Sebelum masuk ke cerita, aku mau memberi peringatan buat chap ini dan (mungkin) chap2 selanjutnya (atau bahkan chap kemarin juga) karena keterbatasan diksi yang bisa aku pakai buat penyebutan sosok di cerita ini. Atau misal ada yang mau mengkoreksi diksi untuk sebutan pasangan raja selain 'Ratu' bisa ditulis aja dikomen yah.
CW : MISSGENDERING
<><><>
Mobil hitam itu melaju pelan menuju tujuan utamanya. Mereka melalui banyak jalan-jalan asing yang sang penumpang tidak ketahui. Sopirnya tentu sudah terbiasa dengan keadaan jalanan ini daripada siapapun, jam terbangnya sangat banyak. Jeongin—sang penumpang—sibuk sekali memandangi jalan asing yang ia lewati. Pedesaan, perkampungan, kadang pasar atau bahkan hanya hamparan sawah dan hutan. Sejauh ini ia menikmatinya. Keberangkatannya ini untuk memenuhi undangan dari Ratu Corti terkait minum teh bersama. Jeongin agak ketar-ketir namun its okey semua pasti bisa dibicarakan.
Sebenarnya kepala Jeongin agak berisik takut bagiamana jika Ratu Corti tidak menyukainya. Dia dan Pangeran Mahkota Hyunjin tidak ada hubungan apapun namun mungkin saja Ratu Corti sudah tidak menyukainya dari awal. Jeongin mulai berpikiran kemana-mana, bagaimana kalau bukan masalah foto itu saja tapi Jeongin berbuat hal buruk kepada kerajaan Corti. Misal akibat kejahilan Minho berimbas pada dirinya apalagi dari Karina bahwa Hyunjin setiap hari menyempatkan diri datang untuk menjenguknya.
Kalau memang karena itu, Jeongin akan siapkan bom besar yang nanti dia pasang di kamar Minho. Masa bodoh dengan merusak properti kerjaan atau dianggap menyebarkan terror di istana, jika Jeongin dipermalukan maka Jeongin tidak akan segan-segan membuat keributan.
Jika perjalanan 5 jam antara Ponsandia ke Nares atau sebaliknya, seharusnya perjalanan dari Nares hingga Ibukota Corti bisa memakan waktu 12 jam namun berkat gerbang sihir yang digunakan untuk mempersingkat perjalanan, perjalanan dari Nares ke Ibukota Corti hanya memakan waktu 3 jam. Jangan tanya kenapa waktu itu Jeongin dan Minho tidak memilih gerbang sihir saat berangkat ke Ponsandia yah karena kondisi Jeongin—dia beralasan dan Minho setuju—walaupun akhirnya Jeongin menyesal karena pinggangnya nyeri sekali duduk di mobil 5 jam.
Jeongin sudah melihat gedung indah istana Corti, dan jantungnya makin berdetak kencang. Dipegangnya lagi surat undangan yang dibawanya. Saat mobil hitam dengan lambang keluarga Nares berada di depan gerbang, Jeongin sudah berharap ia ditolak oleh hadir oleh pengawal penjaga namun baru saja melihat mobil itu dari kejauhan pintu sudah terbuka lebar. Sepertinya semua orang di istana sudah tau bahwa bakal ada tamu dari Nares datang. Bahkan mobil ini tidak dicek, undangan Jeongin tidak dibuka. Jeongin menghela nafas panjang lalu keluar dari mobil.
"Pangeran Jeongin," sapaan halus itu menyadarkan Jeongin dari jantungnya yang berdetak diluar normal. Tapi sapaan lembut itu malah membuat jantungnya nyaris copot, Ratu Corti secara pribadi menyapanya. "Akhirnya kamu sudah datang."
Laki-laki cantik nan anggun itu langsung mendekat kearah Jeongin, ia peluk Jeongin lalu dia pegang dagu bocah laki-laki yang masih menormalkan detak jantungnya yang sempat terhenti 2 detik. Sang Ratu perhatikan baik-baik wajah yang berada di hadapannya, kepalanya berisi betapa menggemaskannya anak kedua dari pasangan Duke Nares ini. Ia mengganggukkan kepala, mengerti mengapa anaknya menyukai si gemas ini. Sang ratu langsung mengajak Jeongin masuk menuju rumah kaca tempat mereka mengadakan acara minum teh.
Jeongin hanya mengekor dibelakang Ratu Corti hingga tanpa sengaja rombongan Ratu bertemu dengan sang Pangeran Mahkota Corti dan tangan kanan kepercayaannya. Hyunjin terdiam melihat Jeonginnya jalan beriringan dengan Ratu bahkan dengan entengnya pasangan ayahnya itu melewati Hyunjin. Jeongin menatap Hyunjin seakan meminta tolong untuk menemaninya tapi belum sempat mendekati rombongan ratu, Hyunjin dihentikan oleh Daehwi—sang tangan kanan kepercayaan—diingatkan akan tugas-tugas sang pangeran mahkota yang menumpuk karena Hyunjin tinggalkan selama menjenguk Jeongin. Hyunjin nyaris marah pada Daehwi sampai dirinya terlambat, rombongan sang ratu sudah menghilang dari matanya dan mau tidak mau dia harus mengikuti perintah Daehwi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Figuran yang Mengagumimu Dalam Diam
FanfictionCW : ISEKAI Yang Jeongin, seorang mahasiswa tahun pertama di jurusan musik yang sedang sibuk menyelesaikan bacaan tengah malamnya tiba-tiba berpindah dunia. Dia masuk kedalam manhwa yang telah dia baca. Manhwa yang Jisung, seorang kakak tingkat, sar...