td ; 4

175 19 6
                                    


●happy reading

rain merasa lega saat akhirnya sky bisa tidur setelah cukup lama menangis, rain sedikit bersyukur karena kali ini sky tak berusaha melukai dirinya sendiri

sky hanya menangis sembari meminta tolong kepada rain

"tolongin sky"

"rain tolong keluarin sky dari sini"

"rain, sky takut"

kalimat itulah yang selalu keluar dari bibir sky

rain mengusap pipi sky yang mulai terasa hangat, rain pun segera beranjak untuk mengambil plaster penuruh panas

setelah memasangkan plaster penurun panas di dahi sky dan memastikan sky tidur dengan benar rain memutuskan untuk keluar dari kamar

rain melihat isi kulkas di asrama sky ia berniat membuat makanan untuk sky namun ia tak terlalu banyak mengerti tentang memasak

jadilah rain kembali masuk kedalam kamar sky, hanya duduk termenung menunggu sky bangun untuk makan malam yang pastinya akan sangat terlambat

tok..tok..tok

rain menyerit siapa yang datang untuk menemui sky, apakah sky berteman dengan seseorang yang tak rain kenal

"ngagetin ajaa" ucap rain saat membuka pintu ternyata phayu yang datang

rain tadi memang sempat memberitahu phayu bahwa sky kambuh dan ia ada di sana tapi rain tak tau kalau phayu akan datang

"phi bawa makanan, sky nya gimana?" tanya phayu

"udah tidur phi, badanya anget tapi udah rain kasih plaster penurun panas" jawab rain

"yaudah makan dulu, kamu pasti belum makan"

"iya, rain baru aja mau pesen phi udah dateng duluan"

rain masuk terlebih dahulu diikuti phayu dibelakang, phayu duduk di sofa asrama sky sedangkan rain mengambil piring dan sendok untuknya dan phayu makan

"phi tau ngga kalo kali ini sky ngga sama sekali berusaha buat ngelukain dirinya sendiri"

"sky cuma nangis dipelukan rain, sama minta tolong suaranya lirih banget rain aja sampe ikut nangis dengernya. kok sky bisa kuat ya kalo rain yang ngalamin pasti rain ngga akan kuat"

phayu tersenyum kecil mendegar cerita rain, tanganya terangkat untuk mengusap kepala rain

"rain tau ngga, sky ngga sekuat itu kalo ngga ada rain di sampingnya" ujar phayu

"rain yang liat sendiri kan setelah kejadian itu sky beberapa kali nyoba bunuh diri tapi ngga berhasil karena rain ada di sana buat nyegah, sky selalu ngomong kalo dia kotor, dia ngga mau hidup, dia benci ada di dunia. tapi sampe sekarang sky masih bertahan hidup walaupun sulit sky sadar bahwa masih ada keluarga sama temennya yang pasti bisa nyembuhin dia"

"phi phayuu, hati rain sakit banget" runtuh sudah, rain kembali menangis di dalam pelukan phayu

phayu membalas pelukan rain tak sama sekali mencoba menghentikan tangisan kekasihnya phayu membiarkan rain mengelurkan semua rasa sesak yang ia tahan

"udah tenang?" tanya phayu setelah rain menghentikan tangisnya

"rain harus lebih kuat lagi biar sky juga bisa kuat" ujar rain menghapus air matanya

"rain kuat didepan sky kalo cape mau nangis dateng ke phi, nanti phi peluk sampe rain tenang"

rain tersenyum mencium pipi phayu, ia merasa beruntung memiliki phayu yang tak mempermasalahkan jika dalam keadaan seperti ini dan harus fokus pada sky

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

takdir langitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang