Bagian 15: Sang Penyelamat

36 5 0
                                    

"Beautiful soul"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Beautiful soul"



Bagian 15: SANG PENYELAMAT

   GEDUNG bertingkat dengan cat berwarna putih yang mendominasinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   GEDUNG bertingkat dengan cat berwarna putih yang mendominasinya. Telah tampak sebuah mobil Mercedes Benz yang bergerak dan terparkir di depannya.

   Oberon sebagai yang pertama kali turun dari kursi kemudinya, disusul oleh Topan yang turun dari kursi di sebelahnya juga.

   Sedangkan di kursi penumpang belakang diisi oleh Althea yang belum sadarkan diri bersama Inizian yang sejak tadi bertugas mengecek kondisi si perempuan selama perjalanan.

   Althea korban kecelakaan yang mereka perbuat, sejak tadi pingsan tanpa adanya tanda-tanda akan sadar. Rasa takut tentu saja melanda mereka, apa yang terjadi padanya? Apakah ada luka cukup serius yang menyebabkan kesadarannya tak kunjung kembali.

   "Gimana Zian?"

   Oberon membuka pintu yang telah memperlihatkan Inizian sedang memangku kepala Althea yang tampak menutup mata.

   Perempuan itu masih pingsan, padahal Oberon merasa tidak terlalu keras melakukan tabrakan. Karena ia lebih dulu mengerem sebelum benar-benar menghantam tubuh perempuan itu.

   Tapi jatuhnya Althea adalah sungguhan, karena cukup jauh tubuhnya terpental ke depan.

   "Sini," ucap Oberon hendak mengambil alih tubuh Althea yang belum sadarkan diri.

   Inizian berinisiatif memberikan bantuan, mengerahkan kedua tangan perempuan itu agar mengalun di leher Oberon.

   Topan juga membantu dari luar, memastikan kepala Althea tidak terkantuk dengan atap mobil.

   Anggukkan kepala Topan telah membuat Oberon berdiri tegap, melangkah masuk ke dalam ruang gawat darurat.

   "Zian," panggil Oberon lagi sebelum langkahnya benar-benar dimasukkan ke dalam ruang UGD.

   "Bisa hubungkin Kak Nayla," pinta Oberon menyebutkan nama kakak pertama dari Inizian.

   Tatapan Inizian dan Oberon bertemu, lalu keduanya menjadi sepaham dengan sesuatu.

 SHE IS DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang