Omongan Heeseung tentang pernikahan dirinya dengan Jake bukan hanya omong kosong belaka. Ia benar-benar melamar Jake tidak lama setelah pembicaraannya.
Heeseung bahkan pulang ke Indonesia untuk meminta restu kepada kedua orang tua Jake.
Semua berjalan begitu mulus dari venue, pakaian, undangan, souvenir sampai mereka berdiri saling berhadapan saling mengucapkan janji dalam pesta pemberkatan mereka di salah satu gereja New York.
Tiba malam di mana mereka melakukan resepsi yang mewah dan terkesan sangat ramai karena beberapa rekan kerja Heeseung diundang, teman sekolah, teman kuliah masing-masing dari mereka berdua juga diundang.
"Akhirnya lo nikah juga ya! Setelah 7 bulan gue dengar lo nangis sambil dengar lagu About You" Jake langsung mendorong lengan Sunoo yang mengekspos Jake tanpa hambatan.
Heeseung yang mendengar hal tersebut menanggapi nya dengan kekehan pelan. Ia ingin tertawa tapi sadar diri karena dirinya juga sama seperti Jake 7 bulan belakangan ini.
Sunoo perlahan mendekati telinga Jake menutup mulutnya agar gerak mulutnya tidak bisa dibaca orang lain, "Nanti review ya gimana malam pertama lo berdua" bisik Sunoo membuat telinga dan pipi Jake langsung memerah.
Hal yang diucapkan Sunoo terngiang-ngiang di kepala Jake sampai mereka sudah sampai di rumah yang akan menjadi rumah mereka berdua seterusnya.
Ia tau hal seperti itu tidak salah jika dilakukan oleh pasangan yang sudah sah, tapi mau bagaimana pun Jake memikirkan, Jake tidak akan pernah bisa terbiasa dengan status sah mereka saat ini.
Heeseung menatap Jake yang tampak melamun sambil duduk di pinggir kasur, "Jake? Hey? Honey?" Heeseung memanggil suaminya itu.
Jake yang awalnya tengah berpikiran jorok langsung menggelengkan kepalanya begitu mendengar suara Heeseung, "Eh? tadi kakak panggil aku apa?" Tanya Jake.
"Honey, kenapa?" jawab Heeseung santai.
Telinga Jake kembali memerah membuat Heeseung yang melihat hal tersebut langsung tersenyum, "kamu juga sampai kapan panggil aku pakai 'kakak'?" tanya Heeseung.
Jake tampak berpikir sebentar sebelum Ia terpikir oleh satu panggilan yang mungkin akan membunyikan alarm untuk Lee Heeseung.
"d-daddy?"
Heeseung yang awalnya sangat menunggu panggilan dari Jake langsung mematung di tempat dirinya berdiri daritadi.
Melihat Heeseung yang terdiam membuat Jake panik, "Kak? gak suka ya panggilan nya? maaf lain kali aku gak-"
"shutttt"
Jake diam menunggu Heeseung berbicara kembali, "tadinya aku mau nunggu kamu siap dulu, tapi kayaknya kita udah sama-sama siap gak sih?" tanya Heeseung.
Mata bambi yang biasanya menatap Jake dengan sayu kini seolah berubah menjadi mata predator yang tengah mencari mangsanya.
"kak? KAKAK!" Jeritan Jake terdengar saat Heeseung menggendong tubuhnya dan menidurkan nya di kasur.
"shutttt, mending kamu panggil aku yang kayak tadi. Cause i'm your daddy now"
Jake bengong dengan badan nya yang masih ditidurkan di kasur. Setelah dua jam melakukan kegiatan panas yang biasa dilakukan oleh pasangan yang sudah sah di malam pertama, Jake tidak bisa memikirkan apapun sekarang.
Ia hanya berbaring di kasur membiarkan dominan nya untuk membersihkan tubuhnya dengan kain basah.
Heeseung yang melihat Jake terdiam membuat dirinya hampir saja tertawa, "masih sakit ya? maaf ya kalau kakak kasar banget" ucap Heeseung.
Jake menganggukan kepalanya, sebenarnya bukan hanya karena sakit Ia terdiam seperti ini, tetapi Ia malu karena tidak punya pengetahuan tentang hal itu sama sekali dan di kegiatan tadi Heeseung benar-benar memimpin.
Berusaha memikirkan cara agar Jake tidak melamun, Heeseung mulai membuka suaranya, "mau dengar cerita kakak gak?" tanya Heeseung dan hal itu berhasil mengalihkan pandangan Jake.
Heeseung tersenyum sebentar sebelum ia membereskan kain basah dan juga pakaian-pakaian mereka berdua, Heeseung menyelimuti Jake yang kini sudah berpakaian lengkap lalu Ia ikut berbaring di samping Jake.
Membawa lelaki tercinta nya kedalam pelukan nya, meletakkan dagu nya diatas kepala Jake lalu mengusap lembut punggung lelaki itu.
"I never believed in love. Never wanted it. Kakak merasa bahwa kayaknya kakak bakalan biasa-biasa aja hidup tanpa ada kata 'cinta'. But then i met you. Your smile, your strength, bahkan hanya dengan kehadiranmu. You filled a part of my soul I always thought would be empty, and you healed scars I never knew existed. Dan dari sana kakak sadar, bukan kakak gak percaya akan namanya 'cinta' sebelumnya. It's that I was saving it all for you, My Love, Jake."
Jake mendongakkan kepalanya, matanya berkaca-kaca menatap mata bambi Heeseung yang terlihat begitu indah sedekat ini.
"Terima kasih karena udah memilih kakak untuk jadi pasangan kamu di kehidupan sekarang ini"
"Aku akan selalu memilih kakak untuk kehidupan ini atau kehidupan selanjutnya, i will always choose you"
"It's all about you, Jake"
"And after about you?""And after about you, it's still about you, Lee Jaeyun."
E N D
☆author note :
berakhir sudah cerita About You (Heejake). Semoga kalian semua suka dengan cerita singkat ini dan terimakasih banyak untuk readers yang selalu mendukung dan memberikan komen untuk cerita ini.See you again di cerita aku yang lainnya, Thankyou and Goodbye!
KAMU SEDANG MEMBACA
About You (Heejake) ✔️
Fanfiction"Do you think i have forgotten, about you?" Warning⚠️ bxb content dom = Heeseung ; sub = Jake homophobic dilarang baca‼ chasey, 2023