Sekarang kehamilan Bella sudah memasuki bulan ketiga. Selama masa kehamilan, Bella sangat jarang mual dan muntah serta tidak mengidam apapun, tapi dia tidak mau berjauhan dengan Sheira dan ingin selalu dipeluk oleh Sheira.
Namun memasuki bulan ketiga, Bella sering kali menginginkan ini dan itu, tak jarang juga Bella tidak menyukai sesuatu yang dilakukan oleh Sheira. Hal itu membuat Sheira bingung dan sedikit kesal, tapi Sheira selalu sabar dan menurutinya karena dia ingat jika itu keinginan anaknya. Seperti siang ini Bella menginginkan sesuatu dan Sheira sudah siap dengan permintaan Bella.
“By aku pengen sesuatu”. Ucap Bella yang sedang memainkan hp nya, sedangkan Sheira sedang mencari baju dilemari karena dia baru saja selesai mandi.
“Pengen apa sayang?”. Ucap Sheira sambil memakai bajunya.
“Mau mangga muda”. Pinta Bella.
“Iya aku beliin sekarang”. Ucap Sheira sambil mengambil dompetnya.
“Gamau byyy.. jangan belii...”. Rengek Bella.
“Kalau gak beli gimana aku bisa dapet mangga mudanya sayang?”. Tanya Sheira.
“Tetangga depan punya pohon mangga, jadi kamu minta by. Aku mau mangga muda yang dari pohonnya langsung”. Jelas Bella yang membuat Sheira menghela nafas.
Jadi mereka tidak tinggal di hotel lagi karena Bella bosan. Oleh karena itu sejak kehamilan dua bulan, mereka memutuskan untuk menyewa rumah dengan lingkungan yang asri dan masih tidak terlalu jauh dari rumah sakit meskipun tidak sedekat hotel.
“Oke-oke aku mintain. Aku pergi dulu ya”. Ucap Sheira yang dibalas dengan anggukan.
Setelah itu Sheira pergi ke tetangga depan rumahnya untuk meminta satu mangga muda.
Sheira pov
Kami belum lama tinggal disini, tapi Kak Bella menyuruhku untuk minta mangga muda pada tetangga depan rumah kami. Aku tidak bisa melakukan apapun kecuali menurutinya.
“Permisi pak, apakah saya boleh meminta mangganya karena istri saya mengidam mangga muda milik pohon mangga bapak.” Ucapku sedikit ragu. Setelah menekan bel dan pemilik rumah keluar.
“Oh iya silahkan ambil saja, tapi saya hanya punya alat yang pendek saja”. Ucap pemilik pohon.
“Gapapa pak, saya bisa memanjatnya”. Ucapku.
“Baiklah, tapi apa saya bisa minta tolong ambilkan juga untuk saya”. Ucapnya.
“Tentu saja pak, saya akan mengambilkan juga untuk bapak”. Ucapku.
Setelah itu aku mulai memanjat pohon dan mengambil beberapa mangga muda dan mangga yang sudah matang. Setelah itu aku turun dengan badanku yang merah-merah dan tentu saja bentol-bentol karena dipohon itu banyak semut merahnya.
“Pak saya ambil satu mangga muda ya”. Ucapku setelah aku menghampiri bapak pemilik pohon yang sedang menata mangganya. Aku tidak tahan dengan rasa gatal ini, aku ingin mandi.
“Cuma satu saja apa tidak kurang?”. Tanyanya.
“Tidak pak satu saja sudah cukup”. Jawabku.
“Ambilah”. Ucapnya.
Aku segera mengambil satu mangga muda, kemudian mengucapkan terima kasih.
“Terima kasih banyak pak”
“Sama-sama. Lain kali kalau mau mangga lagi kamu langsung ambil saja dan apa boleh kalau saya nantinya meminta tolong untuk mengambilkan mangga lagi?”. Ucapnya.
“Oh iya pak terima kasih. Kapanpun bapak minta saya untuk ambil mangga saya siap, selagi saya ada dirumah”. Ujarku.
Kemudian aku kembali kerumah dan memberikan mangga itu ke Kak Bella. Kemudian aku bergegas untuk mandi lagi.
Sheira pov end
Bella pov
Sebenarnya aku sangat kasihan melihat keadaan Sheira tadi. Dia pulang dengan keadaan badan yang merah-merah dan bentol-bentol akibat semut merah, tapi mau bagaimana lagi ini adalah kemauan bayi kami. Aku sangat bersyukur karena dia tidak pernah sekalipun tidak menuruti kemauanku, meskipun aku tau dia kesal.
Sekarang aku berada didapur sedang mengupas mangga muda yang aku inginkan. Aku tidak sabar memakannya. Selesai mengupas dan mengirisnya, aku melangkah menuju sofa ruang tamu. Aku ingin makan mangga disini. Setelah beberapa saat, Sheira menghampiriku dan duduk disampingku.
“Enak sayang? Nggak asem?”. Tanyanya sambil menatapku dengan tatapan seperti aku yang makan, tapi dia yang merasakan asemnya.
“Asem by, tapi enak kamu mau?”. Tawarku.
“Boleh tapi yang kecil aja”. Ucapnya.
Akupun mengambil mangga muda dengan irisan yang kecil kemudian menyuapkan padanya.
“Shhh.. asem banget”. Katanya sambil menunjukan ekspresi yang lucu karena keaseman.
“Haha.. lucu banget kamu sayang, haha...”. Tawaku.
“Jangan makan itu terlalu banyak ya, takutnya nanti sakit perut”. Peringatnya yang menghentikan tawaku.
“Iya bi. Ini cuma aku iris setengah aja, sisanya ada didapur”. Jelasku.
“Badan kamu udah gapapa?”. Tanyaku.
“Gapapa, habis mandi udah gak gatel, tinggal bentol sama merah aja”. Jelasnya.
“Maaf ya karena aku kamu jadi kayak gini dan makasih udah selalu nurutin ngidamnya aku”. Ucapku merasa bersalah sambil menggenggam tangannya.
“Gapapa sayang, kamu gak salah kok. Emang ini bawaan bayi dan aku harus siap kalau kamu ngidam. Bilang aja kamu mau apa, nggak usah ditahan.. cup.. I love you”. Ucap Sheira, setelah itu dia mengecup tangan ku yang ada digenggamannya.
“I love you more hubby”
Setelah beberapa saat aku merasa ngantuk dan ingin tidur siang.
“By mau bobo”. Ucapku.
“Yaudah ayo ke kamar”. Ucapnya.
Kami pun pergi kekamar dan segera merebahkan tubuh dikasur.
“By mau back hug, tapi sambil dielus perutnya”. Pintaku saat kami sedang rebahan saling berhadapan.
“Iya sayang sini”. Ucapnya sambil membuka lengan kanannya untuk aku jadikan bantal.
Aku segera memposisikan diriku memunggunginya. Setelah nyaman, tangannya masuk kedalam bajuku dan mengelus perutku. Tidak hanya itu, sesekali dia juga mencium tengkuk ku. Aku tersenyum atas perlakuannya dan tak lama aku mulai tertidur.
Bella pov end
♡__*To Be Continued*__♡
Sorry for typo🙂🙏 & see you😁👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Choice of My Heart
RomansaKetika hatiku sudah memilihmu, maka itu sebuah ketetapan💖