Semburat jingga menyapa di ufuk timur
Sesaat saja...
dalam helaan nafas panjang pagi harikuMenit berlalu dan sang mentari menyeringai pergi
Dia hanya mengerdipkan mata ketika kutanya kapan dia 'kan kembaliAwan mengibaskan tangan 'tuk menghalaunya pergi menjauh dariku dan redup kembali menghampiri
Kutatap binar nakal mata mentari yang semakin jauh untuk kemudian hilang di balik gelapnya awan mendung
Mulutku terkatup 'tak mampu berkata walau sepatahpun
Hatiku berkata 'tuk menikmati hari dalam balutan gelap awan kelabu hingga mentari digantikan seringai redup sang bulan ...Sembari berharap esok hari mentari menyapaku dengan tawa lebar dan 'tak lagi peduli kibasan tangan awan yang mengusirnya