Sementara di sekolah
Feni dan zee tampak murung di kantin saat jam istirahat pertama
"Hiks.. mamah hiks..." Lirih zee sambil menghisap es tehnya
"Hiks.. shani pasti pulang zee hiks.." ucap feni mengisap punggung zee
Mereka semalaman mencari Shani yang nomor hp nya sudah tak bisa di hubungi
Padahal kemarin feni juga zee beberapa kali mendapatkan Misedcall dari shani
Namun hingga sekarang nomernya tidak aktiv
"Zee" panggil gracia yang berjalan mendekat ke arah kantin
Zee mengangkat pandangannya menatap gracia
"Hiks.. kenapa kak gre?" Sahut zee sambil sedikit terisak
"Kalian kenapa?" Tanya heran gracia yang sangat tumben sekali menyapa mereka
"Mamah Shani ilang hiks.." sahut zee kemudian menghambur kepelukan feni
Mereka bedua tampak menangis terisak sambil berpelukan yang membuat gracia bengong
"Shani di rumah gue, dia demam. Gue kesini cuman mau ngasih tau kalian, kalau kalian mau jemput dia, pulang sekolah bareng gue aja ke rumah gue" ucap gracia panjang lebar yang membuat rahang feni dan zee seketika terbuka lebar
Setelah memberitahu itu, gracia berpaling kembali menuju ruang osis
Feni dan Zee yang sambil memasang tatapan tak percaya
"Hah?" Kaget zee
"Hah?!" Kaget feni
"KOK BISAAA?!" Ucap mereka berdua dengan kompak.
Sore hari
Di dalam ruang kamar gracia
Feni dan Zee tampak masih bergelayutan di tubuh shani masih memeluk bak koala yang kehilangan induk selama beberapa abad
Dengan langkah perlahan mereka membawa Shani menuruni anakan tangga rumah gracia
"Udah mau pulang?, Emanganya udah beneran sembuh?" Ucap mama gracia yang baru saja keluar kamar kaget melihat shani di gotong menuruni anak tangga
Seketika matanya menatap feni sambil meneliti wajah feni
"Nak feni?, Apa kabar?" Sapa mama gracia yang sudah berada di dekat mereka
"Ah, iya tante apa kabar?, Makin cantik aja" jawab feni
Lagi lagi shani menatap bingung ke arah feni
Feni yang melihat raut tatap tanya Shani seketika mengerti kondisi shani yang melupakan memory di otak sengkleknya
Feni hanya senyum terpaksa ke arah shani, dia bingung menjelaskannya
"Lo utang penjelasan fen!" Bisik shabi yang di angguki feni
Gracia yang sedari tadi duduk menyimak di sofa ruang tamu hanya tampak acuh sambil memainkan handphonenya
Tak ada suara ataupun tanggapan yang keluar dari mulut gracia
Ia hanya diam dan 'Acuh'
Tidak ada wajah prihatin seperti yang gracia berikan terhadap Shani semalam.
Sampai di ambang pintu, mama gracia yang heran sikap gracia acuh terhadap teman-temannya pun menarik tubuh gracia agar berdiri setidaknya ikut mengantarkan keluar Shani yang hendak pulang
Dengan wajah datar, gracia ikut saja
"Shani permisi tante, terimakasih udah di rawat" ucap sopan shani sambil menampilkan senyumnya
Mama gracia mencubit gemas sekilas kedua pipi yang menampilkan lesung pipi tersebut
"Iya.. cepat sembuh yan, nanti main main lagi kesini, kalian juga, pokoknya harus sering main kesini ya" ucap mama gracia yang juga menatap lembut le arah feni dan zee
Mereka semua mengangguk dan menuju ke dalam mobil zee
(Ingatkan shani agar menjemput mobil nya yang sampai sekarang masih terparkir di halte bis).
"Shani!" panggil gracia
Shani yang hendak masuk ke mobil seketika menoleh dengan jantung yang kembali berdetak
Shani kembali mengingat bagaimana rasa kecupan gracia di pipinya
Seketika wajah Shani kembali memerah menahan salting oleh fikirannya sendiri
"Jangan lupa balikin baju gue!." Ucap gracia datar melirik bajunya masih menutupi tubuh Shani.
Seketika rekah senyum shani pudar memuai dan Hilang.
Tanpa menjawab, dengan wajah kecut shani hanya mengangkat jempolnya ke atas dan masuk sempurna ke dalam mobil.
Sepanjang perjalanan pulang hingga sekarang sudah tiba di rumah dan kembali lagi ber istirahat di dalam kamarnya
Shani di cerca ratusan cocot pertanyaan dari mulut Zee dan feni yang sama sekali tak di tanggapi Shani
"Harusnya gue yang nanya sama kalian!" Ucap datar shani dengan posisi berbaring di kasurnya menatap lekat kedua mahluk di hadapannya yang sedari tadi mencerca pertanyaan ke arahnya
Kok bisa di rumah gracia?
Kok bisa sakit
Kok kehujanan
Kok
Kok
Kok
?
Pertanyaan-pertanyaan mereka yang membuat kepala shani semakin sakit
"Jawab" sentak shani
Feni dan zee seketika hanya terdiam seribu kata
"Ayo sekarang jelasin fen, kok bisa lo kenal sama mama gracia, kok lo kemarin bilang gk tau alamat nya gracia,? " Tanya shani dengan aura dingin dan mengintimidasi
Zee yang merasa aura menyeramkan mamah nya tersebut perlahan beranjak dan nyelonong keluar kabur dari kamar shani menyisakan feni yang menatap bingung ke arah shani
"Jangan ada yang lo tutup-tutupin, sekarang jelaskan semuanya, apa yang tertinggal dari ingatan gue!"
Feni menarik nafas pelan , mungkin sudah saat nya ia memberi tahu Shani bagian-bagian yang terlupa dari ingatannya pasca kecelakaan
"Gini shan, lo sebenarnya sewaktu kita kecil pasca lo kecelakaan saat naik sepeda ............................ (Feni menjelaskan semuanya semua yang hilang dari ingatan Shani dengan se detail-detailnya dan sejelas-jelasnya).
Next.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHEATER 2 (GRESHAN)
FanfictionKalian pernah gk berimajinasi kembali lagi ke masa-masa kecil dengan pola fikir se dewasa sekarang dan memerbaiki satu per satu kehidupan yang tidak bisa kalian raih pada masa itu?