Two Side [On Going-Slow Update]

39. A Gift

Kyuhyun memang anak angkat di keluarga Im, ia bukanlah anak kandung di keluarga itu dan karena si tuan besar Im hanya memiliki Yoona sebagai keturunannya maka Kyuhyun di adopsi untuk dijadikan penerus. Hal tersebut membuat Yoona marah, bukan karena harta namun karena Kyuhyun mendapatkan semua kasih sayang sang appa sejak kedatangannya di rumah ini beberapa tahun lalu. Yoona itu sebenarnya gadis yang baik, manis dan penurut akan tetapi ketika semua hal berjalan tak sesuai dengan ekspetasinya maka detik itulah ia berubah. Menjadi Yoona yang kejam, licik juga tak berperasaan.

Satu-satunya orang yang bisa menenangkan Yoona hanya Taehyung, pria yang menjelma jadi seorang penyelamat hidup ketika Yoona berada di ujung kesabaran. Kenapa? Taehyung pun demikian sejak meninggal Taeyeon, ia menemukan Yoona yang rapuh lalu merengkuh si yeoja Im ke dalam pelukan. Membuat Yoona tenang dan nyaman, namun, sikap Taehyung itu membuat Yoona jatuh hati terlalu dalam. Taehyung sendiri tak paham apa yang dirasakan hatinya, ia menyayangi Yoona dan itu jelas. Tetapi, jika ada yang bertanya apakah ia mencintai Yoona maka dia akan tegas menjawab tidak. Bukankah itu aneh?

Perihal ini sempat diungkit oleh Joshua saat kebakaran yang menimpa Yoona membuat Taehyung ketakutan setengah mati. Dia bahkan rela masuk ke dalam rumah terbakar untuk menyelamatkan Yoona yang pingsan di dalamnya, apa itu bukan karena cinta? Kata Taehyung bukan. Tapi entahlah, Yoona selalu bisa menimbulkan sisi putih sekaligus sisi hitam di diri Taehyung. Iya, Yoona dapat membuat Taehyung menjadi sangat perhatian juga bisa membuat Taehyung berubah menjadi Stevem Kim. Hanya Yoona yang bisa.

Saat ini Yoona duduk diam di teras rumah besarnya, mengingat masa lalu tentang dirinya juga Taehyung yang sukses membuat lekungan indah tercipta di sudut bibir yeoja bermarga Im tersebut. Yoona sangat mengagumi Taehyung, dia menyukai namja itu dengan teramat sangat namun ketika ia sadar bahwa kini Taehyung memiliki seorang istri maka lekungan indah di bibir tipis itu berubah menjadi lekungan menyeramkan. Sepertinya rasa sayang tersebut kini menjadi sebuah obsesi, dia menginginkan Taehyung hanya untuknya seorang.

"Kenapa juga Taehyung harus menikahi wanita yang tak seberapa itu? Cih, dia bahkan tak sebanding dengan derajat pelayan di rumahku" desis Yoona.

"Kau benar, kau jauh di atasnya"

Suara Kyuhyun membuat Yoona menoleh, ia tatap datar si oppa angkat yang tersenyum hangat ke arahnya.

"Pergi, aku benci kau" usir Yoona tanpa ragu.

"Yoona, tak bisakah kita berbaikan? Oppa sadar kalau oppa bukan bagian dari keluarga yang kau inginkan, i got it perfectly. Berikan oppa kesempatan untuk membuat-mu percaya kalau oppa ada di pihakmu, saengie" Kyuhyun berujar, sarat nada memohon.

Yoona mengalihkan pandangan ke depan, menatap halaman hijau yang luas sembari berfikir. Mungkin ia dapat memanfaatkan Kyuhyun, sebuah senyuman misterius muncul di bibir Yoona sebelum menoleh pada si oppa.

"Duduklah, oppa" gumam Yoona melirik kursi kosong di sebelahnya.

"M-Mwo?" Kyuhyun mengerjap tak percaya.

"Mau aku berikan kesempatan langka, bukan?" Alis Yoona terangkat.

Kyuhyun segera mengangguk, ia langsung duduk di kursi sebelah Yoona dengan raut sumringah. Yoona merotasikan mata, ia tersenyum paksa pada Kyuhyun.

"Aku berikan satu kesempatan untuk membuktikan kalau kau ada di pihakku, can you promise me?" Yoona bergumam.

"Sure, i promise" Kyuhyun menyahut cepat.

"Lakukan sesuatu untukku kalau begitu"

"Kau ingin oppa melakukan apa?" Tanya Kyuhyun.

Yoona menarik sudut bibir, ia meminta Kyuhyun mendekat lalu membisikkan sesuatu di telinga si namja yang membuat retina coklat gelap Kyuhyun membulat. Yoona menaikkan alis menatap raut terkejut Kyuhyun, apa dia bisa?