Hari Jumat! Thank God Its Friday! pikir Firman. Hari Jumat yang dinanti oleh para siswa. Ya benar sekali, Jumat ini akan ada pentas seni yang akan diadakan oleh OSIS untuk mengakhiri MOS ini.
"Aku excited hari ini!" ucapku ke Okta.
"Dasar Bocah, sukanya main mulu." Ucap dia sambil mengacak acak rambutku.
"Biarin, capek aku. Aku dah muak sama Kegiatan Osis." Ucapku pelan supaya tak terdengar Kak Majid yang ada di depan kelas dia.
"Iya si, emangnya kau tidak mau jadi anggota OSIS?"
"Tidak ada di daftar keinginanku si. Aku juga ga sabar untuk hari senin. Kan kita akan melihat ekskul Kita." Ucapku tak sabar.
Bel berbunnyi, Kak Majid mengumpulkan kami semua untuk apel pagi.
Sekolah kelihatan berbeda kali ini. Semua dekorasi terpajang di koridor. Pita pita kertas, Balon, serta yang paling megah adalah Panggungnya megah. Panggung itu dihiasi Balon dengan latar belakang spanduk bertuliskan "Selamat Datang Siswa Baru Tahun ajaran 2020/2021"
Aku tersenyum menatap ke tulisan itu.Akhirnya aku resmi jadi Siswanya.
"Fir, foto yuk?" panggil Okta
"Yuk! " Ucapku bersemangat.
Kami berdua selfie membelakangi panggung.
Ketika mengecek fotonya, Aku cemberut "Aku ga keliatan."
Okta mengacak acak rambutku. "Biarin." dia tertawa sambil berlari menjauh. Tak tinggal diam aku mengejar anak itu.
Sambutan kepala sekolah pun berakhir, menandakan bahwa acara akan segera dimulai. Firman bertepuk tangan dengan semangat.
"Semangat banget kau Cil." Ucap Satria yang saat ini berada disamping Firman.
"Sejak kapan kau disini?" Aku melihat kearahnya. Sialan, dia tinggi banget.
"Sejak tadi, kau saja yang terus terusan lihat kearah panggung. Antusias banget, emang di SMP mu gapernah ada acara ginian Cil?"
"Pernah lah, gila kau." Ucapku tidak antusias.
Seminggu MOS pertama, tak disangka, Senior yang nyebelin ini, selalu ada di hari harinya. Bahkan selalu muncul disetiap tempat. Firman menghabiskan seminggu waktunya menghiundari dia, baik di Kantin maupun disemua sudut Sekolah. Firman menyerah dan memilih membiarkan dia muncul. Suatu ketika dia curhat sama Okta.
"Apaan si Satya, tiap hari muncul mulu. Kek ga ada tempat lain aja di Sekolah." geramku setelah melihat dia di kantin.
"Ga boleh marah bray, kan kita satu sekolah." Balas Okta.
"Paskibra emang belum mulai ekstranya? Kan kita mo bulan Agustus. Urusin kek Ekstranya. sialan. "
"Ya kalau disekolah biasanya kan mepet 17an. Kalau pengiriman wakil provinsi saat ini sedang seleksi. Aku denger dari Kak Satya kmren bilang sama aku."
Aku melirik curiga ke arah Okta. "Kau makin deket sama Ketuamu?"
Okta tertawa. "Jelas lah, kmren aku disuruh kumpul sama anggota paskibra. Begitupun semua anak kelas 1 yang terpilih. Makanya tahu."
Aku mengangguk merespon Okta dan Kami kembali ke Kelas.
Aku menatap Satria diam diam dari samping, memang tinggi kita berbeda jauh. Aku 155, dia 170. Ukuran yang ideal untuk anak SMA. Kuperhatikan, jika dia tidak sedang menggodanya, Satria salah satu cowok yang memiliki wajak kalem, menenangkan dan cakep. Matanya coklat, alisnya sedikit tebal, pipinya tirus, garis rahangnya juga membuat siapun terlena kepadanya. Firman jadi teringat ketika dia mendapati si Kunyuk ini tertidur di ruang paskibra.
"Apa kau lihat lihat, naksir ya?" Ucap Satria dengan senyumnya yang jahil ngeselin.
Aku buru buru memalingkan muka, tersipu. "Apaan si. PD."
Tanpa disadari, Satria langsung menggendongku seperti princess dan keluar dari arena pertunjukkan Band. Semua mata tertuju pada kami, aku mencoba menghentakkan tubuhku, tpi dia terlalu kuat.
"Apaan si ini, mo dibawa kemana?"
"Rahasia."
Ternyata cowok itu membawaku ke pojokkan belakang Lab Kimia. Dia menurunkanku, lalu mengambil nafas sejenak.
"Kak Sat, ngapain si disini?" Menatapku berkeliling dengan cemas. Firman pernah mendengar bahwa dibalik tembok ini adalah pemakaman umum.
Dengan gerak cepat, Firman dipojokkan dengan kedua tangan Satria ada di tembok. Memojokkan Firman yang sudah panik, "ini kunyuk apaan sik." Ungkapnya dalam hati. Firman cuma bisa tertunduk.
"Firman Santoso." Salah satu tangannya memegang Daguku, dan membuatku menatapnya. "Aku berniat mendekatimu, dan kau tidak akan bisa kabur."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kasih Di Sekolah. [END]
Roman d'amourBoyxBoy [please do not report!] Kisah Firman yang menjalin sebuah percintaan terlarang dengan seniornya, Satria. Dimana kisah cinta mereka berdua dipenuhi drama anak Sekolahan. Original Story by me.