KEENAN : Chapter 01.

12.7K 750 17
                                    

"Keenan, gue duluan ya!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Keenan, gue duluan ya!"

Mobil sport hitam yang dikendarai pemuda SMA itu melaju cepat meninggalkan pekarangan rumah sederhana milik keluarga Keenan.

Tangan mulus Keenan melambai keatas, dengan sebuah piala berukuran sedang disebelah tangannya. Sebuah piala yang dia dapatkan dari lomba olimpiade yang diadakan antar sekolah, dan tentunya dialah yang menang. Keenan membalikan tubuhnya, melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam rumah minimalis yang sederhana.

Cklek!

Namun, saat pintu rumahnya dia buka, bukan senyumanlah yang menyambutnya, melainkan sebuh pistol yang ditodongkan tepat dikeningnya oleh Almero, sang kakak yang dia sayangi sepenuh hati.

"K-kakak?" Dengan takut, Keenan memanggil lelaki dihadapannya.

"Keenan..."

Mata Keenan mengerjap, menatap sosok Almero yang masih menodongkan pistolnya dengan wajah datar yang menurutnya cukup mengerikan. Dan, walaupun dia seorang lelaki, dia tetap akan takut pada sosok sadis didepannya ini.

"Keenan, pergilah dari dunia ini, agar ibu dan ayah bisa menyayangiku kembali seperti dulu."

Mata Keenan membulat sempurna, dengan tubuhnya yang gemetar, Keenan mencoba untuk meraih pergelangan tangan Almero.

"K-kak, please.. Jangan kaya gini."

Namun, Almero seakan tuli, menarik pelatuknya sembari menatap mata berair milik adiknya yang dia benci karna telah mengambil kasih sayang ibu dan ayahnya semenjak Keenan lahir.

'Aku menyayangimu, Keenan'

Dor!

Pyarrr!

Tubuh Almero meluruh ketika suara tembakan dan juga jatuhnya piala sang adik menggema di rumah ini, pandangan Almero nampak kosong, menatap tubuh adiknya yang ambruk dilantai dengan darah yang keluar dari kepalanya.

Almero tak menyesal, dia bersyukur, karna alasannya membunuh Keenan bukan hanya karna kebencian semata, melainkan bentuk sebuah kasih sayang yang tak ingin adiknya itu terus terusan dipaksa untuk menjadi nomor 1 berturut turut disekolahnya oleh ayah dan juga ibunya.

Ya, menurut Almero, tindakannya ini adalah sebuah bentuk kasih sayang untuk adiknya Keenan. Walaupun sebenarnya, tindakan yang Almero lakukan, adalah salah, dan akan menimbulkan rasa penyesalan dikemudian hari.

....

Sedangkan di dimensi lain, sosok pemuda bertubuh mungil, yang terbaring di sebuah ranjang pesakitan, perlahan membuka matanya setelah berminggu minggu lamanya. Kelopak mata yang terbuka itu, berhasil menampilkan iris coklat madu yang dapat menarik perhatian orang orang karna keindahannya.

"Ugh.. Ayah~" Suara lirihnya, menggema mengisi ruangan bernuansa putih yang diisi oleh suara EKG.

Keenan. Pemuda yang terbaring diranjang pesakitan itu mengerutkan keningnya tatkala tak mendapati siapapun diruangan ini. Karna, biasanya jika dia sakit, ibu dan ayahnya akan setia menemaninya dirumah sakit, tanpa meninggalkannya barang seincipun, kecuali untuk pergi ke toilet, sih.

Transmigrasi Keenan (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang