jennie pun bermain ponsel sembari berjalan ke bawah.
Dalam langkahnya Jennie terbelalak melihat banyak notifikasi panggilan tak terjawab dari teman-temannya Taehyung. Terutama Jeremy bahkan istrinya juga ikut menelepon. Jennie pun membuka room chat yang paling bawah di antara mereka yaitu Rama. Rama menanyai keberadaan Taehyung karena katanya tadi Taehyung tiba-tiba hilang. Tapi Rama yakin dan sudah meyakini ketiga orang lainnya bahwa Taehyung sudah pulang.
Setelah membaca pesan dari Rama, Jennie langsung mengirim pesan untuk membenarkan hal itu. Lalu Jennie mengabari yang lainnya. Setelah selesai, Jennie memasuki ponselnya ke dalam tas lalu berjalan cepat menuju garasi. Taehyung dan Jiel sudah di dalam mobil sedang memanaskan mesin mobil. Jennie masuk ke dalam dan menutup pintu sangat keras. Membuat kedua laki-laki di dalamnya terkejut.
Jennie bertanya pada Taehyung dengan cara baik-baik. Jennie juga terang-terangan mengatakan bahwa ia tidak suka dengan sikap Taehyung yang seenaknya. Taehyung pun meminta maaf. Dan Jennie juga memaafkannya. Tapi semenjak itu Jennie jadi diam seribu bahasa. Hingga pagi hari ini.
Menu sarapan Taehyung kali ini cukup simpel. Hanya salad sayur dan susu full cream. Jennie meletakkan hidangan tersebut di depan suaminya. Ia melirik Taehyung yang ternyata sedang menatapnya lekat sambil tersenyum. Dengan perasaan gugup, Jennie melangkah pergi dari situ.
"Aku gak mau makan ah. Males, gak diucap-in selamat makan sama istri." Ucapan Taehyung membuat Jennie bergidik geli. Seperti anak ABG saja.
Ia tetap melangkah pergi membuat Taehyung kalang kabut. "Sayang!!! Aku beneran ngambek ini. Gak mau makan sampe besok, besok, besok, besok, dan sampai aku mati sebelum kamu ucapin selamat makan!!!!"
"Lambe mu itu lho mas, dijaga!!" Sungut Jennie kesal.
"Makanya ucapin dulu. Kalo gak, berarti kamu mau aku mati gak makan-makan." Taehyung melipat kedua tangannya di depan dada.
Kurang lebih 7 tahun Jennie mengenal Taehyung, ia sudah hatam sekali cara menghadapi sifat Taehyung yang satu ini. Jennie menghampiri suaminya dengan senyuman yang mengembang. Ia mengelus dagu Taehyung dengan sensual. "Ayo mas dimakan, selamat makan ya." Ujar Jennie pada akhirnya mengikuti kemauan sang suami.
Taehyung cengengesan "Suapi."
Mimik wajah Jennie langsung berubah dan spontan memukul bahu Taehyung.
"Gak usah macem-macem biasanya juga suap sendiri."
Taehyung merengek membuat Jennie jengah.
"Anakmu aja makan sendiri mas, kalah kamu sama Jiel. Udah ah aku mau rendam cucian."
"Yaudah kiss aja kiss." Taehyung memajukan bibirnya.
"Gak mau." Tolak Jennie kemudian berlari dari Taehyung.
Jennie lari, ya Taehyung kejar. Tidak ada kata menyerah untuk mewujudkan keinginannya. Jennie berteriak saat Taehyung berhasil meraih tubuhnya yang kemudian ditarik ke dalam pelukan Taehyung yang kini duduk dan membekap Jennie di pangkuannya. Jennie memberontak dan menahan bibir Taehyung yang mulai mendekati bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Lied To Me | TAENNIEɞ࿐
Novela JuvenilKetika hendak menikah, Jennie bertekad untuk meninggalkan kebiasaan buruknya. Ia merubah diri menjadi lebih baik agar dirinya pantas disunting sebagai istri. Namun sang suami, dengan keegoisannya ternyata masih bergelut dengan kenakalannya yang belu...