Chapter 12 : Tanggung jawab

1K 113 336
                                    

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING !! DILARANG KERAS MENGIKUTI ATAU MENULIS ULANG ALUR & ADEGAN DI CERITA INI JUGA PART DI KARYAKARSA KEMUDIAN MENG-COPY NYA DI PLATFORM MANAPUN.

KARENA TINDAKAN PLAGIARISME AKAN KU TANGGAPI DENGAN SERIUS!

Keep in touch with me on Instagram : cornkiller9

Tolong jangan menyangkut pautkan kehidupan realita cast, karena ini hanya cerita fiktif.

Terima kasih.

°°°°

Suara berisik dari brankar yang di dorong tidak membuat tatapan Jungkook teralih dari mata Emelie yang masih terpejam saat dua dokter terlihat sibuk memeriksanya, sementara beberapa perawat juga sibuk menghentikan darah yang masih terus mengalir dari salah satu kakinya yang terluka. Padahal Jungkook kini juga sedang dijahit luka pada pelipisnya dan pada kedua tangannya.

Benar, dia pun mendapatkan luka yang cukup banyak setelah tadi mereka berdua terjatuh dari motor yang dikendarai Jungkook dengan kecepatan tinggi, motor itu terjatuh dengan kuat hingga membuat tubuh Emelie melayang tinggi sebelum terjatuh menyentuh aspal yang dingin, sementara Jungkook sudah lebih dulu terjatuh dan terguling bersama motornya. Tapi setidaknya dia tidak meninggalkan gadis itu sendirian dan tergeletak menunggu mati. Jungkook dengan sangat mandiri menelepon rumah sakit dan juga stafnya untuk mengurus motor sementara dia menemani gadis angkuh itu ke rumah sakit bersama ambulans.

"Apakah anda wali dari pasien ini, Tuan?"

Jungkook hendak menggelengkan kepalanya namun dia perlahan mengangguk sebagai jawaban dari dokter yang bertanya padanya itu.

"Kami harus melakukan CT scan untuk tindakan operasi pada pasien sesegera mungkin."

"Lakukan saja," sahut Jungkook santai. "Tidak perlu mengkhawatirkan soal biayanya, lakukan saja apa yang menurut kalian perlu dilakukan untuk menyelamatkan nyawanya."

Dokter pun mengangguk dan perawat meminta Jungkook untuk mengikutinya, namun dia menolak dengan alasan kakinya sakit dan meminta perawat tersebut membawa apa yang dia perlu tandatangani untuk tindakan yang akan dilakukan pada Emelie.

"Tidak terjadi benturan yang berarti pada bagian kepalanya." ucap Dokter seolah ingin menenangkan Jungkook yang sejak tadi terus menatap pada Emelie hingga apapun yang terjadi di dalam unit gawat darurat ini tidak menarik sama sekali untuk mengalihkan tatapannya.

"Tentu saja," Jungkook perlahan mengambil permen karet dari dalam saku dan mengunyahnya karena di dalam sini dia tidak boleh merokok. "Aku memakaikan helmku padanya."

"Syukurlah, karena jika tidak mungkin pasien bisa mengalami crush injury pada bagian kepala yang lebih parah."

Kau berhutang budi lagi padaku, gadis angkuh!

Red Flag Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang