CHAPTER 01 AKSARA & ASKARA

751 319 77
                                    

CHAPTER 01


"Woy, cepetan, udah mau telat!" teriak Askara yang sedang menunggu Aksara yang masih bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Tidak mengherankan, Aksara memang dikenal lambat, tetapi Askara tetap sabar menunggu saudara kembarnya itu.

"Sabar, napa nyet!" balas Aksara.

Mereka berangkat ke sekolah bersama-sama, masing-masing mengendarai motor. Saat memasuki gerbang sekolah, banyak siswi yang memandangi Aksara dan Askara. Bagi mereka, hal tersebut sudah biasa dan merupakan pemandangan sehari-hari. Aksara, sebagai ketua OSIS, tampan, santai, dan keren, sementara Askara, wakilnya, juga tampan, humoris, dan mudah bergaul. Siapa pun pasti terpesona oleh mereka.

Suara bel berbunyi, menandakan waktu belajar akan segera dimulai. Semua murid masuk ke kelas masing-masing.

Tok! tok! tok!

"Permisi semuanya, selamat siang. Bapak ingin memanggil semua anggota OSIS untuk rapat, silakan segera ke ruang OSIS," kata Pak Dadang, guru bimbingan siswa sekaligus pembimbing OSIS.

"BAIK PAK!" seru anggota OSIS, gembira karena bisa rapat di jam pelajaran.

Kring! Kring! Kring!

Suara jam istirahat menggema, dan semua siswa berlarian keluar dari kelas.

"Baik semuanya, rapat kita akhiri sampai di sini. Aksara, tolong urus semuanya ya," kata Pak Dadang.

"Baik, Pak."

........

"WOY!!" seru Sagara.

"EH SETAN CANTIK! Bisa nggak sih jangan ngagetin orang?" Askara menepuk pundak Sagara dengan kesal.

Sagara adalah teman satu geng Askara. Mereka tergabung dalam geng DARKNESS yang beranggotakan lima orang: Aksara, Askara, Sagara, Darren, dan Leon, dengan Askara sebagai pemimpin dan Leon sebagai wakilnya.

"Heh, pantat panci! Mana ada setan yang cantik?" Darren tertawa terbahak-bahak, diikuti oleh tawa yang lainnya, kecuali Aksara yang duduk diam sambil memainkan ponselnya

"Ada, lo aja yang ga tahu."

"Wah, sakit nih anak! Leon, lo punya obat bius?" Sagara tertawa

"Kagak, napa emang?" jawab Leon, menghela napas melihat kelakuan temannya

"Buat Aska, biar pingsan sambil mimpi setan cantik"

"HAHAHHAHAHHAHA!! GILA!!" tawa mereka terdengar

"Heh, Kuda Nil! Awas lo minjam motor gue lagi, ga akan gue pinjamin," kata Askara kesal

"Canda bre, gitu doang marah!" Sagara.

"BWAHHAHAHAHAH!! MASIH NGAKAK GUE GAR," ucap Darren

"Ck! Bisa diam ga sih lo pada? Berisik!" Aksara menegur.

"Ampun, suhu," Sagara menjawab

"Woy, gue mau pesan makan. Kalian mau sekalian ga?" tanya Leon.

"Gue bakso sama es green tea," jawab Aksara

"Samain saja kek punya Aksa," kata Askara.

"Nasgor sama es teh," Sagara

"Kalo gue, mie ayam sama es buah," Darren

"Oke, nanti aku pesan," kata Leon dan pergi ke dalam kantin

10 menit kemudian

"Lo pada ada waktu pulang sekolah?" tanya Darren.

"Ada, kenapa?" jawab Leon.

"Ngumpul di markas."

"Ngapain, anjir?" Askara protes.

"Gak, gue sibuk," Aksara dan Askara serempak menjawab.

"Sibuk terus kalian berdua," kata Darren.

"Bener kata Darren, kapan kita bisa kumpul lagi? Sudah lama ga ngumpul," Leon menambahkan.

"Ya, mau gimana? Ini juga bukan mau kita berdua, orang tua kami aja entah ke mana. Mau tidak mau, gue ama Aska harus kerja nerusin perusahaan kakek kami," jelas Askara

"Tenang aja, gue dan Aska akan meluangkan waktu untuk kumpul," kata Aksara.

"Nah, gitu dong," seru Darren dan Leon kompak.

Kringg!! Kringgg!! Kriingg!!

"JALAN LIAT-LIAT DONG! PUNYA MATA GAK SIH LO?" teriak salah satu cewek, cewek seangkatan mereka

"Santai, dong. Nanti cantiknya hilang," jawab Sagara.

"Heh, buaya! Bukannya minta maaf malah gombal. Lain kali jalan hati-hati," ucapnya sambil pergi.

"Galak amat," kata Sagara.

"Lo juga sih, sempat-sempatnya gombal," tambah Askara.

.......

"DULUANN YA!" seru Sagara dan Leon.

"HATI-HATI KETEMU SETAN CANTIK!" teriak Sagara.

"BIADAB LO GAR!!!" teriak Askara. Semua mata siswa-siswi tertuju pada Askara, yang hanya membalas dengan senyum tipis

("AAAA GILAA, DEMI APA KAK ASKA SENYUMIN GUE TADI!!!")

("GAA ANJ! KAK ASKA SENYUMIN GUE, BUKAN LO!!")

Semua siswi heboh saat Askara tersenyum kepada mereka.

"PHP lo, Ka," kata Aksara.

"Hahahaha, biarin, namanya juga orang ganteng," jawab Askara dengan percaya diri.

"NAJISS!" seru Aksara dan Darren kompak.

Mereka berjalan menaiki anak tangga menuju kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.











Continue...

AKSARA & ASKARA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang