Ivan and Naresh

10 2 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naresh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naresh

I'm so sorry, I wish I could be
The one to love you more
I hope you find somebody
Who's got everythin' you're searchin' for - Lany, 'Cause You Have To

***

-Ivan and Naresh

Asia Europe Business School.

Fanny tertegun melihat nama universitas yang pada akhirnya menjadi pilihan Ivan.

"Gue ga ngerti," gumamnya.

Perasaan bersalah tentang kue ulang tahun itu masih berkecamuk di hatinya. Fanny membantu Ivan mencari tahu apa yang dia mau, karena rasa bersalah itu. Namun, ia tak menyangka dan kenyataan ini benar-benar menyakiti hatinya. Bagaimana bisa Ivan memutuskan mendadak dan pergi mendadak.

Fanny: Lo pergi kapan?

Lokasinya di China. Ivan butuh waktu untuk beradaptasi dengan lingkungannya.

Ivan: Sebentar lagi.

Deg!

Jantung Fanny memompa cepat.

Apa Teresa bahkan tahu soal ini?

Ia buru-buru mengirim pesan pada Teresa, memberitahu kalau-kalau Teresa belum mendengar universitas tujuan Ivan.

Sementara itu, Teresa terbujur kaku melihat pesan masuk dari Fanny.

"AEBS? China?"

"China?" Teresa mengulang sekali lagi.

Memastikan kalau ini hanya kebohongan.

Ponsel Teresa kini menampilkan jajaran pesan yang Teresa kirim pada Ivan selama tiga hari ini, tetapi tak ada satu pun yang dibalas.

"Lo ga bisa pergi tanpa pamit!"

Teresa beranjak dari duduknya, meraih jaket milik Ivan dan mengenakannya.

Suara derap langkah kaki yang terburu-buru menginterupsi Dian dari aktivitas mengiris bawangnya.

"Sa? Mau ke mana?"

If We Didn't MeetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang