JEON

660 60 4
                                    

" Kapan kau akan pergi ke kantor cabang? Kau bilang akan memeriksa kinerja para karyawan secara langsung? " Tanya seorang wanita pada namja tampan didepannya. Namja itu memilih diam dan menikmati sarapannya, sesekali ia akan menyeruput susu pisangnya.

" Jung—— "

Namja itu mengangkat tangannya tanda wanita itu harus diam. Dengan terpaksa wanita itu diam dan ikut menikmati makanannya.

Beberapa saat suasana hening, hanya suara denting sendok yang beradu dengan piring.

" Aku selesai " Namja itu beranjak dari kursi, menyambar jaket kulit lalu memakainya. Berjalan santai ke pintu utama mansion dimana sang sopir sudah menunggunya. Wanita tadi tentu saja setia mengikutinya dan langsung masuk kedalam mobil dan duduk disamping sang namja.

" Katakan pada Jey Hyung aku sebentar lagi akan datang. Tidak usah memberitahu karyawan karena mereka akan bersikap aneh nantinya. Noona tau kan aku tidak suka menjadi pusat perhatian? " Ucapnya tanpa menoleh. Mata dan tangannya terlalu sibuk dengan benda kotak dihadapannya.

" Baiklah " Wanita itu mengetik pesan untuk Jey sesuai perintah namja di sampingnya.

" Oiya, kemarin Jisoo eonnie mengirim pesan padaku. "

" Pesan apa? Bukannya setiap hari kalian bertukar pesan? Jadi apa yang istimewa? "

" Astaga, adikku sayang yang paling cantik dan juga manis, bisa tidak jangan membuat mood ku drop? Aku belum cerita apapun padamu lho. " Gemasnya dengan kedua tangan mengepal didepan seperti ingin menguyel makhluk di sampingnya itu.

" Ceritanya nanti saja noona, aku mengantuk. " Tanpa bicara lagi namja itu menjatuhkan kepalanya di paha sang wanita. Wanita itu hanya bisa menghela nafas saja, tangannya terangkat mengusak helaian poni adik kesayangannya yang tampak hampir menutupi mata.

.
.
.
.
.
.

" Tumben kau ingin bertemu denganku noona? Ini bahkan sudah malam. " Tanya wanita itu sedikit heran saat melihat entitas wanita cantik lain di hadapannya. Baru juga tadi pagi mereka berbalas chat dan sekarang wanita itu datang ke mansion.

" Aku hanya ingin menyampaikan ini secepatnya padamu karena aku butuh pendapatmu Hanny. "

Hanny mengerutkan kening. " Pendapat? Pendapat apa noona? "

Wanita cantik itu duduk tanpa disuruh. Matanya memandang sekeliling yang nampak sepi. Sepertinya semua orang sudah tidur. Hanny akhirnya ikut duduk disamping wanita itu.

" Jadi? "

" Kau ingat yeoja yang aku ceritakan di chat kan? "

Hanny hanya mengangguk. " Iya, aku ingat. "

" Dia bilang padaku jika dia ingin menceraikan suaminya itu karena dianggap tidak bisa membuat hidupnya dan putranya bahagia. Dia juga sangat ingin hidup sepertiku dan teman kami yang lain. Kau tau maksudku kan Hanny? " Hanny mengangguk lagi.

" Aku menganjurkan dia untuk tidak langsung menceraikan suaminya tapi menyuruh suaminya itu menikahi orang lain dengan syarat harus menuruti semua permintaannya. "
Hanny masih diam dan menunggu kelanjutan cerita itu yang sepertinya masih panjang.

" Hanny, apa kau mau menjodohkan Jungkook dengan pria itu? "










DEG...





menjodohkan?

Maksudnya menikahkan Jungkook dengan pria beristri itu?

" Jisoo noona, apa kau sudah gila? " Tanya Hanny tenang tapi kata-katanya penuh dengan kemarahan yang siap meledak.

~ Your husband IS MINE ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang