BossNoeul OneShoot

After Party 2

Mungkin malam ini akan menjadi kesenangan dan sakit yang tak terlupakan...

Jam sudah menandakan pukul 8 malam Party sudah dimulai, banyak sekali yang datang, minuman dan makanan juga sangat banyak jangan lupa alkohol yang di simpan dengan samar supaya tidak terlalu sensitive untuk dilihat bagaimana kita mengadakan Party tanpa alkohol bukan? Suara musik terdengar keras, pencahayaan yang tidak terlalu terang dan hanya lampu berwarna dan beberapa yang sedang berjoget dan bernyanyi meiringi lagu dan suasana hati yang baik.

Tapi di sana ada panggung kecil dan seseorang yang tampan sedang bernyanyi dengan menggengam mic dan minuman nya jangan lupa ia juga sedang berjoget kecil dikarenakan pengaruh minuman atau hanya sekedar berjoget dan itu adalah Boss, ia sangat asik bernyanyi dengan suara nya yang merdu dan di samping nya ada Noeul yang menemani bernyanyi dan berjoget kecil, mungkin Noeul sudah di bawa pengaruh alkohol ia melakukan hal-hal diluar sadar nya seperti memeluk Boss, mencium pipi Boss, memegang leher Boss, bahkan barusan Noeul pun mencium bibir Boss sekilas dan Boss pun terkejut tapi ia tidak terlalu kaget karna ia juga terpengaruh dari minuman nya. Dan lama kelamaan mereka berdua benar-benar tidak sadarkan diri terlihat seperti orang mabok dan muka nya benar-benar merah, akhirnya mereka memutuskan untuk duduk di sofa yang letaknya agak berjauhan dari sana supaya tidak terlalu pusing mendengar suara-suara nan bising dan ramai itu.

Mereka duduk bersama Noeul menjatuhkan pala nya di bahu Boss karna merasa nyaman dan besar, mereka berdua melontarkan ucapan yang tidak jelas seperti "Noeul kamu berat aku ingin tidur, cepat minggir atau aku akan mencium mu sekarang" Boss yang berkata sambil memegang dagu Noeul untuk di pindahkan dari bahu nya.

"Emhhhh...cium saja aku..mhh" Noeul berbicara sambil mata tertutup dan muka yang sangat merah.

"Shhh,ahh.." erangan kecil itu keluar dari mulut sexy itu dan menantang iblis yang ada di dalam diri Boss

Boss dengan pikiran kotornya dan sempat terlintas ingin bercinta dengan nya disini sekarang juga dan menggantikan suara bising itu dengan desahan dan erangan Noeul, tapi niatan itu di urungkan karna Boss tidak mau ada yang melihat Noeul yang seperti itu tidak ada yang boleh melihat tubuh nya yang sangat ramping, aku bersumpah jika ada yang melihat nya selain aku akan berhadapan denganku jangan main-main dengan iblis ini hanya ia seorang yang memiliki Noeul.

"Emhhhh".."Shhhh" Boss menggigit bibir bawah Noeul di sofa dan tangan nya membuka resleting celana Noeul dan mengambil kemaluan Noeul ke tangan besar nya. Boss tahu dia melakukan di sofa tempat nya istirahat bisa saja ada seseorang yang memergoki mereka tapi dengan penerangan yang seadanya dan orang lain pada sibuk masing-masing menurut nya tidak apa selagi dia cepat bermain dan ini menjadi sensasi yang baru dengan melakukan di outdor.

"Aghhh...Boss a-aaku tidak tahan...ceepat sebelum ada orang yang datang...emhhhhh" erangan itu tertahan dan Noeul sengaja mengerang di telinga Boss supaya hanya ia yang mendengarnya.

"Clek....clekk" suara becek itu terdengar samar tangan Boss dengan lihat maju dan mundur mengocok kemaluan Noeul yang pas di tangan nya tidak terlalu besar cukup untuk di genggam.

"Ahhh...B-Boss aku aku keluarrrr...Aghhh DD-Dadyyyhh!"

"Shhh tolong cepat lah...Aghh"

"Crtttttt" air mani itu keluar di tangan Boss, Noeul terlihat lelah dan bibir nya mungkin sudah bengkak sekarang karna terlalu lama digigit dan dimakan seperti orang lapar.

"Noeul ayo kita pulang, aku tidak tahan untuk melakukan nya dengan mu" dengan wajah tertahan dan sabar Boss berbicara lembut dengan Noeul yang sedang menatap dengan mata sayu nya.

"Baiklah...Cup" balas Noeul diiringin dengan kecupan di bibir Boss menandakan ia juga ingin melakukan nya.

Di dalam mobil sepertinya Noeul sudah tidak bisa menahan nya ia mengambil jari Boss yang sedang menyetir untuk di masukan ke dalam mulut nya, masuk dan keluar menjilati dengan lidah nya seolah itu adalah permen bagi nya. Boss yang melihat membiarkan Noeul melakukan apa yang ia mau padahal di bawah sana sudah sangat mengeras dia harus tahan dan ketika sampai akan aku hukum bocah nakal itu yang membuat junior nya berdiri dengan sangat keras dan sakit.