13. Bimbang

42 4 0
                                    


Pagi hari yang cerah menyapa dan burung-burung berkicau dengan merdunya membangunkan seorang perempuan yang terusik dengan cahayanya.

selene terbangun dari tidur nyenyaknya, lalu dia mengedarkan pandangannya dan menemukan luna yang masih tertidur di sampingnya. karena tidak ingin membangunkan luna dia memilih beranjak dari sana menuju kamar mandi.

>>>

Selene mulai berjalan menyusuri desa itu di pagi hari, dinginnya pagi masih dapat menembus pakaian yang ia kenakan. dia tidak ingin membangunkan luna jadi dia pergi tanpa memberitahunya.

Dia terus berjalan sampai di sebuah danau kecil yang berada di samping desa itu terlihat seseorang yang sedang duduk bertapa memunggunginya. selene yang penasaranpun menghampirinya dan saat sudah dekat ternyata orang itu adalah tetua , selene memilih untuk pergi perlahan-lahan supaya tidak mengganggu aktifitas tetua, tetapi..

"duduk"

selene tersentak dan memutar badannya menghadap tetua lagi.

" tidak lanjutkan saja aku takut akan mengganggu anda"

"duduklah nona"

selene hanya menurut dan duduk di sebelah tetua yang masih setia bertapa dan memejamkan matanya, tetapi dia bingung harus melakukan apa jadi dia pun ikut menyatukan tangannya menghadap sang surya.

" apa kakimu sudah sembuh?"

"ini agak mendingan, semua orang memperlakukan ku dengan sangat baik"

"senang mendengarnya, lalu apakah kau tidur dengan nyenyak?"

" tentu, dan aku sangat berterima kasih karena anda mau menerimaku disini"

"itu semua karena zeus, maka berterima kasihlah padanya"

"ahh-iya, aku akan menemuinya nanti"

"bagaimana kau bertemu dengan zeus?"

"aku bertemu dengannya saat dia membajak sawahnya, dan saat itu aku sudah tersesat terlalu dalam ke dalam hutan jadi hanya dia saja yang bisa menolongku"

"zeus sudah menceritakannya, awalnya ku kira zeus membawa perempuan untuk dinikahi"

selene terkejut bagaimana bisa tetua berpikir seperti itu, tapi memang saat mereka datang dan zeus menggendongnya pasti menimbulkan kesalahpahaman.

"tidak ten-tu saja tidak"

"kenapa kau terkejut begitu?"

"hanya aku pikir tetua salahpaham tentang itu"

"zeus sudah dalam usia matang untuk menikah jadi tidak heran bahwa aku berpikir dia membawamu untuk dinikahi, jadi maafkan kesalahanku nona"

"ahh-iya" selene menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sejujurnya dia hanya sedikit malu.

"zeus, aku membawanya ke desa ini saat dia berusia 7 tahun, saat aku menemukannya dipedalaman hutan tubuhnya penuh luka. Dia cepat berinteraksi karena itu penduduk desa ini sangat menyayanginya, dia banyak membantu warga desa dia juga seperti tulang punggung desa ini, dia yang selalu membajak sawah para warga desa dan menjual hasilnya ke kota karena itu setiap kami mendapat panen melimpah penduduk desa ini akan melakukan perayaan untuk berterima kasih pada dewa hujan."

selene merasa bingung kenapa tetua tiba-tiba menceritakannya tentang zeus padanya.

"kenapa anda memberitahuku semua ini tetua"

"aku tau kau ingin tau tentangnya nona, maka kau bisa bertanya lebih banyak padanya".

selene hanya menghela napasnya , siapa juga yang ingin tau tentang anak seorang iblis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

King, is that you?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang