"AERA ... BANGUN!" teriakkan itu terdengar dari depan kamar Aera. Sudah sepuluh menit Aiden berdiri di depan pintu kamar adiknya itu, namun sang pemilik kamar tidak juga bangun. "Dek, bangun! Kalau gak bangun Abang dobrak nih pintu."
"Lima menit lagi, Bang!" jawab Aera tanpa membuka matanya.
"Nanti kamu telat, cepat mandi ... jangan uji kesabaran Abang ya!"
Aera menghela napasnya, dengan terpaksa ia bangun padahal ia masih mengantuk.
Ceklek
Aera membuka pintu kamarnya sambil mengucek matanya. "Nih, Aera sudah bangun." Aera berucap sambil cemberut.
"Bagus! Cepat mandi!"
Aera langsung menurut dan masuk ke kamar mandi. Jam sudah menunjukkan pukul enam lewat dua puluh, waktunya tidak lama.
Selesai mandi dan memakai seragam sekolah, Aera menyambar tasnya yang sangat ringan dan melangkah keluar kamar.
"Bunda ... Aera telat!" ucap Aera menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa.
"Hah telat?! Sudah telat berapa Minggu?!" tanya Airin panik langsung menghampiri anaknya. "Jangan bilang kamu hamil!"
Aera menepuk keningnya. "Bukan telat itu! Aera telat ke agensi. Aera gak sarapan ya ..."
Airin menghela napas lega. "Siapa suruh tidur jam sebelas? Jadi telat bangun kan? Kalau sempat sarapan di kafetaria saja!"
"Iya, Bunda." Aera mencium punggung tangan sang bunda lalu mencium kedua pipi bundanya. "Aera pergi dulu, Assalamualaikum ..."
"Wa'alaikumussalam," jawab Airin menggeleng-gelengkan kepalanya menatap kepergian putrinya yang heboh karena telat. "Gak kerasa, sudah bujang aja anak gue ... Ini gak lama lagi punya mantu. Cepat banget waktu berlalu ..." ucapnya.
"Aera sudah pergi ya?" tanya Arkan mendekati istrinya.
"Iya, tuh baru aja. Kamu beneran gak ke kampus?" Airin menatap suaminya.
Arkan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kan aku mau seharian bareng kamu. Kita jalan-jalan yuk?"
"Ini masih pagi, Mas! Ya ampun ... Memangnya mau kemana sih?"
"Terserah aja, yang penting kita perginya berdua."
"Ayah sama Bunda mau jalan-jalan ya? Kami ikut!" ucap Zayn berdiri di belakang kedua orang tuanya.
Airin dan Arkan berbalik menatap putranya.
"Duh, kok lupa kalau ada si kembar," gumam Arkan.
"Kami ikut ya, Bun!" ucap Rayan. Hari ini mereka memang tidak sekolah karena para guru rapat.
"Ale juga mau ikut!" ucap Alea tidak mau ketinggalan.
Arkan menghembuskan napasnya. "Gagal pacaran ... Gagal berduaan."
Airin tertawa mendengar keluhan suaminya. "Dan bolos ngajar gak ada artinya," lanjutnya.
"Oh hoho ... Tidak akan Ale biarkan Ayah pacaran sama Bunda." Alea menyeringai menatap ayahnya. "Adik-adik kakak yang ganteng, gih sana ganti baju kalian!"
"Asik ... Jalan-jalan!" Rayan langsung naik ke atas tangga menuju kamarnya, begitu juga dengan Zayn. Siapa yang tidak senang diajak jalan-jalan.
"Kok kek gini jadinya?"
"Gak sesuai ekspektasi ya, Mas? Ahaha ... Kasian ... Ayo kita siap-siap," ucap Airin pergi meninggalkan Arkan.
"Kasian deh Ayah ..." ejek Alea lalu tertawa, tawanya terdengar menyebalkan di telinga Arkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Crocodile Girl
Teen Fiction📌Spin-off Airin Single Mom Aera Elysa Amerta namanya, sosok gadis yang ceria, hiperaktif dan ... suka berkata manis kepada pria-pria tampan. Ada banyak sekali korban Aera, tidak sedikit pula yang baper dan ingin menjadikannya sebagai kekasih mereka...