Bab 1 || Terpaksa

2.2K 53 4
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Shenna meratapi pantulan dirinya di cermin besar Kamar mandi pagi ini, penampilannya cukup kacau, ia menggila semalaman. Banyak bekas hisapan dilehernya yang nampak jelas, juga dibagian atas dadanya. Ia berdiam diri cukup lama, hanya untuk berpikir bagaimana caranya menghilangkannya. Karena akan cukup malu kalau ada seseorang yang melihatnya.

Cara paling cepat adalah mau tak mau ia harus memakai pakaian tertutup sampai ke leher, meskipun itu cukup aneh dilakukan karena kesehariannya selalu memakai pakaian terbuka. Untung saja ia membawa jaket, toh hari ini ia masih cuti.

Shenna membawa sesuatu dalam kepalan tangannya, dan harus meminumnya sekarang juga sebelum ia lupa.

"Obat apa?" Suara seorang pria menegurnya dan menghentikan niatnya meminum obat. Sosok yang bersuara itu berdiri diambang pintu, dapat Shenna lihat dari pantulan cermin didepannya.

"Kamu sakit?" Pria sudah mendekat, dan mulai meletakan telapak tangannya dikening Shenna, memastikan suhu tubuhnya.

Shenna menepis tangan itu, "Aku sehat."

"Terus kamu mau minum obat apa?"

Shenna menghindar dengan cepat saat obat itu akan direbut. "Ini cuma morning after pil." Dan dengan cepat ia telan obat itu.

Jovan menatapnya tak senang, keningnya menyerit karena aneh dengan tingkah Shenna pagi ini.

"Aku pakai pengaman." desis pria itu.

Shenna berniat menjauh, tak nyaman berdekatan. Tapi lengannya ditarik untuk tetap dekat pria itu.

"Kenapa?" Desis Jovan lagi, karena pria itu belum mendapat jawaban yang ia mau.

"Gapapa. Double protection aja, biar lebih aman." Tutur Shenna balas menatap pria itu.

"Kenapa hem? Suami kamu ga pakai pengaman?" Tanya Jovan enteng sambil mengangkat alisnya seolah menantang.

Shenna membulatkan matanya, nafasnya juga tiba-tiba tercekat mendapatkan pertanyaan itu. "Benar?" Tekan Jovan tak sabar. Ia bawa tubuh Shenna yang semakin menolak itu untuk merapat.

"Jo.." cicit Shenna merasakan lengannya yang diremas oleh Jovan.

"Jawab. Kalian, sudah melakukannya kan?" Shenna otomatis menggeleng. Tapi Jovan nampak tidak percaya begitu saja.

"Wajar. Pengantin baru." Bisik Jovan, pria itu mulai melepaskan cengkramannya. Ia lumayan kalut, saat sadar kini keadaanya tidak lagi sama. Wanita yang semalam ia tiduri sudah berstatus istri orang.

"Belum. Makanya aku disini." Jelas Shenna, karena tebakan Jovan salah.

"Belum? Berarti besok-besok ada kemungkinan?" Lontar Jovan dengan senyum gentir.

"Menurut kamu aku bisa nolak?" Tanya balik Shenna.

Jovan menggeleng. "Engga. Dia suami kamu. Yang harus kamu tolak itu aku."

Scandal After MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang